Lentera 24.com | PEMATANG SIANTAR -- Dua penjambret terpaksa dilarikan ke Klinik Kasih Jalan Patuan Nagari, Kecamatan Siantar Utara, Sumut, ...
Lentera24.com | PEMATANG SIANTAR -- Dua penjambret terpaksa dilarikan ke Klinik Kasih Jalan Patuan Nagari, Kecamatan Siantar Utara, Sumut, setelah remuk diamuk warga.
Tak lama kemudian, seorang perempuan yang merupakan ibu pelaku datang ke klinik dan tiba-tiba menangis.
Dia histeris karena melihat dua pelaku dalam kondisi luka-luka dan tak sadarkan diri tergeletak di klinik itu.
“Anakku. Kenapa kamu tidak berubah. Beginilah jadinya,” kata ibu itu histeris sambil melihat salah seorang pria yang tidak sadarkan diri itu.
Pria yang ditangisi ibu itu berinisial RS, 18, warga Jalan Kabu-kabu Keluraha Kahean, Kecamatan Siantar Utara.
Dia bersama temannya DD, 17, warga Jalan Musyawarah Kelurahan Martoba, nyaris tewas karena dipukuli warga di Jalan SM Raja Kelurahan Bane, Senin (4/12) sekira pukul 16.00 WIB.
Keduanya dipukuli karena merampas handphone milik perempuan warga Jalan Pdt J Wismar Saragih.
Informasi diperoleh di lokasi kejadian, korban dijambret saat perjalanan pulang ke rumahnya.
Saat dalam perjalanan, kedua pelaku memepet korban dari belakang dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Spin tanpa nomor plat polisi.
Setiba di lokasi, kedua pelaku menggasak Smartphone merk Oppo milik korban dari bagasi kreta.
Tidak terima Smartphone miliknya berpindah, korban berteriak histeris.
“Jambret, jambret” teriaknya sambil memacu kretanya mengejar kedua pelaku.
Mendengar teriakan korban, kedua pelaku semakin memacu sepedamotornya dan memutar arah ke Jalan SM Raja. Namun, korban trus mengejar kedua pelaku sembari berteriak sehingga warga yang melintas ikut melakukan pengejaran.
Aksi kejar-kejaran pun terjadi antara korban dan kedua pelaku serta warga pengendara lain. Alhasil, kedua pelaku dapat dilumpuhkan di Jalan SM Raja, persis di simpang Jalan Ragi Pane, setelah korban menabrak kreta kedua pelaku. Kedua pelaku pun terjatuh.
Tanpa di komandoi, warga yang mengetahui peristiwa itu langsung memberi pukulan dan tendangan ke arah kedua pelaku. Kedua pelaku pun babak belur di TKP.
“Iya, di sini tadi jambret itu dihajar. Sampek bonyok mukanya,” kata warga.
“Perempuan yang naik Vario tadi jatuh juga tadi di jalan, pas nabrak dua orang jambret itu,” timpal warga lainnya.
Kedua pelaku diamankan personel Polsek Siantar utara dari amukan massa dan dibawa ke Klinik Kasih di Jalan Patuan Nagari. Kedua pelaku pun terlihat lemas dan hanya bisa tertidur dan meraung kesakitan di atas tempat tidur.
Di klinik, puluhan masyarakat memadati depan ruangan kedua pelaku dirawat. Akses lalulintas pun sempat macet dibuat warga dan pengedara jalan yang melintas.
Terlihat juga di klinik, Kanit Reskrim Polsek Siantar Utara Iptu I Sagala dan jajarannya serta Kanit Jahtanras Polres Siantar Iptu Yuken Saragih.
Karena kedua pelaku belum sadarkan diri, mereka pun dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif.
“Kedua pelaku masih di rumah sakit mendapatkan perawatan medis karena kondisinya masih parah,” kata Iptu I Sagala. [] JPNN.COM
Foto : Ilustrasi |
Dia histeris karena melihat dua pelaku dalam kondisi luka-luka dan tak sadarkan diri tergeletak di klinik itu.
“Anakku. Kenapa kamu tidak berubah. Beginilah jadinya,” kata ibu itu histeris sambil melihat salah seorang pria yang tidak sadarkan diri itu.
Pria yang ditangisi ibu itu berinisial RS, 18, warga Jalan Kabu-kabu Keluraha Kahean, Kecamatan Siantar Utara.
Dia bersama temannya DD, 17, warga Jalan Musyawarah Kelurahan Martoba, nyaris tewas karena dipukuli warga di Jalan SM Raja Kelurahan Bane, Senin (4/12) sekira pukul 16.00 WIB.
Keduanya dipukuli karena merampas handphone milik perempuan warga Jalan Pdt J Wismar Saragih.
Informasi diperoleh di lokasi kejadian, korban dijambret saat perjalanan pulang ke rumahnya.
Saat dalam perjalanan, kedua pelaku memepet korban dari belakang dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Spin tanpa nomor plat polisi.
Setiba di lokasi, kedua pelaku menggasak Smartphone merk Oppo milik korban dari bagasi kreta.
Tidak terima Smartphone miliknya berpindah, korban berteriak histeris.
“Jambret, jambret” teriaknya sambil memacu kretanya mengejar kedua pelaku.
Mendengar teriakan korban, kedua pelaku semakin memacu sepedamotornya dan memutar arah ke Jalan SM Raja. Namun, korban trus mengejar kedua pelaku sembari berteriak sehingga warga yang melintas ikut melakukan pengejaran.
Aksi kejar-kejaran pun terjadi antara korban dan kedua pelaku serta warga pengendara lain. Alhasil, kedua pelaku dapat dilumpuhkan di Jalan SM Raja, persis di simpang Jalan Ragi Pane, setelah korban menabrak kreta kedua pelaku. Kedua pelaku pun terjatuh.
Tanpa di komandoi, warga yang mengetahui peristiwa itu langsung memberi pukulan dan tendangan ke arah kedua pelaku. Kedua pelaku pun babak belur di TKP.
“Iya, di sini tadi jambret itu dihajar. Sampek bonyok mukanya,” kata warga.
“Perempuan yang naik Vario tadi jatuh juga tadi di jalan, pas nabrak dua orang jambret itu,” timpal warga lainnya.
Kedua pelaku diamankan personel Polsek Siantar utara dari amukan massa dan dibawa ke Klinik Kasih di Jalan Patuan Nagari. Kedua pelaku pun terlihat lemas dan hanya bisa tertidur dan meraung kesakitan di atas tempat tidur.
Di klinik, puluhan masyarakat memadati depan ruangan kedua pelaku dirawat. Akses lalulintas pun sempat macet dibuat warga dan pengedara jalan yang melintas.
Terlihat juga di klinik, Kanit Reskrim Polsek Siantar Utara Iptu I Sagala dan jajarannya serta Kanit Jahtanras Polres Siantar Iptu Yuken Saragih.
Karena kedua pelaku belum sadarkan diri, mereka pun dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif.
“Kedua pelaku masih di rumah sakit mendapatkan perawatan medis karena kondisinya masih parah,” kata Iptu I Sagala. [] JPNN.COM