Lentera 24.com | ACEH TIMUR -- Drs. Zahri. M. AP Asisten Pemerintahan Setdakab Aceh Timur membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempua...
Lentera24.com | ACEH TIMUR -- Drs. Zahri. M. AP Asisten Pemerintahan Setdakab Aceh Timur membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Anak Republik Indonesia dalam acara peringatan Hari Ibu Ke 89 mengatakan, Momentum hari ibu harus dijadikan refleksi dan renungan tentang berbagai usaha yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan di semua bidang pembangunan.
“Perjalanan panjang selama 89 tahun telah mengantarkan berbagai keberhasilan bagi kaum perempuan dan kaum laki - laki dalam menghadapi berbagai tantangan global dan multidimensi, khususny perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender Indonesia,”kata Drs. Zahri, M.AP saat membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof. Dr. Yohana S. Yembise, Dip. Apling, MA. Kegiatan tersebut berlangsung di aula gedung serbaguna pendopo Idi, Rabu 20/12/2017.
Dijelaskannya, peringatan hari ibu setiap tahunnya, yang diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuagan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama - sama kaum laki - laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita - cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam kongres perempuan Indonesia pada tanggal 22 desember 1928,”jelasnya.
Peringatan hari ibu juga menunjukan perjuangan kaum perempuan Indonesia yang telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki - laki mengingat keduanya merupakan sumber daya manusia dan potensi yang turut menentukan keberhasilan pembangunan.
“Dalam pembangunan juga menjadi bagian yang penting dalam rangka penghapusan segala bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan lainnya, serta berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa,”terang Drs. Zahri.
Ditambahkannya, Maraknya persoalan bangsa dan kompleksitas masalah - masalah sosial yang terjadi di masyarakat seperti kekerasan, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), pornografi, infeksi menular seksual dan hiv/aids, narkoba, kriminalitas dan lainnya disebabkan runtuhnya pondasi ketahanan dalam keluarga.
“Oleh karena itu peran keluarga dituntut lebih diperkuat, dibarengi dengan penanaman nilai - nilai kekeluargaaan yang apabila dicermati telah diwariskan oleh para leluhur kita sejak dulu kala,” jelasnya.
Untuk itu, kami mengajak semua perempuan untuk maju terus, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya, sehingga bersama laki – laki menjadi kekuatan yang besar dalam mebangun keluarga, masyarakat dan bangsa,” demikian pungkas Drs. Zahri, M.AP.
Sebelumnya, Ir. Ahmad Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dalam laporannya mengatakan, peringatan hari Ibu Ke 89 dimaksud untuk mewariskan nilai – nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada selurh masyarakat Indonesia.
Dijelaskan, selain itu juga mengenang dan menyegarkan kembali ingata kita akan pentingnya pemahaman dan penghayatan serta arti perjuangan dan kebangkitan kaum perempuan sebagaian bagian yag tak terpisahkan dari kebangkitan bangsa Indonesia dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia,”katanya.
Peringatan hari Ibu ini juga bertujuan untuk meningkatan peran perempuan Indonesia dalam setiap aspek kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menuju pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan,” terang Ir. Ahmad.
Dalam peringatan hari ibu ke 89 ini adapun tema dan sub tema. Tema Peringatan hari Ibu adalah “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya”, sedangkan untuk sub tema adalah “ Kemandirian Perempuan Yang Bebas Dari Kekerasan Menuju Kehidupan Damai dan Sejahtera”,” demikian pungkas Ir. Ahmad.
Turut hadir dalam peringatan hari ibu ke 89 diantaranya, Drs. Zahri, M.AP Asisten I bidang Pemerintahan, Ir. Ahmad Ahmad Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Hj. Fitriani Binti Darwis Ketua TP PKK Aceh Timur dan Ns. Mariani, S.Kep Binti Sulaiman Wakil Ketua TP PKK serta unsure Forkopimda, para Kepala SKPK dan Para Camat dilingkungan Pemerintahan Aceh Timur. [] L24-SUHARTO S
“Perjalanan panjang selama 89 tahun telah mengantarkan berbagai keberhasilan bagi kaum perempuan dan kaum laki - laki dalam menghadapi berbagai tantangan global dan multidimensi, khususny perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender Indonesia,”kata Drs. Zahri, M.AP saat membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof. Dr. Yohana S. Yembise, Dip. Apling, MA. Kegiatan tersebut berlangsung di aula gedung serbaguna pendopo Idi, Rabu 20/12/2017.
Dijelaskannya, peringatan hari ibu setiap tahunnya, yang diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuagan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama - sama kaum laki - laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita - cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam kongres perempuan Indonesia pada tanggal 22 desember 1928,”jelasnya.
Peringatan hari ibu juga menunjukan perjuangan kaum perempuan Indonesia yang telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki - laki mengingat keduanya merupakan sumber daya manusia dan potensi yang turut menentukan keberhasilan pembangunan.
“Dalam pembangunan juga menjadi bagian yang penting dalam rangka penghapusan segala bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan lainnya, serta berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa,”terang Drs. Zahri.
Ditambahkannya, Maraknya persoalan bangsa dan kompleksitas masalah - masalah sosial yang terjadi di masyarakat seperti kekerasan, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), pornografi, infeksi menular seksual dan hiv/aids, narkoba, kriminalitas dan lainnya disebabkan runtuhnya pondasi ketahanan dalam keluarga.
“Oleh karena itu peran keluarga dituntut lebih diperkuat, dibarengi dengan penanaman nilai - nilai kekeluargaaan yang apabila dicermati telah diwariskan oleh para leluhur kita sejak dulu kala,” jelasnya.
Untuk itu, kami mengajak semua perempuan untuk maju terus, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya, sehingga bersama laki – laki menjadi kekuatan yang besar dalam mebangun keluarga, masyarakat dan bangsa,” demikian pungkas Drs. Zahri, M.AP.
Sebelumnya, Ir. Ahmad Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dalam laporannya mengatakan, peringatan hari Ibu Ke 89 dimaksud untuk mewariskan nilai – nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada selurh masyarakat Indonesia.
Dijelaskan, selain itu juga mengenang dan menyegarkan kembali ingata kita akan pentingnya pemahaman dan penghayatan serta arti perjuangan dan kebangkitan kaum perempuan sebagaian bagian yag tak terpisahkan dari kebangkitan bangsa Indonesia dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia,”katanya.
Peringatan hari Ibu ini juga bertujuan untuk meningkatan peran perempuan Indonesia dalam setiap aspek kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menuju pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan,” terang Ir. Ahmad.
Dalam peringatan hari ibu ke 89 ini adapun tema dan sub tema. Tema Peringatan hari Ibu adalah “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya”, sedangkan untuk sub tema adalah “ Kemandirian Perempuan Yang Bebas Dari Kekerasan Menuju Kehidupan Damai dan Sejahtera”,” demikian pungkas Ir. Ahmad.
Turut hadir dalam peringatan hari ibu ke 89 diantaranya, Drs. Zahri, M.AP Asisten I bidang Pemerintahan, Ir. Ahmad Ahmad Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Hj. Fitriani Binti Darwis Ketua TP PKK Aceh Timur dan Ns. Mariani, S.Kep Binti Sulaiman Wakil Ketua TP PKK serta unsure Forkopimda, para Kepala SKPK dan Para Camat dilingkungan Pemerintahan Aceh Timur. [] L24-SUHARTO S