Lentera 24.com | ACEH TIMUR -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Aceh Timur menggelar pelatihan "Patroli Keamanan Sekolah (PKS)....
Lentera24.com | ACEH TIMUR -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Aceh Timur menggelar pelatihan "Patroli Keamanan Sekolah (PKS)." Acara tersebut diikuti oleh 200 peserta dari siswa/i tingkat SMU/SMK sederajat se-Kabupaten Aceh Timur.
Kasat Lantas Polres Aceh Timur, AKP Joko Utomo selaku ketua pelaksana kegiatan dalam laporanya menyampaikan, pelatihan tersebut akan berlangsung selama 3 (tiga) hari, mulai tanggal 22 sampai dengan 24 Nopember 2017 dan bertempat di Aula Serba Guna Polres Aceh Timur, jelas kasat Lantas.
Ditambahkanya, sedangkan pemateri pelatihan di hadirkan dari intrernal Polres Aceh Timur, Yakni Unit Dikyasa Satlantas Polres Aceh Timur, Satuan Reserse Narkoba dan Unit Perlindungan Perempuan Dan Anak (UPPA) .
Kasat Lantas mengharapkan agar dengan adanya pelatihan ini bisa membina mental serta kemandirian peserta dalam menjalankan pungsi nya di sekolah yang lebih baik ke depanya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, S.I.K, M. Hum saat membuka kegiatan tersebut menyatakan, sampai dengan bulan Oktober 2017 telah terjadi 85 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Hukum Polres Aceh Timur dengan korban meninggal dunia sebanyak 63 jiwa, ini sangat memprihatinkan, cetusnya.
Sambungnya, kemajuan tekhnologi, infrastruktur (jalan) yang semakin bagus tidak diimbangi dengan perilaku dan etika berkendara. Justru etika berkendara masyarakat semakin buruk, itu yang menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas dan penyebab terjadinya kecelakaan itu diawali dari pelanggaran lalu lintas, kata Kapolres.
Untuk itu, lanjut Kapolres dengan pelatihan ini kami sangat berharap adik-adik pelajar bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, minimal bagi dirinya sendiri yang selanjutnya menjadi tauladan di lingkungan sekolah yang nantinya menjadi contoh di lingkungan masyarakat, sambung Kapolres.
Kapolres juga menyinggung bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur yang mana Polres Aceh Timur dalam waktu dekat akan melakukan razia dengan sasaran guru juga kepala sekolah yang tidak tertib dalam berkendara.
“Sudah kami sampaikan kepada Pak Munir (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur) bahwa memerintahkan kepada Satlantas Polres Aceh Timur untuk melakukan razia terhadap kepala sekolah dan guru yang tidak tertib berkendara dan jika terbukti melanggar kami perintahkan untuk menilangnya.
Ternyata Pak Munir sangat merespon program kami, hal ini bertujuan agar kepalas sekolah juga para guru diharapkan bisa memberi contoh yang baik kepada anak didiknya, jika kepala sekolah dan gurunya naik sepeda motor tidak memakai helm, kami yakin semua muraidnya pasti tidak menggunakan helm, terang Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, S.I.K, M. Hum.
Sementara itu Jamaluddin mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur, secara pribadi maupun instansi dirinya sangat menyambut baik kegiatan tersebut. Keberadaan anggota PKS di lingkungan sekolah dapat membantu peran guru dalam kegiatan pembinaan dan pengawasan, baik terhadap pembinaan pengembangan bakat siswa maupun pengawasan siswa di lingkungan sekolah.
"Dalam pelaksanaannya tentu saja harus disesuaikan dengan tugas pokok PKS tanpa mengganggu kegiatan belajar. Kegiatan PKS ini telah mendapat dukungan dari orang tua/wali murid serta kepala sekolah, karena mengingat kegiatan tersebut dapat menumbuh kembangkan minat dan bakat siswa dan untuk itu masing-masing sekolah mengikutsertakan satu orang guru pendamping," kata Jamaluddin. [] L24-007
Kasat Lantas Polres Aceh Timur, AKP Joko Utomo selaku ketua pelaksana kegiatan dalam laporanya menyampaikan, pelatihan tersebut akan berlangsung selama 3 (tiga) hari, mulai tanggal 22 sampai dengan 24 Nopember 2017 dan bertempat di Aula Serba Guna Polres Aceh Timur, jelas kasat Lantas.
Ditambahkanya, sedangkan pemateri pelatihan di hadirkan dari intrernal Polres Aceh Timur, Yakni Unit Dikyasa Satlantas Polres Aceh Timur, Satuan Reserse Narkoba dan Unit Perlindungan Perempuan Dan Anak (UPPA) .
Kasat Lantas mengharapkan agar dengan adanya pelatihan ini bisa membina mental serta kemandirian peserta dalam menjalankan pungsi nya di sekolah yang lebih baik ke depanya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, S.I.K, M. Hum saat membuka kegiatan tersebut menyatakan, sampai dengan bulan Oktober 2017 telah terjadi 85 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Hukum Polres Aceh Timur dengan korban meninggal dunia sebanyak 63 jiwa, ini sangat memprihatinkan, cetusnya.
Sambungnya, kemajuan tekhnologi, infrastruktur (jalan) yang semakin bagus tidak diimbangi dengan perilaku dan etika berkendara. Justru etika berkendara masyarakat semakin buruk, itu yang menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas dan penyebab terjadinya kecelakaan itu diawali dari pelanggaran lalu lintas, kata Kapolres.
Untuk itu, lanjut Kapolres dengan pelatihan ini kami sangat berharap adik-adik pelajar bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, minimal bagi dirinya sendiri yang selanjutnya menjadi tauladan di lingkungan sekolah yang nantinya menjadi contoh di lingkungan masyarakat, sambung Kapolres.
Kapolres juga menyinggung bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur yang mana Polres Aceh Timur dalam waktu dekat akan melakukan razia dengan sasaran guru juga kepala sekolah yang tidak tertib dalam berkendara.
“Sudah kami sampaikan kepada Pak Munir (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur) bahwa memerintahkan kepada Satlantas Polres Aceh Timur untuk melakukan razia terhadap kepala sekolah dan guru yang tidak tertib berkendara dan jika terbukti melanggar kami perintahkan untuk menilangnya.
Ternyata Pak Munir sangat merespon program kami, hal ini bertujuan agar kepalas sekolah juga para guru diharapkan bisa memberi contoh yang baik kepada anak didiknya, jika kepala sekolah dan gurunya naik sepeda motor tidak memakai helm, kami yakin semua muraidnya pasti tidak menggunakan helm, terang Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, S.I.K, M. Hum.
Sementara itu Jamaluddin mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur, secara pribadi maupun instansi dirinya sangat menyambut baik kegiatan tersebut. Keberadaan anggota PKS di lingkungan sekolah dapat membantu peran guru dalam kegiatan pembinaan dan pengawasan, baik terhadap pembinaan pengembangan bakat siswa maupun pengawasan siswa di lingkungan sekolah.
"Dalam pelaksanaannya tentu saja harus disesuaikan dengan tugas pokok PKS tanpa mengganggu kegiatan belajar. Kegiatan PKS ini telah mendapat dukungan dari orang tua/wali murid serta kepala sekolah, karena mengingat kegiatan tersebut dapat menumbuh kembangkan minat dan bakat siswa dan untuk itu masing-masing sekolah mengikutsertakan satu orang guru pendamping," kata Jamaluddin. [] L24-007