HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pengaspalan Jalan Kampung Tanjung Geulumpang Diduga Gunakan Base Course Oplosan

Lentera 24.com | ACEH TAMIANG --  Pengerjaan proyek pengaspalan Jalan Kampung Tanjung Geulupang Sekumur sepanjang 800 meter diduga mengguna...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG --  Pengerjaan proyek pengaspalan Jalan Kampung Tanjung Geulupang Sekumur sepanjang 800 meter diduga menggunakan dana APBK Tahun 2017, dikerjakan asal-asalan, base yang digunakan diduga adalah base oplosan. 


Warga menilai pekerjaan itu merupakan proyek Siluman karena tidak ada dipasang Plank Proyek, ironisnya pekerjaan awal proyek itu tanpa ada dilakukan pembersihan (pengerukan) langsung dihampar base oplosan.

Hal ini dikatakan Anas warga Tanjung Geulumpang kepada media Rabu (1/11) di Lokasi pekerjaan kampung itu, menurut Anas, proyek pengaspalan jalan ini terkesan Siluman, sama sekali tidak ada pemberitahuan  seperti plank proyek yang dapat diketahui volume proyek berapa panjang dan lebar, siapa rekanan pelaksananya maupun pengawas proyek tersebut siapa, tanya Anas yang merupakan tokoh pemuda kampung itu. Di lokasi proyek, tak terlihat adanya plank proyek sehingga membuat masyarakat tidak tahu siapa yang mengerjakan dan dari mana sumber dananya.

Dijelaskan Anas, biasanya  pengerjaan sebuah proyek dilengkapi dengan plank sehingga masyarakat luas dapat mengetahui siapa yang mengerjakan dan dari mana sumber dananya. “Kami warga disini curiga, sepertinya proyek ini pekerjaan siluman. Kami tahu dari media massa kalau setiap pengerjaan proyek harus ada plang proyek, agar diketahui siapa yang bertanggungjawab dan dari mana sumber dananya. Kalau begini, kesannya seperti ada yang ditutup-tutupi. Kalau dari awal saja tidak ada keterbukaan, sudah dipastikan hasilnya pun nanti mengecewakan,” kata Anas lagi yang dibenarkan oleh warga lain yang di lokasi itu.

Sementara itu di lokasi proyek, Wakil Ketua Lembaga Pengawas Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP KPK) Komisi Kabupaten Aceh Tamiang, Bambang Herman.SH yang sedang melakukan investigasi ke lokasi proyek, menjelaskan bahwa pengerjaan pengas[alan jalan itu masih dalam tahap lahan tanpa plank proyek tersebut sangat mencurigakan.

“Disini, pengawasan dari dinas terkait kita pertanyakan. Mengapa dibiarkannya rekanan atau kontraktor mengerjakan sebuah proyek tanpa plank merek. Padahal, sudah jelas-jelas di Keppres N0.80 tahun 2003 dijelaskan, transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa harus transparan bagi masyarakat luas pada umumnya,” terangnya Saiful Alam.

Ditambahkan Bambang Herman,SH, selain tidak ada plank proyek, lokasi tersebut juga merupakan daerah rawan longsor. “Dari hasil investigasi dan pantauan kami, daerah ini merupakan titik kumpul air karena merupakan daerah pinggiran bukit menuju saungai,” ujarnya.

Seharusnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui dinas terkait harus cek dan ricek terhadap lokasi proyek tersebut. “Apakah sudah layak jalan daerah itu di aspal hanya sampai segitu dimana menurut isuu pekerjaan jalan itu samapai ke Sekumur namun ini hanya 800 meter dan base yang digunakan perlu ditinjau  ulang karena itu merupakan base oplosan jadi harus dicek lagi”. 

Sementara itu Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Tamiang, Edi Noviar yang dihubungi awak media melalui telepon selulernya menjawab dengan ketus pertanyaan wartawan, menurut dia perkejaan itu memang segitu adanya apa mau diapakan lagi, judulnya saja proyek pengaspalan jalan Tanjung Geulumpang Sekumur, kalau hanya sampai di simpang tiga Kampung Sekumur ya memang segitu pekerjaannya anggarannya segitu kan engak mungkin dilebihkan.

Masalah base course yang di katakan warga itu oplosan, menurut Edi Noviar pihaknya akan turun ke lokasi, untuk membuktikan apa yang dikatakan warga, jawab Edi dan dia akan menegur rekanan jika base-nya oplosan kita akan perintahkan ganti base tersebut.
Ditanya masalah tidak adanya plank proyek sehingga dianggap proyek siluman karena tidak diketahui siapa pelaksana dan konsultannya dirinya tindak tau masalah itu, "saya tidak tau apa nama nama perusahaan yang ada pekerjaan di dinas ini", jawab Edi Noviar ketus. [] SAIFUL ALAM