Lentera 24.com | SINGKIL - Genangan arus dari alur Sungai yang deras di Wilayah Pulosarok, Aceh Singkil, Provinsi Aceh dampak pengikisan t...
Lentera24.com | SINGKIL - Genangan arus dari alur Sungai yang deras di Wilayah Pulosarok, Aceh Singkil, Provinsi Aceh dampak pengikisan tanah(Erosi)nya, semakin parah, Warga berharap penanganan darurat dibantu Pemerintahan setempat karena mulai mengancam sejumlah perumahan warga.
Salah seorang warga Pulosarok Ucok Harahap yang berada tepat dipinggir alur parit selebar Lima meter itu kepada wartawan di Singkil Kamis(23/11) mengatakan, Dampak pengikisan tanah dari tahun ketahun ketahun semakin parah, akibat kurangnya perhatian penanganan parit dan selokan.
"Saya berharap instansi terkait dapat secepatnya membantu penanganan Erosi ini secepatnya secara darurat sebab sudah mengancam perumahan penduduk,"ungkapnya kepada wartawan.
Ucok juga mengaku sudah melaporkan hal ini kepada Aparat Desa (Gampong) karena khawatir amblasnya tanah akibat pengikisan aliran yang deras merembet bangunan sejumlah perumahan warga, terlebih debit luapan banjir akhir tahun ini kembali landa bahagian pesisir Singkil.
Menurut informasi yang dihimpun wartawan, Erosinya alur parit itu, telah diabaikan bertahun-tahun, padahal warga dan aparat Desa sudah melaporkan hal itu ke Dinas PUPR beberapa tahun yang lalu, namun tak kunjung direspon. Bangunan terakhir yang menyangga Erosi parit itu adalah tanggul yang sudah roboh sisa bangunan bantuan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi(BRR) pasca gempa Aceh/Nias 2005 silam.
Atas hal itu Aparat Gampong Desa Pulosarok Kaur Pemerintahan, Kepala Dusun telah melaporkan hal itu ke Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Sulaiman ST. Masyarakat Desa Pulosarok meminta bantuan BPBD menangani bencana alam itu secepat mungkin karena sifatnya darurat (Emergency).
Pantauan wartawan Kepala Sulaiman menyarankan aparat Desa menyurati Dinas PUPR untuk diprioritaskan tahun anggaran 2018 karena pengurusan administrasi tanggap darurat prosesnya diakhir tahun lambat.
"Solusinya saya berharap aparat Desalah, nanti di tahun anggaran 2018 kita tangani," ujar Sulaiman. [] L24-AN
Salah seorang warga Pulosarok Ucok Harahap yang berada tepat dipinggir alur parit selebar Lima meter itu kepada wartawan di Singkil Kamis(23/11) mengatakan, Dampak pengikisan tanah dari tahun ketahun ketahun semakin parah, akibat kurangnya perhatian penanganan parit dan selokan.
"Saya berharap instansi terkait dapat secepatnya membantu penanganan Erosi ini secepatnya secara darurat sebab sudah mengancam perumahan penduduk,"ungkapnya kepada wartawan.
Ucok juga mengaku sudah melaporkan hal ini kepada Aparat Desa (Gampong) karena khawatir amblasnya tanah akibat pengikisan aliran yang deras merembet bangunan sejumlah perumahan warga, terlebih debit luapan banjir akhir tahun ini kembali landa bahagian pesisir Singkil.
Menurut informasi yang dihimpun wartawan, Erosinya alur parit itu, telah diabaikan bertahun-tahun, padahal warga dan aparat Desa sudah melaporkan hal itu ke Dinas PUPR beberapa tahun yang lalu, namun tak kunjung direspon. Bangunan terakhir yang menyangga Erosi parit itu adalah tanggul yang sudah roboh sisa bangunan bantuan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi(BRR) pasca gempa Aceh/Nias 2005 silam.
Atas hal itu Aparat Gampong Desa Pulosarok Kaur Pemerintahan, Kepala Dusun telah melaporkan hal itu ke Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Sulaiman ST. Masyarakat Desa Pulosarok meminta bantuan BPBD menangani bencana alam itu secepat mungkin karena sifatnya darurat (Emergency).
Pantauan wartawan Kepala Sulaiman menyarankan aparat Desa menyurati Dinas PUPR untuk diprioritaskan tahun anggaran 2018 karena pengurusan administrasi tanggap darurat prosesnya diakhir tahun lambat.
"Solusinya saya berharap aparat Desalah, nanti di tahun anggaran 2018 kita tangani," ujar Sulaiman. [] L24-AN