Lentera 24.com | DELI SERDANG -- Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017 ke-89 tingkat Kabupaten Deli Serdang di lapan...
Lentera24.com | DELI SERDANG -- Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017 ke-89 tingkat Kabupaten Deli Serdang di lapangan alun-alun Pemkab Deli Serdang, Lubuk Pakam berlangsung khidmad.
Upacara ini dengan Irup Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan, Danup Juanda , Pembaca UUD 1945 Budiono dan pembaca teks keputusan kongres Pemuda tahun 1928 Dewa Arlian Lubis dari KNPI, juga dihadiri Wakil Bupati Deli Serdang H Zainuddin Mars, Ketua TP PKK Ny HJ Yunita Ashari Tambunan, Ketua DPRD Deli Serdang Ricky Prandana Nasution, Kapolres Deli Serdang AKBP Eddy Suryantha Tarigan SIK, Danyon 121 MK Letkol Infantri Andriyan Siregar, dan unsur FKPD lainnya, Sekdakab Darwin Zein SOS , Ketua Dharmawanita Persatuan Ny Herawati Darwin Zein ,KCK /Bhayangkari dan GOW , Para staf ahli Bupati, Para Asisten ,pimpinan SKPD, para Camat ,LVRI, Ketua DPD KNPI Khairullah Siregar dan Pimpinan OKP lainnya, dengan peserta Upacara terdiri dari barisan TNI/Polri ,PNS, OKP , Mahasiswa Pelajar, dan pramuka.
Bupati H Ashari Tambunan selaku irup membacakan pidato tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi, diantaranya mengatakan delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepat nya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul di sebuah gedung di Jln Keramat Raya, daerah Kwitang Jakarta mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Sungguh sebuah Ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya, 17 Tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945
Sumpah Pemuda dibacakan di arena kongres pemuda Ke-2 dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah, jika kita membaca dukumen sejarah kongres pemuda ke-2, kita akan menemukan daftar panitia dan peserta kongres yang berasal dari pulau-pulau terjauh indonesia, secara imaginatif sulit rasanya membayangkan merdeka dapat bertemu dengan mudah.
Dari belahan barat Indonesia terdapat nama Mohammad Yamin, seorang pemuda kelahiran Sawah lunto Sumatera Barat yang mewakil organisasi pemuda Sumatera, jong sumateranen bond dari belahan Timur Indonesia kita menemukan pemuda bernama Johannes Leimena kelahiran Kota Ambon Maluku mewakil organisasi pemuda Jong Ambon, ada juga Katjasungkana dari Madura, ada juga Cornelis Lefrand senduk, mewakili organisasi pemuda Sulawesi Jong Celebes.
Pernakah kita membayangkan bagaimana seorang Mohammad Yamin dari Sawah Lunto dapat bertemu dengan Johannes Leimena dari Ambon pernah kita membayangkan bagaimana seorang Katjasungkana dari Madura bertemu dengan Lefrand Senduk dari Sulawesi? Bukan hanya bertemu,tapi mereka juga berdiskusi, bertukar pikiran, mematangkan gagasan-gasasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen ke-Indonesia.
Padahal, jarak antara sawah lunto dengan Kota Ambon, lebih dari 4.000 kilometer, hampir sama dengan jarak antara Kota Jakarta ke Kota Sanghai di China, sarana transportasi umum satu itu masih mengandalkan laut, dibutuhkan waktu bermingu-minggu untuk bisa sampai ke Kota mereka, alat komunikasi pun masih terbatas, mengandalkan korespondensi melalui Kantor Pos, hari ini surat dikirim, satu dua bulan kemudian barulah sampai di alamat tujuan.
Karena itu ,Menteri Pemuda dan Olahraga mengajak , mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan Indonseia, stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita seharusnya malu dengan para pemuda 1928 dan juga kepada Bung Karno, karena masih harus berkutat di soal-soal ini, sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar, yaitu mengwujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Upacara yang berlangsung penuh keakraban ini diselingi dengan lagu-lagu perjuangan , lagu Bagimu Negeri, Maju Pemuda pemudi dan Satu Nusa Satu bangsa oleh paduan suara SMA NEGERI 2 Lubuk Pakam serta di hibur penampilan atraksi Marching band group drum Corps Nurul Amalia Kecamatan Tanjung Morawa. [] L24-KABULAN
Upacara ini dengan Irup Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan, Danup Juanda , Pembaca UUD 1945 Budiono dan pembaca teks keputusan kongres Pemuda tahun 1928 Dewa Arlian Lubis dari KNPI, juga dihadiri Wakil Bupati Deli Serdang H Zainuddin Mars, Ketua TP PKK Ny HJ Yunita Ashari Tambunan, Ketua DPRD Deli Serdang Ricky Prandana Nasution, Kapolres Deli Serdang AKBP Eddy Suryantha Tarigan SIK, Danyon 121 MK Letkol Infantri Andriyan Siregar, dan unsur FKPD lainnya, Sekdakab Darwin Zein SOS , Ketua Dharmawanita Persatuan Ny Herawati Darwin Zein ,KCK /Bhayangkari dan GOW , Para staf ahli Bupati, Para Asisten ,pimpinan SKPD, para Camat ,LVRI, Ketua DPD KNPI Khairullah Siregar dan Pimpinan OKP lainnya, dengan peserta Upacara terdiri dari barisan TNI/Polri ,PNS, OKP , Mahasiswa Pelajar, dan pramuka.
Bupati H Ashari Tambunan selaku irup membacakan pidato tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi, diantaranya mengatakan delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepat nya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul di sebuah gedung di Jln Keramat Raya, daerah Kwitang Jakarta mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Sungguh sebuah Ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya, 17 Tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945
Sumpah Pemuda dibacakan di arena kongres pemuda Ke-2 dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah, jika kita membaca dukumen sejarah kongres pemuda ke-2, kita akan menemukan daftar panitia dan peserta kongres yang berasal dari pulau-pulau terjauh indonesia, secara imaginatif sulit rasanya membayangkan merdeka dapat bertemu dengan mudah.
Dari belahan barat Indonesia terdapat nama Mohammad Yamin, seorang pemuda kelahiran Sawah lunto Sumatera Barat yang mewakil organisasi pemuda Sumatera, jong sumateranen bond dari belahan Timur Indonesia kita menemukan pemuda bernama Johannes Leimena kelahiran Kota Ambon Maluku mewakil organisasi pemuda Jong Ambon, ada juga Katjasungkana dari Madura, ada juga Cornelis Lefrand senduk, mewakili organisasi pemuda Sulawesi Jong Celebes.
Pernakah kita membayangkan bagaimana seorang Mohammad Yamin dari Sawah Lunto dapat bertemu dengan Johannes Leimena dari Ambon pernah kita membayangkan bagaimana seorang Katjasungkana dari Madura bertemu dengan Lefrand Senduk dari Sulawesi? Bukan hanya bertemu,tapi mereka juga berdiskusi, bertukar pikiran, mematangkan gagasan-gasasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen ke-Indonesia.
Padahal, jarak antara sawah lunto dengan Kota Ambon, lebih dari 4.000 kilometer, hampir sama dengan jarak antara Kota Jakarta ke Kota Sanghai di China, sarana transportasi umum satu itu masih mengandalkan laut, dibutuhkan waktu bermingu-minggu untuk bisa sampai ke Kota mereka, alat komunikasi pun masih terbatas, mengandalkan korespondensi melalui Kantor Pos, hari ini surat dikirim, satu dua bulan kemudian barulah sampai di alamat tujuan.
Karena itu ,Menteri Pemuda dan Olahraga mengajak , mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan Indonseia, stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita seharusnya malu dengan para pemuda 1928 dan juga kepada Bung Karno, karena masih harus berkutat di soal-soal ini, sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar, yaitu mengwujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Upacara yang berlangsung penuh keakraban ini diselingi dengan lagu-lagu perjuangan , lagu Bagimu Negeri, Maju Pemuda pemudi dan Satu Nusa Satu bangsa oleh paduan suara SMA NEGERI 2 Lubuk Pakam serta di hibur penampilan atraksi Marching band group drum Corps Nurul Amalia Kecamatan Tanjung Morawa. [] L24-KABULAN