HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Rumah Informasi Satwa Tuntong Laut Dibangun PT Pertamina EP

Lentera 24.com | ACEH TAMIANG – Dalam melakukan pelestarian tuntong laut (Batagur Borneoensis) perlu dilakukan upaya upaya pelestarian seca...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG – Dalam melakukan pelestarian tuntong laut (Batagur Borneoensis) perlu dilakukan upaya upaya pelestarian secara komprehensif, baik in-situ maupun ex-situ, antara lain berupa pemantauan atau monitoring dan peningkatan populasi. Pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perbaikan habitat, pemberdayaan masyarakat disekitar habitat, pembangunan, pengembangan fasilitas pendukung yang bersifat sementara maupun permanen, hal ini merupakan komitmen PT Pertamina EP yang direncanakan dalam program kerja aspek pelestarian dan perlindungan keanekaragaman haya.

Presdir PT Pertamina EP,  Nanang Abdul Manaf Sedang menggunting pita saat peresmian rumah informasi tuntong laut, Rabu (25/10/2017).

Presiden Direktur PT Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf, memberikan apresiasinya terhadap seluruh komitmen yang telah diberikan oleh masing masing pihak karena andilnya dalam melestarikan satwa liar spesies langka tuntong laut, terutama kepada Yayasan satucita Lestari Indonesia (YSLI) yang merupakan satu satunya NGO  di Indonesia yang bergerak dibidang pelestarian konservasi dan ekosistem tuntong laut yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh.

Ungkapan dimaksud dinyatakan Nanang Abdul Manaf, Rabu (25/10/2017) saat dirinya meresmikan rumah informasi tuntong laut di Kampung Pusong Kapal, Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang. Nanang menyebutkan, YSLI melalui kesabaran dan keuletannya telah berhasil mengubah kebiasaan masyarakat lokal pesisir Seruway dalam memburu telur dan daging tuntong laut yang memiliki nilai jual tinggi untuk dikonsumsi dan diperjualbelikan menjadi pejuang pejuang yang menjaga kelestariannya melalui wadah Yayasan SLI.

“Upaya pelestarian spesies tuntong laut yang memiliki status sangat terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah IUCN beserta ekosistemnya merupakan tanggung jawab dan kewajiban bersama antara Pemerintah, swasta dan masyarakat,” ujar Nanang.

Lebih lanjut Nanang menyampaikan, program konservasi tuntong laut dimaksud merupakan wujud keberhasilan lintas instansi dan masyarakat, yakni antara PT Pertamina EP, Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan yang dalam hal ini diwakili BKSDA Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan YSLI yang merupakan lembaga yang memiliki kepedulian dibidang lingkungan hidup.

“Ini juga tak terlepas dari jasa dan kerjakerasnya masyarakat kampung Pusong Kapal dan Masyarakat Kampung Sungai Kuruk Tiga Kecamatan Seruway dibawah panji YSLI yang telah menjadi pelopor dalam menjaga lingkungan dan kelestarian tuntong laut,”  imbuh Nanang.

Selain itu tambah Nanang, komitmen lainnya juga diwujudkan Pemkab Aceh Tamiang dengan terbitnya Qanun Nomor 3 tahun 2016 tentang perlindungan spesies tuntong laut yang sangat Pertamina dukung agar kedepannya dapat dijadikan landasan daerah daerah lainnya untuk menetapkan peraturan sejenis.

Selain dihadiri JM PT Pertamina EP Rantau, Richard Muthalib, acara tersebut juga dihadiri Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe, Dedi Irvansyah, Kepala Resort Wilayah VI Langsa, Azharuddin, Dandim 0104/Atim, Letkol Amril Haris Isya Siregar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Tamiang, Syamsul Rizal, Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang, Fuadi, Unsur Polres Aceh Tamiang serta Unsur Muspika Seruway dan sejumlah Datok dan Mukim serta Panglima Laut dan tokoh masyarakat. [] SUPARMIN