HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ini Laporan hasil Donasi Aceh Tamiang Peduli Rohingya

Lentera 24.com |  ACEH TAMIANG -- Ketua Aliansi Aceh Tamiang Peduli Rohingya Muhammad Syahyan menyampaikan Hasil donasi  yang telah terkumpu...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Ketua Aliansi Aceh Tamiang Peduli Rohingya Muhammad Syahyan menyampaikan Hasil donasi  yang telah terkumpul Rabu (25/10) di Taman Belakang Kantor Bupati Aceh Tamiang.




Muhammad Syahyan menyampaikan Ucapan terimakasih kami kepada seluruh Warga Aceh Tamiang secara umum dan kepada relawan- relawan secara khususnya yang menyumbangsi materi,tenaga, pikiran untuk membantu mengalang donasi.

Lanjut Syahyan Perlu kami sampaikan dana hasil donasi yang terkumpul, akan di teruskan ke Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Banda Aceh dan berikut hasil Donasi Aliansi Aceh Tamiang Peduli Rohingya yang tergabung di dalamnya (KAMMI Atam, IKADI Tamiang, UNPAT, IKAM Tamiang, IKRAK Atam, Tamiang News, MRI Tamiang). 

Lokasi Lampu merah Simpang Kelana : Tanggal 26 September 2017 Rp. 699.000, 27 September 2017 Rp. 952.000 dan 28 September 2017 Rp.721.000.

Pramuka MTSN 3 Aceh Tamiang tanggal 30 september 2017 Rp. 400.000. RSUD Aceh Tamiang Rp. 800.000, SMA 1 Percontohan Karang Baru Rp.2.211.000 dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh Tamiang Rp. 5.441.700.

Total keseluruhan hasil donasi Rp. 11.225.200,- (Sebelas juta dua ratus dua puluh lima ribu dua ratus rupiah ).

Dana yang telah terkumpul tersebut akan segera kami salurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT) Banda Aceh.

Sambung Syahyan kami sedikit menginformasikan kondisi update saudara-saudara Rohingya di lokasi pengungsian.

Hanya dalam waktu kurang lebih lima pekan, terhitung sejak konflik meletup kembali tanggal 25 Agustus 2017, setengah juta pengungsi baru - orang-orang Rohingya tiba di Shah Porir Dwip. Ahad kemarin (15/10), Tim ACT menyimak langsung betapa perjuangan untuk mencapai titik zero line di Shah Porir Dwip begitu menyiksa. 

Ada seorang ibunda, di depan mata rela berjalan kaki dan menumpang perahu lebih dari 7 hari perjalanan, sembari menggendong bayinya yang baru berusia tak lebih dari 3 pekan. 

Bayi itu masih merah, bahkan belum diberi nama. Ayah dari bayi malang ini tak diketahui lagi nasibnya sampai hari ini. Kemungkinan besar, sudah diberondong peluru. Masih banyak kisah miris lainnya dari cerita pengungsi. 

Tanah Shah Porir Dwip kini menjadi harapan baru. Jumlah pengungsi makin hari makin membeludak. Ribuan jiwa terus berdatangan meminta perlindungan ke Bangladesh setiap harinya.
Insya Allah, Aksi Cepat Tanggap (ACT) masih akan terus berada di Distrik Cox’s Bazar. 

Aksi-aksi jangka pendek berupa penyaluran sandang dan pangan senantiasa dilaksanakan. Tidak ketinggalan, ACT juga tengah memulai aksi besar jangka panjang dalam bentuk penyiapan hunian yang layak bagi ribuan keluarga pengungsi Rohingya.

Kebutuhan mendasar untuk menampung pengungsi yang terus bertambah yaitu Tenda untuk hunian darurat, Shelter Hunian, Dapur Umum  untuk support makanan pengungsi, Paket Pangan Keluarga, Layanan kesehatan dan obat-obatan, Trauma healing/Pemulihan kondisi spiritual pengungsi Rohingya untuk tetap semangat hidup, Musholla (semi permanen) dan Orphan Aid Program yaitu Program berguru dan pendidikan bagi yatim piatu Rohingya. 

Minimnya sarana hidup di pengungsian, mengancam keberlangsungan hidup mereka.  Hal terpenting adalah bagaimana mereka dapat memulihkan kehidupan mereka dan memulai kehidupan baru di pengungsian.

"Bersama kita selamatkan Rohingya, jangan biarkan mereka sirna", tutup Muhammad Syahyan. [] RAZZAQ