Lentera 24.com | LANGSA -- Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh ulah salah seorang pelajar SMP di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Pro...
Lentera24.com | LANGSA -- Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh ulah salah seorang pelajar SMP di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Provinsi Aceh sebut saja bunga (14) warga Desa Sungai Pauh yang ditangkap oleh Satpam di dalam WC SMP di Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa Provinsi Aceh dengan empat orang pria, dua orang pria dari SMA di Kecamatan Langsa Timur dan satu orang siwa SMK di Kecamatan Langsa Barat, dan satu orng lagi pelajar Kelas II SMP.
Selanjutnya saat di konfirmasi awak media TM SPd selaku Kepala Sekolah SMP mengatakan, kejadian tersebut di luar jam sekolah, karena pada saat itu sudah jam 15.00 wib dan salah satu dari pria tersebut adalah pelajar kelas dua di SMP ini. Namun permasalahannya sudah selesai, ujarnya.
Lanjutnya, kita sudah memanggil kelima orang tua mereka dan para orang tua sepakat melakukan perdamaian, perdamaian juga dihadiri dengan warga, Kepala desa dan Tuha Peut .
Bahkan kata Kepala sekolah, pelajar yang di SMP ini juga sudah dipindahkan sama orang tuanya ke pesantren, jadi sudah tidak ada masalah lagi, ujarnya.
Selanjutnya saat di konfirmasi media ini Kadisdik Kota Langsa Drs. H. Saifuldin Rajali MPd Kamis (12/10) mengaku sangat prihatin melihat kenakalan remaja saat ini. Dan semua ini terjadi akibat maraknya pengguna geget di kalangan pelajar bahkan di kalangan anak anak.
"Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, apa yang dilakukan anak-anak ini sungguh sangat memilukan", katanya.
Sambungnya, kendati mereka belum sempat melakukan mesum, dapat dibayangkan anak perempuan berusia 14 tahun mau satu kamar mandi dengan 4 pria, ujarnya lagi.
Menurutnya, karena kejadian tersebut di luar jam sekolah sehingga bukan lagi menjadi tanggung jawab sekolah lagi.
Untuk itu Kadisdik Kota Langsa mengajak para orang tua agar ekstra ketat untuk melakukan pengawan kepada anak-anak pada saat berada di luar jam sekolah atau pada saat di rumah karena jika di jam sekolah itu menjadi tanggung jawab pihak sekolah, ujarnya. [] ROBY SINAGA
Foto : Ilustrasi |
Lanjutnya, kita sudah memanggil kelima orang tua mereka dan para orang tua sepakat melakukan perdamaian, perdamaian juga dihadiri dengan warga, Kepala desa dan Tuha Peut .
Bahkan kata Kepala sekolah, pelajar yang di SMP ini juga sudah dipindahkan sama orang tuanya ke pesantren, jadi sudah tidak ada masalah lagi, ujarnya.
Selanjutnya saat di konfirmasi media ini Kadisdik Kota Langsa Drs. H. Saifuldin Rajali MPd Kamis (12/10) mengaku sangat prihatin melihat kenakalan remaja saat ini. Dan semua ini terjadi akibat maraknya pengguna geget di kalangan pelajar bahkan di kalangan anak anak.
"Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, apa yang dilakukan anak-anak ini sungguh sangat memilukan", katanya.
Sambungnya, kendati mereka belum sempat melakukan mesum, dapat dibayangkan anak perempuan berusia 14 tahun mau satu kamar mandi dengan 4 pria, ujarnya lagi.
Menurutnya, karena kejadian tersebut di luar jam sekolah sehingga bukan lagi menjadi tanggung jawab sekolah lagi.
Untuk itu Kadisdik Kota Langsa mengajak para orang tua agar ekstra ketat untuk melakukan pengawan kepada anak-anak pada saat berada di luar jam sekolah atau pada saat di rumah karena jika di jam sekolah itu menjadi tanggung jawab pihak sekolah, ujarnya. [] ROBY SINAGA