Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Pengurus Taekwondo Atam untuk Kabupaten Aceh Tamiang menggelar latihan rutin dalam rangka menghadapi PORA...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Pengurus Taekwondo Atam untuk Kabupaten Aceh Tamiang menggelar latihan rutin dalam rangka menghadapi PORA tahun 2018 di lapangan Tribun belakang kantor Bupati Aceh Tamiang, Minggu (29/10).
Dengan menyabet 1 Emas di kelas under putri 46 Kg, 1 Perak di kelas under putri 62Kg dan 3 Perunggu kelas Poomse-Kata putra dan putri di ajang kejurda /PraPora kemarin H.Mujuni Evita sebagai Ketua Persatuan Taekwondo Atam merasa belum puas untuk mengharumkan Nama kabupaten bumi Muda Sedia ini.
Dengan menggembleng Anak didik di latihan rutin ini mungkin dapat menambah keberhasilan Atlet di saat menghadapi pora ke depan dan Keberhasilan seorang atlet ditentukan oleh kesiapan fisik, Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performance atlet saat bertanding.
Dari 14 Atlet yang diturunkan Taekwondo Atam saat menghadapi kejurda/Prapora di Banda Aceh sebanyak 10 Atlet yang dinyatakan lolos ke Pora yang akan di selenggarakan di Aceh Besar di antaranya 6 atlet wanita dan 4 Atlit pria.
Selain itu Salbiah Siregar selaku coach taekwondo Atam mengatakan kepada Lentera24.com Bahwa satu Atlet Taekwondo juga yang bernama Febbie Nauly Yusmalita Siregar berhasil meraih ticket untuk menghadapi Kejurnas di jakarta karena telah berhasil menyabet 1 emas saat menghadapi event kejurda/prapora yang di selenggarakan di Banda Aceh.
Syafrudin juga selaku pelatih juga menambahkan bahwa latihan rutin ini dilakukan setiap hari Rabu,jumat dan minggu dan lokasi latihan karena belum memiliki gedung mereka berlatih di lapangan tribun dan rumah pelatih di desa Sriwijaya.
Kedua pelatih ini juga berharap Pemerintahan Daerah Aceh Tamiang agar memerhatikan kendala para atlet dalam melakukan latihan seperti peralatan perlengkapan latihan yang sudah mulai tua dan rusak bahkan sarana latihan yang tidak memadai.
"Kami berharap pemerintah bisa segera langsung mempersiapkan gedung olah raga (GOR) kita ya supaya kami ngak latihan di sembarang tempat seperti ini lagi dan perhatikanlah kami para atlet, dengan perlengkapan yang sudah rusak begini bagaimana bisa kami latihan dan berat rasanya meraih juara kalau latihan pun terkendala", ungkap wanita perkasa ini.
Bisa dikatakan sarana dan prasarana adalah kebutuhan permanen bagi para atlet untuk menggapai keberhasilan yang akan di raih, jika sarana dan prasarab tidak mendukung mustahil persiapan para atlet akan matang dalam menghadapi event olah raga. [] L24-Reky
Dengan menyabet 1 Emas di kelas under putri 46 Kg, 1 Perak di kelas under putri 62Kg dan 3 Perunggu kelas Poomse-Kata putra dan putri di ajang kejurda /PraPora kemarin H.Mujuni Evita sebagai Ketua Persatuan Taekwondo Atam merasa belum puas untuk mengharumkan Nama kabupaten bumi Muda Sedia ini.
Dengan menggembleng Anak didik di latihan rutin ini mungkin dapat menambah keberhasilan Atlet di saat menghadapi pora ke depan dan Keberhasilan seorang atlet ditentukan oleh kesiapan fisik, Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performance atlet saat bertanding.
Dari 14 Atlet yang diturunkan Taekwondo Atam saat menghadapi kejurda/Prapora di Banda Aceh sebanyak 10 Atlet yang dinyatakan lolos ke Pora yang akan di selenggarakan di Aceh Besar di antaranya 6 atlet wanita dan 4 Atlit pria.
Selain itu Salbiah Siregar selaku coach taekwondo Atam mengatakan kepada Lentera24.com Bahwa satu Atlet Taekwondo juga yang bernama Febbie Nauly Yusmalita Siregar berhasil meraih ticket untuk menghadapi Kejurnas di jakarta karena telah berhasil menyabet 1 emas saat menghadapi event kejurda/prapora yang di selenggarakan di Banda Aceh.
Syafrudin juga selaku pelatih juga menambahkan bahwa latihan rutin ini dilakukan setiap hari Rabu,jumat dan minggu dan lokasi latihan karena belum memiliki gedung mereka berlatih di lapangan tribun dan rumah pelatih di desa Sriwijaya.
Kedua pelatih ini juga berharap Pemerintahan Daerah Aceh Tamiang agar memerhatikan kendala para atlet dalam melakukan latihan seperti peralatan perlengkapan latihan yang sudah mulai tua dan rusak bahkan sarana latihan yang tidak memadai.
"Kami berharap pemerintah bisa segera langsung mempersiapkan gedung olah raga (GOR) kita ya supaya kami ngak latihan di sembarang tempat seperti ini lagi dan perhatikanlah kami para atlet, dengan perlengkapan yang sudah rusak begini bagaimana bisa kami latihan dan berat rasanya meraih juara kalau latihan pun terkendala", ungkap wanita perkasa ini.
Bisa dikatakan sarana dan prasarana adalah kebutuhan permanen bagi para atlet untuk menggapai keberhasilan yang akan di raih, jika sarana dan prasarab tidak mendukung mustahil persiapan para atlet akan matang dalam menghadapi event olah raga. [] L24-Reky