Lentera 24 .com | ACEH TAMIANG -- SMK Negeri 1 Bendahara, Aceh Tamiang, menjadi salah satu dari 125 SMK di Indonesia yang menjalani tahap p...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- SMK Negeri 1 Bendahara, Aceh Tamiang, menjadi salah satu dari 125 SMK di Indonesia yang menjalani tahap program Workshop Revitalisasi Pendidikan dan Kejuruan pada Bidang Agribisnis dan Agroteknologi, Kemaritiman, Pariwisata, dan Industri Kreatif.
Workshop Revitalisasi yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 21-25 Agustus 2017 yang lalu dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bendahara.
Kepala SMK Negeri 1 Bendahara Balukia, S.Pd kepada TamiangNews.com Rabu (06/09) mengatakan, SMK Negeri 1 Bendahara merupakan salah satu SMK dari 3 SMK yang ada di Provinsi Aceh yang menjadi target Revitalisasi di tahun 2017.
Selain SMK Negeri 1 Bendahara juga ada 2 SMK lain yang menjadi target revitalisasi, yaitu SMK-PP Saree dan SMKN 3 Banda Aceh.
Pendamping atau narasumber dalam Program Revitalisasi Pendidikan Vokasi SMK ini adalah Dr. Riyadi ST. MT dari Universitas Negeri Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh dewan guru dan tenaga didik.
Lebih lanjut dikatakan Balukia S.Pd, dalam Revitalisasi SMK Negeri 1 Bendahara memfokuskan untuk pengembangan sekolah pada enam bidang Revitalisasi, yakni kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), guru dan tenaga pendidikan (GTK), sistem sertifikasi, tata kelola kelembagaan, kurikulum, serta sarana dan prasarana.
Adapun maksud dan tujuan dari Program Revitalisasi Pendidikan Vokasi ini antara lain untuk pemenuhan 58 juta tenaga kerja, menyiapkan generasi emas pada tahun 2045, kemudian untuk meningkatkan mutu, relevasi dan efesiensi. Disamping itu untuk mempersiapkan SMK sebagai pencetak pekerja sekaligus dapat mencetak lulusan yang siap kerja.
Revitalisasi ini menjadi sejarah nasional bagi SMK di Indonesia. Revitalisasi ini dilakukan berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo yang menginginkan seluruh SMK di Indonesia menjadi naik kelas.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk menjadikan SMK sebagai sekolah yang memiliki keunggulan sesuai dengan core bisnisnya masing-masing, memiliki jejaring kerja sama dengan DU/DI yang benar-benar berlandaskan pada prinsip link and match antara SMK dan industri, angka keterserapan lulusan SMK didunia kerja meningkat, menjadi sekolah sasaran pilihan pertama belajar siswa, memperkuat kelembagaan dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan, adanya penguatan dan perluasan kerja sama antara SMK dengan perguruan tinggi P4TK maupun industri dalam rangka pembangunan budaya mutu, serta menjadikan SMK menjadi sekolah rujukan bagi SMK lain.
Menurut Kepala SMK Negeri 1 Bendahara Balukia, S.Pd, "untuk menindaklanjuti program revitalisasi ini, Selasa (22/08) telah dilakukan pembentukan Tim Pembuat Road Map (Peta jalan) untuk pelaksanaan program revitalisasi vokasi di SMK Negeri 1 Bendahara.
Peta jalan ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang rencana kerja yang akan dilakukan kedepannya, baik itu rencana kerja angka jangka pendek maupun rencana kerja jangka panjang", ujarnya.
"Tim pembuat road map yang didampingi oleh Dr. Riyadi ST. MT ini langsung menyusun program kerja atau kegiatan pengembangan sekolah untuk tahun 2017-2019.
Program-program yang dirancanakan tersebut, diantaranya adalah meliputi Pengembangan dan penyelarasan kurikulum, inovasi pembelajaran, pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga didik, standarisasi sarana dan prasarana utama, pengelolaan dan penataan kelembagaan, dan lain-lain", ungkap Balukia, S.Pd.
Sumber : TamiangNews.com
Workshop Revitalisasi yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 21-25 Agustus 2017 yang lalu dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bendahara.
Kepala SMK Negeri 1 Bendahara Balukia, S.Pd kepada TamiangNews.com Rabu (06/09) mengatakan, SMK Negeri 1 Bendahara merupakan salah satu SMK dari 3 SMK yang ada di Provinsi Aceh yang menjadi target Revitalisasi di tahun 2017.
Selain SMK Negeri 1 Bendahara juga ada 2 SMK lain yang menjadi target revitalisasi, yaitu SMK-PP Saree dan SMKN 3 Banda Aceh.
Pendamping atau narasumber dalam Program Revitalisasi Pendidikan Vokasi SMK ini adalah Dr. Riyadi ST. MT dari Universitas Negeri Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh dewan guru dan tenaga didik.
Lebih lanjut dikatakan Balukia S.Pd, dalam Revitalisasi SMK Negeri 1 Bendahara memfokuskan untuk pengembangan sekolah pada enam bidang Revitalisasi, yakni kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), guru dan tenaga pendidikan (GTK), sistem sertifikasi, tata kelola kelembagaan, kurikulum, serta sarana dan prasarana.
Adapun maksud dan tujuan dari Program Revitalisasi Pendidikan Vokasi ini antara lain untuk pemenuhan 58 juta tenaga kerja, menyiapkan generasi emas pada tahun 2045, kemudian untuk meningkatkan mutu, relevasi dan efesiensi. Disamping itu untuk mempersiapkan SMK sebagai pencetak pekerja sekaligus dapat mencetak lulusan yang siap kerja.
Revitalisasi ini menjadi sejarah nasional bagi SMK di Indonesia. Revitalisasi ini dilakukan berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo yang menginginkan seluruh SMK di Indonesia menjadi naik kelas.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk menjadikan SMK sebagai sekolah yang memiliki keunggulan sesuai dengan core bisnisnya masing-masing, memiliki jejaring kerja sama dengan DU/DI yang benar-benar berlandaskan pada prinsip link and match antara SMK dan industri, angka keterserapan lulusan SMK didunia kerja meningkat, menjadi sekolah sasaran pilihan pertama belajar siswa, memperkuat kelembagaan dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan, adanya penguatan dan perluasan kerja sama antara SMK dengan perguruan tinggi P4TK maupun industri dalam rangka pembangunan budaya mutu, serta menjadikan SMK menjadi sekolah rujukan bagi SMK lain.
Menurut Kepala SMK Negeri 1 Bendahara Balukia, S.Pd, "untuk menindaklanjuti program revitalisasi ini, Selasa (22/08) telah dilakukan pembentukan Tim Pembuat Road Map (Peta jalan) untuk pelaksanaan program revitalisasi vokasi di SMK Negeri 1 Bendahara.
Peta jalan ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang rencana kerja yang akan dilakukan kedepannya, baik itu rencana kerja angka jangka pendek maupun rencana kerja jangka panjang", ujarnya.
"Tim pembuat road map yang didampingi oleh Dr. Riyadi ST. MT ini langsung menyusun program kerja atau kegiatan pengembangan sekolah untuk tahun 2017-2019.
Program-program yang dirancanakan tersebut, diantaranya adalah meliputi Pengembangan dan penyelarasan kurikulum, inovasi pembelajaran, pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga didik, standarisasi sarana dan prasarana utama, pengelolaan dan penataan kelembagaan, dan lain-lain", ungkap Balukia, S.Pd.
Sumber : TamiangNews.com
