Lentera 24.com | KARANG BARU -- Sejumlah Tokoh Masyarakat Tumpok Teungoh kembali mempertanyakan permasalah Alokasi Dana Desa (ADD) yang did...
Lentera24.com | KARANG BARU -- Sejumlah Tokoh Masyarakat Tumpok Teungoh kembali mempertanyakan permasalah Alokasi Dana Desa (ADD) yang diduga disalah gunakan oleh Datok Penghulu Kampung itu dikhawatirkan jika tidak segera diselesaikan akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan, Selasa (12/09 ).
Seperti pemberitaan sebelumnya Datok Kampung Tumpok Tengah Muhammad Salim diduga kuat menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi, ini terlihat jelas dari beberapa temuan yang sudah dikeluarkan oleh Tim Pansus Komisi A yang intinya bahwa kegiatan ADD Kampung tumpok Tengah tahun 2016 terindikasi kuat fiktif dan disalahgunakan.
Hal ini dikatakan oleh Muhammad Nasir salah seorang warga Tumpok Tengah kepada TamiangNews.com, kami warga ingin tau sampai dimana sudah penyelesaian permasalahan ADD di kampung kami, ujar Nasir.
“Tidak hanye belut, kami endak kepeling kegiatan ADD di kampung kami di perikse", pungkas Nasir dengan bahasa Tamiang.
Hal senada juga disampaikan warga Tumpok tengah lainnya, Muhammad Nuh dan mengatakan,
"kami ada sampaikan terkait pengaduan kami kepada Komisi A akan tetapi kami heran kenapa hanya pengadaan belut yang diperiksa sementara di pengaduan kami ada 4 hal yang kami adukan untuk di kroscek", ujar Nuh.
“Ambe dan beberape warge endak masalahne selesai dan endak kami warga diberitahu hempe mane penyelesainnye”, tambah Nuh dengan bahasa Tamiang (saya dan beberapa warga menanyakan tidak hanya masalah ini saja seharusnya warga diberi tahukan sampai mana sudah penyelesaiannya).
Informasi yang dihimpun TamiangNews.com terhembus isu bahwa Datok Penghulu Kampung Tumpok Tengah Muhammad Salim diberikan sanksi sebesar 55-60 juta rupiah untuk mengganti kerugian negara yang sudah di gunakannya.
Datok Penghulu Kampung Tumpok Tengah Muhammad Salim yang dikonfirmasi TamiangNews.com via Short Mesanger Servise (SMS) sampai berita ini terbit tidak ada balasan. [] TAMIANGNEWS.COM
Seperti pemberitaan sebelumnya Datok Kampung Tumpok Tengah Muhammad Salim diduga kuat menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi, ini terlihat jelas dari beberapa temuan yang sudah dikeluarkan oleh Tim Pansus Komisi A yang intinya bahwa kegiatan ADD Kampung tumpok Tengah tahun 2016 terindikasi kuat fiktif dan disalahgunakan.
Hal ini dikatakan oleh Muhammad Nasir salah seorang warga Tumpok Tengah kepada TamiangNews.com, kami warga ingin tau sampai dimana sudah penyelesaian permasalahan ADD di kampung kami, ujar Nasir.
“Tidak hanye belut, kami endak kepeling kegiatan ADD di kampung kami di perikse", pungkas Nasir dengan bahasa Tamiang.
Hal senada juga disampaikan warga Tumpok tengah lainnya, Muhammad Nuh dan mengatakan,
"kami ada sampaikan terkait pengaduan kami kepada Komisi A akan tetapi kami heran kenapa hanya pengadaan belut yang diperiksa sementara di pengaduan kami ada 4 hal yang kami adukan untuk di kroscek", ujar Nuh.
“Ambe dan beberape warge endak masalahne selesai dan endak kami warga diberitahu hempe mane penyelesainnye”, tambah Nuh dengan bahasa Tamiang (saya dan beberapa warga menanyakan tidak hanya masalah ini saja seharusnya warga diberi tahukan sampai mana sudah penyelesaiannya).
Informasi yang dihimpun TamiangNews.com terhembus isu bahwa Datok Penghulu Kampung Tumpok Tengah Muhammad Salim diberikan sanksi sebesar 55-60 juta rupiah untuk mengganti kerugian negara yang sudah di gunakannya.
Datok Penghulu Kampung Tumpok Tengah Muhammad Salim yang dikonfirmasi TamiangNews.com via Short Mesanger Servise (SMS) sampai berita ini terbit tidak ada balasan. [] TAMIANGNEWS.COM
