Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Setiap orang remaja yang telah tamat sekolah ingin sekali mencapai cita-cita dan pastinya ingin membahag...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Setiap orang remaja yang telah tamat sekolah ingin sekali mencapai cita-cita dan pastinya ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Tapi tidak buat Syaifuddin (23 thn) yang akrab dipanggil Udin.
Udin yang merupakan warga Kampung Kotalintang Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang ini divonis oleh dokter menderita penyakit kanker usus studiom 4.
Saat ditemui TamiangNews.com Kamis (07/09) di kediaamannya, Udin terlihat berbaring tak berdaya di atas tempat tidur, matanya berkaca-kaca seakan dirinya tak percaya akan apa yang saat ini sedang dialaminya.
Udin merupakan anak ke-8 dari 9 bersaudara, setahun lebih ia telah menderita penyaki ini, ia hanya tinggal bersama ibu, kakak dan adik-adiknya.
"Awal mula Udin sakit, pada saat itu ia susah buang air besar bahkan dalam 1 bulan hanya sekali ia buang air besar tak lama kemudian di perutnya ada keanehan berupa bendolan macam bisul, saat itu kami membawa udin ke RSUD Aceh Tamiang.
Pada saat itu masih belum diketahui penyakit apa yang diderita Udin, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan, dan dokter disana memvonis Udin menderita kanker usus studiom 4", ujar Rusmini ibu kandung Udin.
Ibunya yang tidak memiliki pekerjaan tetap hanya bisa menjaga dan merawat si Udin saja. Karena untuk berjalan dan mengambil makanan sudah tidak bisa, bahkan mandi terpaksa dimandikan.
Kini mereka hanya mengandalkan kehidupan sehari-hari dari kakaknya yang hanya jualan warung kecil-kecilan depan rumahnya sedangkan ayahnya sudah meninggal tiga tahun yang lalu.
Rusmini berharap kepada pemerintah supaya mempedulikan nasib anaknya karena saat ini belum ada bantuan kepedulian apapun dari perangkat desa maupun pemerintah kabupaten.
"Memang benar biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS akan tetapi permasalahan yang ada obat ini hanya bisa diambil di RSUD Zainal Abidin Banda Aceh, itu kan sangat jauh dan butuh biaya banyak, belum lagi pihak BPJS hanya bisa memberikan obat sedikit padahal Dokter sudah menyarankan 60 butir tapi hanya dikasih 15 butir, terpaksa kami bolak-balik Kualasimpang-Banda Aceh", ujar Rusmini.
Secara terpisah, dari pihak perangkat Kampung Kota Lintang, Sekdes M. Aulia Syahputra yang saat itu sedang berada di kantor mengatakan, pihaknya belum mengetahuin kalau bahwasanya ada warganya yang menderita penyakit seganas itu.
"Memang benar beberapa waktu lalu ada keluarganya yang meminta surat miskin tapi di situ tidak dijelaskan bahwasanya surat tersebut untuk mengurangi biaya pengobatan, dalam hal ini nanti saya akan mengkonfirmasi kembali lagi ke Datok (kepala desa_red) yang saat ini sedang di luar kota untuk menindaklanjuti serta upaya apa yang harus kami lakukan agar Udin ini diberikan keringanan lagi dalam berobat", ujar Sekdses.
Sumber : TamiangNews.com
Udin yang merupakan warga Kampung Kotalintang Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang ini divonis oleh dokter menderita penyakit kanker usus studiom 4.
Saat ditemui TamiangNews.com Kamis (07/09) di kediaamannya, Udin terlihat berbaring tak berdaya di atas tempat tidur, matanya berkaca-kaca seakan dirinya tak percaya akan apa yang saat ini sedang dialaminya.
Udin merupakan anak ke-8 dari 9 bersaudara, setahun lebih ia telah menderita penyaki ini, ia hanya tinggal bersama ibu, kakak dan adik-adiknya.
"Awal mula Udin sakit, pada saat itu ia susah buang air besar bahkan dalam 1 bulan hanya sekali ia buang air besar tak lama kemudian di perutnya ada keanehan berupa bendolan macam bisul, saat itu kami membawa udin ke RSUD Aceh Tamiang.
Pada saat itu masih belum diketahui penyakit apa yang diderita Udin, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan, dan dokter disana memvonis Udin menderita kanker usus studiom 4", ujar Rusmini ibu kandung Udin.
Ibunya yang tidak memiliki pekerjaan tetap hanya bisa menjaga dan merawat si Udin saja. Karena untuk berjalan dan mengambil makanan sudah tidak bisa, bahkan mandi terpaksa dimandikan.
Kini mereka hanya mengandalkan kehidupan sehari-hari dari kakaknya yang hanya jualan warung kecil-kecilan depan rumahnya sedangkan ayahnya sudah meninggal tiga tahun yang lalu.
Rusmini berharap kepada pemerintah supaya mempedulikan nasib anaknya karena saat ini belum ada bantuan kepedulian apapun dari perangkat desa maupun pemerintah kabupaten.
"Memang benar biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS akan tetapi permasalahan yang ada obat ini hanya bisa diambil di RSUD Zainal Abidin Banda Aceh, itu kan sangat jauh dan butuh biaya banyak, belum lagi pihak BPJS hanya bisa memberikan obat sedikit padahal Dokter sudah menyarankan 60 butir tapi hanya dikasih 15 butir, terpaksa kami bolak-balik Kualasimpang-Banda Aceh", ujar Rusmini.
Secara terpisah, dari pihak perangkat Kampung Kota Lintang, Sekdes M. Aulia Syahputra yang saat itu sedang berada di kantor mengatakan, pihaknya belum mengetahuin kalau bahwasanya ada warganya yang menderita penyakit seganas itu.
"Memang benar beberapa waktu lalu ada keluarganya yang meminta surat miskin tapi di situ tidak dijelaskan bahwasanya surat tersebut untuk mengurangi biaya pengobatan, dalam hal ini nanti saya akan mengkonfirmasi kembali lagi ke Datok (kepala desa_red) yang saat ini sedang di luar kota untuk menindaklanjuti serta upaya apa yang harus kami lakukan agar Udin ini diberikan keringanan lagi dalam berobat", ujar Sekdses.
Sumber : TamiangNews.com