Foto : Ilustrasi/detik.com suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Koordinator Aceh Tamiang Corruption Watch (ATCW) Eddy Arnaldi meminta B...
Foto : Ilustrasi/detik.com |
“Kita menduga Bupati Aceh Tamiang memainkan sesuatu yang terkait dengan KSO (Kerja Sama Operasional) pengelolaan minyak dan gas dengan Pertamina.
Bahkan sejauhmana permasalahan itu terlaksana,” tegas Edy Arnaldi kepada andalas, Selasa (8/3) di Karang Baru.
Menurutnya, Bupati Hamdan Sati selaku Kepala Daerah jangan terus membiarkan dan menyembunyikan sesuatu persoalan.
Tetapi harus berani menyampaikan kepada masyarakat Aceh Tamiang, terlebih lagi penggunaan dana APBK untuk kegiatan BUMD yang merupakan uang rakyat serta harus di pertanggungjawabkan.
“Menyangkut KSO tentang migas antara BUMD dengan Pertamina saat ini menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat, bahkan memunculkan beragam isu-isu negatif,” ungkap Edy seraya mengatakan, Bupati Aceh Tamiang Hamdan Sati sebagai Pembina BUMD serta Dewan Komisaris agar dapat menuntaskan persoalan dimaksud sehingga tidak terjadinya indikasi saling berebut tentang KSO pengelolaan Migas di Aceh Tamiang.
Lanjutnya, dalam hal tersebut juga diharapkan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang untuk berperan aktif melakukan pengawasan sebagaimana salah satu tugas Dewan untuk dapat mengevaluasi terhadap kinerja masing-masing BUMD tersebut.
“Jangan sampai dana APBK yang digunakan BUMD habis begitu saja seperti ditelan bumi, jika keberadaan BUMD tidak dapat memberikan mamfaat bagi daerah dan masyarakat lebih baik dibubarkan karena sia-sia saja uang rakyat dianggarkan bagi BUMD” tegas Eddy.
Menurutnya, hasil tidak pernah diketahui publik apa yang telah dilakukan BUMD. Apalagi saat ini munculnya infomrasi sesama BUMD saling berebut KSO pengelolaan Migas dengan PT Pertamina.
Sementara itu, Amiruddin Puteh Direktur Pemasaran PT Rebung Permai Jaya terkait dana APBK yang dikucurkan untuk perusahaannya sangat jelas pemanfaatannya antara lain sebagai biaya operasional, sewa gedung, gaji staf dan pembelian ATK. “Dana APBK dari tahun 2014-2015 totalnya sebesar Rp450 juta,” sebutnya singkat. (ERW/Harian Andalas)