Foto : Ilustrasi/beritasatu.com suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Untuk mendongkrak produksi udang budidaya kelompok masyarakat di ...
Foto : Ilustrasi/beritasatu.com |
"Sumberdaya air payau tersedia luar biasa pada tambak di empat kecamatan pesisir, yakni, Manyak Payed, Banda Mulia, Bendahara dan Seruway.
Di wilayah tersebut akan ditaburkan satu juta benih udang windu dan udang galah," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Tamiang Agustin kepada MedanBisnis, Selasa (26/1) di ruang kerjanya.
Agustin menuturkan, diproyeksikan dari jumlah satu juta benih udang tersebut, berkisar 70% jenis udang windu dan sisanya udang galah.
Pada saat kegiatan dilaksanakan, pihaknya akan berkerjasama dengan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BP-BAP) Ujung Batee, Banda Aceh.
"Memasuki Maret tahun ini sudah mulai berjalan," tuturnya.
Menurut Agustin lagi, sumber dana kegiatan restocking benih udang tersebut diperoleh dari program Kementerian Kelauatan dan Perikanan, untuk mewujudkan peningkatan produksi budidaya air payau yang berkelanjutan.
Mengingat masih luas lahan tambak di kawasan pesisir, diharapkan juga ada sumber dana dari APBA, sehingga pencapaian produksi udang optimal.
Sementara, progam pemkab Aceh Tamiang tahun 2016 untuk masyarakat pesisir yang memiliki usaha tambak, akan diberikan bantuan benur/okolan (lebih besar) jenis udang windu.
Bantuan benur tersebut akan diberikan secara gratis kepada masyarakat di luas lahan 200 hektare.
Agustin kembali mengatakan, berbagai upaya akan dilakukan untuk mewujudkan daerah pemasok udang untuk luar daerah dan luar negeri, serta menjadikan budidaya udang primadona masyarakat Aceh Tamiang.
Namun, dia menambahkan, untuk luas tambak 5.190 hektare dalam wilayah Aceh Tamiang, berkisar 3.000 hektare perlu direhab sehingga menjadi produktif.
Sangat disayangkan hingga saat ini banyak lahan terkesan dibiarkan tanpa memberikan pendapatan tambahan bagi petani tambak.
"Kami sedang upayakan, dari 2.000 hektare tambak yang produktif saat ini, pada tahun berikutnya dapat meningkat luasnya," demikian Agustin. (indra/medanbisnis)