HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Limbah 11 PKS di Bawah Baku Mutu

Foto : Ilustrasi/blogspot.com  suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Air limbah dan emisi (asap) yang dihasilkan dari aktivitas pengeloha...

Foto : Ilustrasi/blogspot.com 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Air limbah dan emisi (asap) yang dihasilkan dari aktivitas pengelohan buah kelapa sawit di 11 pabrik kelapa sawit (PKS) dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang dipastikan masih pada level di bawah baku mutu. Penguatan hasil yang diperoleh dari hasil pengawasan dan pemantauan yang dilakukan beberapa waktu lalu.

"Air limbah, kualitas udara ambient dan emisi boiler dipastikan di bawah baku mutu. keyakinan itu diperoleh dari hasil pengujian dan tes laboratorium Pemprov Sumatra Utara," kata Kepala BLHK Aceh Tamiang Samsul Rizal kepada MedanBisnis, Senin (11/1) di ruang kerjanya.
Artinya, kata dia, dampak yang ditimbulkan dari operasional industri tersebut tidak bermasalah.

Menurut Samsul, sepanjang pengawasan dan pemantauan yang dilakukan pihaknya yang meliputi pengujian air limbah, kualitas udara ambient, dan pengukuran emisi (ketel uap) pabrik, masih sesuai dengan ketentuan batas yang telah ditentukan.

"Pengujian khususnya kualitas udara ambient, dan pengukuran emisi (ketel uap) pabrik dilakukan pada Pabrik PTPN 1 Sementok, Socfindo, dan PKS PT.Sisirau. 

Ketiga PKS tersebut yang baru kita lakukan,"ujar Samsul yang didampingi Kabid Standarisasi Penaatan dan Konservasi Sumber Daya Alam T Ibnu Hibban.

Dikatakannya, untuk pengujian air limbah dilakukan di seluruh PKS yang ada, yakni sebanyak 11 PKS. 

Namun, untuk pengujian dan penelitian kualitas udara ambient dan emisi dengan menggunakan tenaga ahli yang didatangkan dari Pemprov Sumut. Dikarenakan keterbatasan anggaran sehingga baru dapat dilaksanakan pada tiga PKS.

Idealnya, sambung dia, Pemkab Aceh Tamiang sudah dapat mempersiapkan fasilitas laboratorium sehingga mampu mengujinya sendiri, akan tetapi itu juga bukan hal yang mudah untuk memperoleh akreditasinya.

Ditambahkan Ibnu Hibban, dalam pengujian air limbah di seluruh PKS yang beroperasi dilakukan pengambilan sampel air limbah untuk diuji. 

Yaitu sampel yang diambil pada limbah otlet (kolam terakhir). Sedangkan pengujian kualitas udara ambient dan emisi asap, ketel uap dari pabrik dengan melihat kepadatan dan permukiman penduduk di sekitarnya.

Hibban menjelaskan, dari pengawasan dan pemantauan yang dilakukan pihaknya bersama tim ahli Pemprov Sumut beberapa waktu lalu, untuk menguji kualitas udara ambient pengambilan sampel di sejumlah titik rumah warga sekitar pabrik, termasuk perumahan dalam kompleks pabrik. 

Sehingga dapat diprediksikan diposisi dekat semakin kuat, begitu juga semakin jauh akan semakin lemah. 

"Maka dari pengujian yang dilakukan diperoleh kualitas udara sekitar industri pabrik sawit masih di bawah baku mutu," ujar Hibban. (indra/medanbisnis)