HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Aceh Tamiang Gelar Sosialisasi Sensus Ekonomi

Foto : Ilustrasi/beritadaerah.co.id  suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Kegiatan pendataan bangunan dan usaha melalui Sensus Ekonomi 2...

Foto : Ilustrasi/beritadaerah.co.id 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Kegiatan pendataan bangunan dan usaha melalui Sensus Ekonomi 2016 diharapkan mampu menjadi pendorong penguatan pondasi pengukuran usaha Indonesia, dan penyedia informasi pengembangan usaha dan daya saing.

Sebagaimana 10 tahun terakhir, sekarang ini sudah memasuki tahun keempat yakni Sensus Ekonomi 2016 yang akan dimulai pelaksanannya oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Tamiang awal Mei mendatang.

Oleh karenanya, keberhasilan Sensus Ekonomi 2016 sangat ditentukan oleh kemampuan petugas lapangan dalam mengidentifikasi keberadaan usaha dan menggali informasi lainnya.

"Rekrutmen petugas pendata harus sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan," kata Bupati Aceh Tamiang H Hamdan Sati, Jumat (15/1) dalam sambutannya pada acara sosialisasi pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 yang berlangsung di aula Setdakab, Karang Baru.

Menurut bupati, dalam pelaksanaannya tentu ada tantangan, yakni BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya harus dapat menghasilkan data yang akurat dan terpercaya. 

Dengan melibatkan banyak pihak, termasuk asosiasi profesi dan seluruh pelaku usaha untuk berperan aktif dalam menyukseskan Sensus Ekonomi 2016.

Kepala BPS Aceh Tamiang Busnir mengatakan, Sensus Ekonomi 2016 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, dan mencakup semua usaha dan aktivitas ekonomi.

"Terkecuali sektor pertanian," ujarnya, seraya mengatakan Sensus Ekonomi 2016 bertujuan mendapatkan potret utuh perekonomian bangsa, landasan penyusunan kebijakan, evaluasi, serta perencanaan pembangunan nasional dan regional.

Busnir menjelaskan lagi, maksud dan tujuan dari kegiatan Sensus Ekonomi 2016 selain menyajikan data, menyusun peta dan direktori perusahaan usaha kecil (UMB) secara lengkap dan terpadu, juga untuk memperoleh populasi usaha UMB, UMKM, dan menyusun kerangka sampel (sampling frame) survey bidang ekonomi, kecuali wilayah perdesaan.

Kemudian untuk mendapatkan informasi lain, seperti penggunaan internet dalam kegiatan usaha (on-line), system waralaba (franchise) serta kepemilikan unit usaha/perusahaan (ownership).

Busnir memperkirakan, saat ini jumlah perusahaan di Aceh Tamiang 21.220 usaha/perusahaan yang tersebar di 12 kecamatan, 213 desa.

"Kegiatan Sensus Ekonomi 2016 ini merupakan kegiatan besar yang membutuhkan pengerahan sumber daya manusia yang sangat besar pula, yakni 213 petugas," sebutnya. (indra/medanbisnis)