Foto : Ilustrasi/wordpress.com suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Puluhan orang mewakili pedagang kaki lima (PKL) Kota Kualasimpang y...
![]() |
Foto : Ilustrasi/wordpress.com |
Para pedagang menilai relokasi tempat yang disediakan Diskoperindagkop tidak jelas, dan pemberlakuannya tidak menyeluruh.
Sebelumnya puluhan pedagang topi di Jalan Ahmad Yani, sudah ditertibkan dan direlokasi ke kedai bawah, tepatnya di lahan asset Pemkab Aceh Tamiang. Namun fasilitas pendukungnya tidak ada sema sekali.
Menyusul surat dari Diskoperindagkop untuk pedagang DVD di tempat yang sama, dengan batas waktu satu minggu sejak diterbitkan 30 Oktober 2015.
"Sementara pedagang lain masih dapat berjualan tanpa ditindak. Oleh karena itu, kedatangan kami ke DPRK yang sudah ke sekian kalinya ini untuk mendapatkan solusi yang terbaik buat kami," ujar Ahmad Iskandar, kordinator PKL di depan pintu masuk gedung DPRK.
Dikatakannya, pihaknya juga menginginkan Kota Kualasimpang menjadi indah, tertata dan tidak semrawut. Akan tetapi penempatan pedagang harus jelas dan mendukung untuk beraktivitas usaha.
Seperti pedagang DVD yang telah mendapatkan perintah pindah ke tanah milik pemda, tempat itu dirasa kurang sesuai untuk berjualan DVD.
Sebab lokasinya berdekatan dengan masjid dan tempat pendidikan Al Quran, termasuk di lokasi baru itu sulit memperoleh jaringan listrik.
"Kalau jual kaset (DVD) kan harus dihidupkan music, sudah pasti menimbulkan suara bising yang jelas menganggu anak-anak yang sedang belajar mengaji," kata Iskandar.
Ketua Komisi A DPRK Aceh Tamiang Ismail menanggapi permasalahan PKL tersebut, mengatakan sebenarnya bagi PKL sudah disediakan pasar di kawasan rel kereta api, wilayah Kampung Perdamian, tetapi tidak juga dimanfaatkan sehingga banyak yang terbengkalai.
Ismail mengaku menjadi serba salah dalam menyelesaikan persoalan PKL tersebut. Kalau tidak ditertibkan, maka semakin parah kesemrawutannya, makanya sikap pemerintah sudah baik merelokasi pedagang ke tempat yang baru.
Namun DPRK akan berkoordinasi dengan jajaran Pemkab Aceh Tamiang untuk dibangun sarana pendukung bagi PKL di lokasi penempatan sekarang. (indra/medanbisnis)