suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Di tengah kabut asap menyelimuti wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, air Sungai Tamiang juga mulai meluap ...
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Di tengah kabut asap menyelimuti wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, air Sungai Tamiang juga mulai meluap hingga ke sejumlah permukiman wilayah dataran rendah dan pesisir.
Dampak dari luapan air Sungai, sejumlah kampong (desa) mulai digenangi air terutama yang berada di daerah aliran Sungai (DAS).
Di antaranya Kampung Binjai, Pantai Balay, Padang Langgis di Kecamatan Seruway. Sementara Dusun Bawah, Kampung kota Kualasimpang, tepatnya di sekitar lapangan sepakbola, puluhan rumah sudah mulai terendam air dengan ketinggian satu meter lebih.
Namun bagi warga sekitar, hal itu bukan menjadi persoalan, sebab luapan air sungai sudah menjadi langganan hampir setiap tahun.
Sekitar 250 meter dari lokasi tersebut, terdapat jembatan lintas menuju Banda Aceh. Di mana meluapnya air sungai sudah mencapai 15 meter di dasar jembatan.
Air yang mengalir deras di bawah jembatan tampak berwarna kuning, disebabkan hujan deras di wilayah hulu Sungai Tamiang.
Seperti dituturkan Dedy, warga Kota Kualasimpang, luapan air Sungai Tamiang hampir setiap tahun terjadi.
Bila terus hujan di wilayah hulu, airnya mengalir di sepanjang sungai yang mengakibatkan debit air yang tinggi menggenangi rumah warga terutama yang berada di DAS.
Pantauan MedanBisnis Senin (26/10) sore, belasan anak yang berdomisili di sekitar Karang Baru yang berdekatan dengan jembatan berbuat nekat melakukan atraksi terjun ke sungai dari ketinggian 30 meter tiang peranca jembatan tersebut.
Menurut salah satu dari belasan anak tersebut, aksi itu sudah biasa mereka lakukan, sekadar untuk bermain-main. (indra/medanbisnis/ F.Ilustrasi)
Dampak dari luapan air Sungai, sejumlah kampong (desa) mulai digenangi air terutama yang berada di daerah aliran Sungai (DAS).
Di antaranya Kampung Binjai, Pantai Balay, Padang Langgis di Kecamatan Seruway. Sementara Dusun Bawah, Kampung kota Kualasimpang, tepatnya di sekitar lapangan sepakbola, puluhan rumah sudah mulai terendam air dengan ketinggian satu meter lebih.
Namun bagi warga sekitar, hal itu bukan menjadi persoalan, sebab luapan air sungai sudah menjadi langganan hampir setiap tahun.
Sekitar 250 meter dari lokasi tersebut, terdapat jembatan lintas menuju Banda Aceh. Di mana meluapnya air sungai sudah mencapai 15 meter di dasar jembatan.
Air yang mengalir deras di bawah jembatan tampak berwarna kuning, disebabkan hujan deras di wilayah hulu Sungai Tamiang.
Seperti dituturkan Dedy, warga Kota Kualasimpang, luapan air Sungai Tamiang hampir setiap tahun terjadi.
Bila terus hujan di wilayah hulu, airnya mengalir di sepanjang sungai yang mengakibatkan debit air yang tinggi menggenangi rumah warga terutama yang berada di DAS.
Pantauan MedanBisnis Senin (26/10) sore, belasan anak yang berdomisili di sekitar Karang Baru yang berdekatan dengan jembatan berbuat nekat melakukan atraksi terjun ke sungai dari ketinggian 30 meter tiang peranca jembatan tersebut.
Menurut salah satu dari belasan anak tersebut, aksi itu sudah biasa mereka lakukan, sekadar untuk bermain-main. (indra/medanbisnis/ F.Ilustrasi)