Foto : RSUD/blogspot.com suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Wakil Bupati Aceh Tamiang Iskandar Zulkarnain menyangkal adanya peningkata...
Foto : RSUD/blogspot.com |
Justru kematian ibu bersalin semakin menurun setiap tahun, bahkan saat ini RSUD sedang mengefektifkan program rumah sakit sayang ibu dan bayi.
Hal itu disampaikan wabup dalam sidang paripurna DPRK, Jumat (23/10), menanggapi pandangan Fraksi Partai Aceh terkait kinerja RSUD Aceh Tamiang.
Dijelaskan, indikator kesehatan menurut MDGS, angka kematian ibu dan bayi, bukan angka kematian anak.
Angka kematian ibu pada RSUD Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2014 sebanyak lima orang, tahun 2015 terhitung dari Januari sampai September sebanyak tiga orang.
Wabup menjelaskan lagi, kematian bayi dibagi pada dua katagori, kematian janin dalam kandungan dan kematian bayi.
Untuk kematian janin dalam kandungan pada tahun 2014 sebanyak 40 janin dan tahun 2015 sampai September sebanyak 35 janin. kematian bayi tahun 2014 berjumlah 38 orang dan untuk tahun 2015 sampai September berjumlah 30 orang.
"Ini menunjukkan angka kematian ibu dan bayi setiap tahunnya dirasakan menurun," sambung Iskandar.
Untuk mencegah kematian itu, sambungnya, RSUD melakukan strategi dengan mengefektifkan program RS sayang ibu dan bayi.
Melaksanakan 10 langkah menuju perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna, termasuk mempersiapkan rumah sakit yang dapat memberikan fungsi pelayanan obstetric dan neonates serta kegawatdaruratan (Ponek 24 jam), meningkatkan fungsi RS sebagai model dan pembinaan teknis, dalam pelaksanaan inisiasi menyusui dini, rawat gabung dan pemberian ASI ekklusif, melakukan metode kangguru pada bayi berat lahir rendah serta melakukan sistem monev melalui audit maternal dan perinatal.
Terkait dengan tarik ulur proses pengadaan obat, sejak tahun 2015 sudah menggunakan e-Catalog, sehingga terjadi keterlambatan dan ketersediaan obat.
"Perlu diketahui bahwa persoalan obat bukan terjadi pada RSUD Tamiang saja, tetapi pernah terjadi di seluruh Indonesia sejak diberlakukannya e-Catalog.
Namun begitu ke depan hal ini tidak akan terulang kembali. Koordinasi antara ULP dan RSUD akan ditingkatkan," sambungnya. (indra/medanbisnis)