Foto : Ilustrasi/google suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tamiang menggelar fokus grup diskus...
![]() |
Foto : Ilustrasi/google |
Hadir sebagai pemateri, Wakil Ketua KIP Aceh, Drs Basri M Sabi, yang membahas materi larangan dan sanksi kampanye hitam dan politik uang (money politik).
Pemateri lainnya, Direktur The Aceh Institute, Drs Fuad Mardatillah, membahas materi motivasi dan dampak politik uang serta beberapa pemateri lokal.
Basri M Sabi, memaparkan, alasan terjadinya politik uang karena warga memanfaatkan momentum pilkada.
“Biasanya orang sudah terpilih, lupa sama konstituennya sehingga pemilih memanfaatkan aji mumpung, kapan lagi kalau bukan sekarang. Sehingga pemberian uang pun diterima, padahal praktik ini tidak baik,” ujarnya.
Sementara, Direktur The Aceh Institute, Drs Fuad Mardatillah, mengupas beberapa filosofi penyebab praktik politik uang dalam pemilu, di antaranya karena bertemunya dua kepentingan antara pemilih dan calon kandidat.
Selain itu, sambungnya, rendahnya pemahaman warga terhadap aturan politik uang itu sendiri, serta minimnya track record calon dan regulasi yang belum kuat.
“Akhirnya baik pemilih dan calon berprinsip menghalalkan semua cara untuk meraih menang,” ujar Fuad.
Sebelumnya, Ketua KIP Aceh Tamiang, M Alhamda mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar stake holder di Tamiang memahami bahaya politik uang dalam Pilkada karena dapat menghasilkan pemimpin tidak berkualitas.
Disamping itu juga untuk persiapan Pilkada 2017 dalam upaya meningkatkan kualitas pilkada. “Kegiatan ini kerja sama antar Pemkab Tamiang dengan KIP dan berharap peserta dapat mensosialisasikan bahaya politik uang di tengah tengah masyarakat,” ujarnya. (md/serambinews)