suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Wakil Bupati Aceh Tamiang, Iskandar Zulkarnain mengingatkan untuk membangun rumah panggung di wilayah ...
suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Wakil Bupati Aceh Tamiang, Iskandar Zulkarnain mengingatkan untuk membangun rumah panggung di wilayah rawan banjir. Terkhusus di kawasan pinggiran pesisir.
"Sebagaimana bangunan rumah panggung sudah dibuat orang tua kita dahulu sebagai upaya awal menghindari dampak banjir.
Yang terjadi sekarang ini, tradisi rumah panggung justru ditinggalkan di tengah zaman semakin maju. rumah panggung juga indah bila dibangun secara permanen, yang tidak mengurangi nilai kekhasan dan sekaligus terhindar dari banjir, sehingga barang berharga tidak rusak dan hilang,"kata Iskandar kepada para kepala mukim dan datok penghulu kampung, saat kunjungan kerja ke Kecamatan Seruway, Selasa (29/9).
Ia menuturkan, banjir menjadi persoalan yang belum juga dapat terselesaikan. Banjir mulai terjadi di Aceh Tamiang yang menggenangi rumah, kebun dan persawahan. Kejadian seperti ini sudah sering dialami sejak tahun 2006.
Penyebabnya , Sungai Tamiang semakin dangkal. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya penanggulangan.
Pihak yang terkait diminta melakukan pendataan terhadap benteng dan bendungan di sungai yang ada di sepanjang pinggiran sungai antara Kecamatan Seruway dengan Kecamatan Bendahara.
Dengan begitu, akan diperoleh data yang valid sehingga tidak ada lagi daerah yang belum tersentuh pembangunan.
"Kemudian, untuk merencanakan pembangunan secara berkelanjutan harus didukung dengan adanya data tentang tata ruang kampung dan kecamatan. Sehingga program yang direncana tidak saling berbenturan," ujarnya.
Terkait belum rampungnya jembatan yang menjadi penghubung masyarakat dua kecamatan, yakni Seruway dan Bendahara, diharapkan masyarakat sementara menggunakan transportasi getek atau rakir sebagai alternatif.
"Pemkab Aceh Tamiang hingga saat ini masih terus menangani sejumlah banteng yang mulai jebol," imbuhnya.
Dis isi lain, wabup menyinggung permasalahan pencairan dana kampung, yang belum juga ada pencairan. Jika hal ini terus berlangsung hingga berakhir tahun anggaran, bakal menjadi ancaman, terutama bagi kepala daerah.
Dikwatirkan pada saat pergantian kepemimpinan akan muncul permasalahan. Maka menghindari hal tersebut, Bupati Aceh Tamiang telah membentuk tim percepatan dana kampung.
"Dengan terbentuknya tim tersebut, dapat menjadi penyelenggaraan dan pelayanan pemerintahan kampung sehingga berjalan lancar dan baik," ujar Iskandar. (ck 14/medanbisnis)
Foto : Sampaikan Salah seorang datok penghulu kampung menyampaikan sejumlah permasalahan kampung kepada Wakil Bupati Aceh Tamiang, Iskandar Zulkarnain, saat kunjungan kerja di Kecamatan Seruway, Selasa (29/9). (medanbisnis/ck14)
"Sebagaimana bangunan rumah panggung sudah dibuat orang tua kita dahulu sebagai upaya awal menghindari dampak banjir.
Yang terjadi sekarang ini, tradisi rumah panggung justru ditinggalkan di tengah zaman semakin maju. rumah panggung juga indah bila dibangun secara permanen, yang tidak mengurangi nilai kekhasan dan sekaligus terhindar dari banjir, sehingga barang berharga tidak rusak dan hilang,"kata Iskandar kepada para kepala mukim dan datok penghulu kampung, saat kunjungan kerja ke Kecamatan Seruway, Selasa (29/9).
Ia menuturkan, banjir menjadi persoalan yang belum juga dapat terselesaikan. Banjir mulai terjadi di Aceh Tamiang yang menggenangi rumah, kebun dan persawahan. Kejadian seperti ini sudah sering dialami sejak tahun 2006.
Penyebabnya , Sungai Tamiang semakin dangkal. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya penanggulangan.
Pihak yang terkait diminta melakukan pendataan terhadap benteng dan bendungan di sungai yang ada di sepanjang pinggiran sungai antara Kecamatan Seruway dengan Kecamatan Bendahara.
Dengan begitu, akan diperoleh data yang valid sehingga tidak ada lagi daerah yang belum tersentuh pembangunan.
"Kemudian, untuk merencanakan pembangunan secara berkelanjutan harus didukung dengan adanya data tentang tata ruang kampung dan kecamatan. Sehingga program yang direncana tidak saling berbenturan," ujarnya.
Terkait belum rampungnya jembatan yang menjadi penghubung masyarakat dua kecamatan, yakni Seruway dan Bendahara, diharapkan masyarakat sementara menggunakan transportasi getek atau rakir sebagai alternatif.
"Pemkab Aceh Tamiang hingga saat ini masih terus menangani sejumlah banteng yang mulai jebol," imbuhnya.
Dis isi lain, wabup menyinggung permasalahan pencairan dana kampung, yang belum juga ada pencairan. Jika hal ini terus berlangsung hingga berakhir tahun anggaran, bakal menjadi ancaman, terutama bagi kepala daerah.
Dikwatirkan pada saat pergantian kepemimpinan akan muncul permasalahan. Maka menghindari hal tersebut, Bupati Aceh Tamiang telah membentuk tim percepatan dana kampung.
"Dengan terbentuknya tim tersebut, dapat menjadi penyelenggaraan dan pelayanan pemerintahan kampung sehingga berjalan lancar dan baik," ujar Iskandar. (ck 14/medanbisnis)
Foto : Sampaikan Salah seorang datok penghulu kampung menyampaikan sejumlah permasalahan kampung kepada Wakil Bupati Aceh Tamiang, Iskandar Zulkarnain, saat kunjungan kerja di Kecamatan Seruway, Selasa (29/9). (medanbisnis/ck14)