HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

UMKM Tamiang Hadapi Masalah Pemasaran

Foto : Ilustrasi/umkm  TamiangNews.com, ACEH TAMIANG -- Dewasa ini tantangan utama yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro kecil dan men...

Foto : Ilustrasi/umkm 
TamiangNews.com, ACEH TAMIANG -- Dewasa ini tantangan utama yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khususnya di Kabupaten Aceh Tamiang adalah dalam hal pemasaran produk. 

Bahkan, sekitar 83% pelaku UMKM belum memiliki strategi pemasaran efektif, sehingga mereka masih kesulitan untuk mendapatkan calon pelanggan.

"Saat ini setidaknya terdapat 3.173 UMKM di Kabupaten Aceh Tamiang. Namun, dari sekian ribu UMKM tersebut hanya beberapa saja yang berpotensi bekermbang menjadi besar. 

Padahal banyak potensi lokal yang bisa dikembangkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat, baik itu potensi yang berbasis sumber daya alam maupun potensi yang berbasis budaya kedaerahan Aceh Tamiang," kata Kadis Perindagkop Aceh Tamiang Asrul BA pada diskusi mengenai pengembangan UMKM, Senin (15/6) di Galeri Ajang Ambe, Karang Baru.

Acara tersebut diselenggarakan Pusat Informasi dan Pengembangan Bisnis (Pinbis), dihadiri juga perwakilan kantor Bappeda Aceh Tamiang, Kabag Ekonomi Setdakab Aceh Tamiang, perwakilan Pertamina EP Field Rantau, Forda UKM kabupaten setempat, LSM serta pengurus Pinbis.

Asrul memaparkan, banyak permasalahan yang sifatnya laten (bahaya terselubung) yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, antara lain masalah permodalan, bahan baku, akses ke sumber daya dan juga masalah pemasaran produk. 

Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendera bagi pelaku UMKM dimaksud, perlu dibuat peta permasalahan yang dihadapi masing-masing UMKM, sehingga mudah dalam membantu memecahkan permasalahan.

Menurutnya, upaya pengembangan UMKM di Aceh Tamiang juga membutuhkan kemitraan dari barbagai pihak. 

Salah satunya PT Pertamina EP Rantau yang ikut peduli, dalam kurun beberapa tahun terakhir turut serta membina UMKM di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.

Terkait masalah pemasaran, Asrul mengemukakan, Aceh Tamiang saat ini belum menjadi destinasi wisata, padahal produk UMKM biasanya laku pesat di lokasi tujuan wisata.

"Oleh karena itu, Aceh Tamiang minimal menjadi tempat persinggahan atau transit dulu, karena itu yang paling memungkinkan untuk kabupaten ini," ujarnya.

Lebih lanjut Asrul juga mengapresiasi Pertamina EP Field Rantau yang telah menginisiasi tempat pemasaran bersama yakni dengan membangun Galeri Pertama Ajang Ambe. 

"Dengan adanya galeri pemasaran ini kita harap UMKM akhirnya memiliki tempat pemasaran bersama sekaligus tempat belajar bagi pengembangan UMKM di wilayah Aceh Tamiang," tutup Asrul. (dede/stc)