HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Tidak Ada Kejelasan Sewa, Pemilik Akan Ambil Alih Gudang Penempatan Pengungsi Rohingya

suara-tamiang.com , LANGSA -- Para pengungsi Rohingya yang menempati gudang milik CV. Dewi Monza di Pelabuhan Dermaga Kuala Langsa, Kec. ...

suara-tamiang.com, LANGSA -- Para pengungsi Rohingya yang menempati gudang milik CV. Dewi Monza di Pelabuhan Dermaga Kuala Langsa, Kec. Langsa Barat, Kota Langsa, kini hidup mereka terancam kehujanan dan kepanasan, pasalnya, Abdul Samad, Direktur CV. Dewi Monja selaku pemilikan gudang akan mengambil alih secara paksa assetnya.

Abdul Samad, kepada wartawan Minggu (21/6), menegaskan dalam waktu dekat ini kami akan mengambil asset kami berupa gudang yang kini ditempati oleh para pengungsi Rohingya, karena tidak ada kejelasan dari Pemerintah Kota Langsa dalam hal penggunaannya.

"Kita ambil alih saja gudang tersebut, karena Pemko Langsa tidak pernah menjelaskan perihal penggunaannya selama ini," tegas Abdul Samad alias Somad sapaan akrabnya.

Lebih lanjut Somad mengatakan, kami pihak pemilik gudang selama ini harus membayar sewa kepada pihak PT Pelindo Pelabuhan Kuala Langsa setiap tahunnya, ketika kami tanyakan kepada Pemko dan berbagai pihak tidak ada kejelasan status penggunaannya dan surat juga sudah dilayangkan ke Pemko Langsa.

Sejauh ini gudang dipakai tidak ada izin dari pemilik dan parahnya lagi dari pihak Pemko sendiri belum pernah memberitahukan kepada pemilik status penggunaannya.

"Sampai hari ini tidak ada memberitahu kepada pemilik, memang gudang tersebut tidak ada pemiliknya, enak saja mereka pakai tanpa permisi kepada pemiliknya," tegas Somad.

Sambungnya, dalam pertemuan sebelumnya pemilik gudang dengan pihak Imigrasi, IoM dan UNHCR di Aula Imigrasi terkait pembahasan penempatan gudang oleh para pengungsi Rohingya telah dicapai kesepakatan bahwa siap memberikan bayar sewa terhadap penggunaan gudang tersebut.

Masih menurut Somad,  dalam beberapa saat pembahasan tersebut dan dilaporkan hasilnya ke Pemko Langsa, sang Walikota Langsa mentah-mentah menolak memberikan pembayaran sewa gudang tersebut.

"Kesepatan tersebut 'masuk angin' setelah dilaporkan ke walikota Langsa, yang jadi persoalan ialah apakah nantinya dana tersebut menggunakan dana Pemko, sedangkan persoalan ini ada di IoM yang sebelumnya menyetujui adanya sewa menyewa terhadap gudang tersebut," ujar Somad dengan kesal.

"Demi Alllah, saya tidak ada niat mengusir para penggungsi tersebut, tapi persoalannya seharusnya Pemko Langsa lebih arif dan bijaksana, mau nya ada permisi dengan pemiliknya-lah," jelas Somad. Saya tidak mempersoalakan mereka merusak kunci gudang saya kita anggap itu tindakan darurat kemanusiaan, tapi janganlah saat kami menanyakan kejelasan penggunaan Hak kami malah diancam dibongkar keberadaan Gudang kami oleh Walikota, jangan karena hanya mau mencari muka dimata orang asing dan biar dianggap perduli dengan pengungsi jusru hak warganya ditindas karena tidak sependapat dengannya.

Dengan kejadian mencuatnya ke publik berharap Pemko Langsa dapat mengganti rugi sewa kepada pemilik gudang dalam hal ini CV Dewi Monza.

"Kami mendesak Pemko Langsa dapat memberikan hak sewa gudang kepada kami dan bila hal ini tidak juga diberikan maka kami siap menggugat Pemko Langsa," tegas Somad. Kami sudah dua kali menyurati Pemko Langsa Terkait masalah ini namun Pihak Pemko Langsa sama sekali tidak mengubrisnya malah gudang dan rumah saya diancam bongkar oleh orang Nomor 1 Kota Langsa, karena menanyakan tentang sewa gudang.


Sementara itu secara terpisah Ketua Satgas Rohingya dan Bangladesh, Maman Budiman, yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, masalah gudang akan diambil alih oleh pemiliknya itu bukan menjadi kewenangannya melainkan adanya di Walikota Langsa.



"Saya ini hanya menjalankan tugas harian saja dan mengenai kewenangan adanya di Walikota Langsa apalagi menyangkut adanya ganti rugi sewa gudang," tegas Maman yang juga Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Langsa.


Masih menurutnya, kami minta waktulah sedikit ke pemilik gudang hingga pembuatan restment yang baru rampung dibuat untuk pengungsi Rohingya, terang Maman. (Saiful Alam, SE/STC).