HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Serapan APBK Aceh Tamiang Masih Minim

Foto : Ilustrasi/google  suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Penyerapan biaya belanja pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang 2015 baru mencap...

Foto : Ilustrasi/google 
suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Penyerapan biaya belanja pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang 2015 baru mencapai Rp 177 miliar lebih, dari anggaran belanja yang tersedia di APBK 2015 Rp 1 triliun lebih. Serapan anggaran yang minim itu pun masih didominasi belanja pegawai.

Informasi yang diperoleh kemarin, serapan anggaran belanja Pemkab Aceh Tamiang pada level 17,2% masih rendah bila dilihat saat ini sudah memasuki triwulan II tahun 2015. 

Kondisi itu diperkirakan terjadi karena masih banyak pelaksanaan pekerjaan di belanja modal pengadaan barang dan jasa belum dilaksanakan, dan ada yang masih dalam proses lelang.

"Sejumlah paket proyek belum dilaksanakan, sedang berjalan, serta dan dalam proses lelang," ungkap Kadis Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Tamiang, Abdullah SE.

Abdullah memaparkan, berdasarkan data realisasi anggaran yang tercatat dan terlapor hingga 31 Mei 2015, dari anggaran pendapatan Rp 1 triliun lebih realisasinya masih berkisar Rp 384 miliar lebih. Sementara dari anggaran belanja Rp 1 triliun lebih realisasinya baru Rp 177 miliar lebih.

Terkait kondisi itu, meski serapan anggaran dinilai masih minim, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Agustin mengatakan optimis beberapa bulan ke depan serapan anggaran akan tercapai sesuai program dan kegiatan yang tertuang dalam biaya belanja.

Dia menyebutkan, kendala saat ini dalam penyerapan anggaran salah satunya karena sebagaian besar anggarannya ada pada rekening pengadaan barang dan jasa.

Diungkapkannya, dalam kegiatan itu pihaknya saat ini sedang melakukan identifikasi terhadap calon penerima dan calon lokasi (CPCL). 

"Identifikasi calon penerima dan calon lokasi sedang berjalan seiring pelaksanaan pengadaan baran dan jasa," ujar Agustin.

Disebutkan, ada sebagian pekerjaan penunjukan langsung (PL) sedang dalam proses pembuatan kontrak, begitu juga pekerjaan yang memerlukan tender, sedang dalam proses pembuatan kontrak.

"Awal Juli mendatang diperkirakan realisasinya dapat tercapai 50%,"sambung Agustin.
Permasalahan yang sama dialami Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.

"Rendahnya realisasi proyek karena belum dilaksanakan proyek fisik dan pengadaan," ungkap Kadisperindagkop Asrul.

Namun begitu, untuk kegiatan pelatihan usaha kecil menengah (UKM), lokasi industri, dan kegiatan pertemuan sudah dilaksanakan. 

"Pelaksanaan kegiatan bersumber DAK masih menunggu peraturan bupati. Bila itu sudah ada, baru dilakukan penayangan proses lelang," jelas Asrul, seraya mengatakan ada juga proyek aspirasi yang belum dikerjakan.

Sementara Kepala Dinas Pertambangan dan Energi M Zein mengaku secara teknis tidak ada masalah terhadap minimnya penyerapan anggaran. 

"Saat ini sudah beberapa paket pekerjaan yang dilelang dan dalam proses. Sementara sebanyak lima proyek sudah terkontrak dan dalam pelaksanaan, termasuk beberapa paket aspirasi," paparnya. (indra/stc)