HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ratusan Karyawan PT Parasawita Demo

Foto : karyawan pt parasawita demo(indra/stc)  suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Sedikitnya 300 karyawan PT Parasawita yang bergerak ...

Foto : karyawan pt parasawita demo(indra/stc) 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Sedikitnya 300 karyawan PT Parasawita yang bergerak di bidang pekebunan sawit melakukan demo secara damai ke kantor bupati dan DPRK Aceh Tamiang, meminta pemerintah daerah segera memanggil pihak perusahaan yang dinilai tidak memperhatikan nasib para karyawan.

Pantauan Senin (15/6) sekira pukul 10.30 WIB, para pengunjuk rasa konvoi dengan mengendarai kendaraan roda dua dan roda empat menuju titik kumpul di depan kantor bupati.

Mereka secara bergantian melakukan orasi, hingga akhirnya diterima Asisten I Setdakab Aceh Tamiang Helmi yang didampingi pejabat kabupaten. 

Massa menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya upah pekerja harus disesuaikan UMP Aceh 2015 yakni Rp 1,9 juta, juga meminta program BPJS.

Karyawan juga menolak mutasi dan intimidasi, selain itu menuntut pembayaran pesangon terhadap karyawan yang di-PHK sesuai peraturan perundang-undangan dan menolak uang tali kasih.

Tuntutan lain adalah pembayaran gaji terhadap karyawan yang tertunggak sejak April 2015. Mereka menegaskan, aksi mogok kerja akan mereka lakukan hingga Selasa (16/6)).

Asisten I Setdakab Aceh Tamiang menampung aspirasi mereka, untuk diteruskan ke bupati guna mencarikan solusi terbaik sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Puas mendapat jawaban, massa berjalan kaki menuju kantor DPRK, setibanya di sana disambut Ketua DPRK Ir Rusman, Wakil Ketua Juanda serta anggota dewan lain. Massa menyampaikan persoalan yang sama, dan hal itu mendapat tanggapan serius anggota dewan.
Demo Eks Pekarya

Di tempat terpisah, sekira pukul 08.30 WIB, seratusan eks pekarya EP Pertamina Rantau yang menamakan dirinya Forum EP Pertamina Rantau melakukan demo di depan pintu gerbang utama komplek perusahaan. 

Dalam orasinya, pengunjuk rasa meminta manajemen Pertamina menyelesaikan permasalahan eks pekarya yang hingga kini tak kunjung ada solusi.

"Sudah empat tahun permasalahan eks pekarya tidak juga ada penyelesaian dari Pertamina. Selama itu kami diberhentikan bekerja. 

Meskipun sudah ada keputusan pengadilan hubungan industrial di Banda Aceh beberapa tahun lalu, tapi kami tidak dipekerjakan lagi,"kata Muhammad Zein, koordinator aksi dalam orasinya.

Dia yang telah diberhentikan sebagai tenaga kerja outsourching agar diangkat menjadi pegawai tetap. Begitu juga halnya pekarya yang berusia lanjut dibayarkan pesangonnya.
Manajemen Pertamina diminta memberikan jawaban dan keputusan yang jelas terkait persoalan itu.

Setelah sekitar satu jam berorasi dilakukan, delapan perwakilan pengunjuk rasa melakukan dialog dengan Field Manager EP Pertamina Rantau. Turut hadir Kapolres Aceh Tamiang AKBP Yoga Prasetyo SIk. (indra/stc)