HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pria Bersebo Tembak Pemilik Minimarket di Alur Manis

Foto : Ilustrasi google  suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Mujiburrahman alias Sibur (45), pemilik minimarket di Desa Telaga Muku Sat...

Foto : Ilustrasi google 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Mujiburrahman alias Sibur (45), pemilik minimarket di Desa Telaga Muku Satu, Kecamatan Banda Mulia, Kabupaten Aceh Tamiang, ditembak orang tak dikenal (OTK), Kamis (28/5) siang, sehingga terluka. 

Satu peluru malah bersarang di perutnya. Ia didor saat mengantar uang Rp 150 juta kepada Edti Yani, pemasok (supplier) kelapa sawit dari pabrik kelapa sawit (PKS) PT BDL di Desa Alur Manis, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang.

Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Yoga Prasetyo SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Kristanto Situmeang, Kamis (28/5) mengatakan, sehari-hari Sibur berjualan di minimarket miliknya di Desa Telaga Muku Satu. Selain itu, ia juga menjalin kerja sama dengan supplier sawit, PT PKS Bahari Dwi Lestari.

Pada hari nahas itu, korban bersama istrinya, Nurhayati (41), naik mobil Avanza untuk mengambil uang di Bank Mandiri setempat. Uang Rp 150 juta itu niatnya untuk membeli sawit warga melalui pemasok sawit yang merupakan mitra bisnisnya, Edti Yani alias Kak Yen.

Sesampai di Desa Alur Manis, Kecamatan Rantau, tepatnya di depan rumah Yen, korban turun dari mobil. Belum sempat masuk rumah, langkah suami istri itu dihadang oleh dua orang yang tidak mereka kenal. Apalagi seorang di antaranya mengenakan sebo, kain penutup wajah.

Kedua pria itu--satu jangkung, satu pendek--datang ke rumah Yen naik sepeda motor (sepmor) Vixion warna putih. Satu di antaranya menenteng senjata revolver. Begitu turun dari sepmor, keduanya langsung meminta paksa uang yang dibawa Sibur.

Tapi korban bertahan, tak mengindahkan permintaan pelaku. Ia malah berlari masuk ke dalam rumah Yen. Secepat kilat, pelaku mengokang senjata dan menembak korban, sehingga mengenai perutnya. 

Korban tetap lari ke dalam rumah untuk berlindung. Tapi pelaku mengejarnya dari belakang dan melepaskan tembakan berikutnya. 

Lagi-lagi perutnya yang kena. Peluru ketiga justru mengenai meja milik Yen.Pada saat itu, korban sedang bertumpu di atas meja tersebut. 

Karena harus membekap lukanya, uang dia taruh di atas meja. Dengan cepat uang itu dirampas pelaku, lalu keduanya tancap gas naik sepmor, lari ke arah Opak.

Yen selaku pemilik rumah langsung pingsan menyaksikan kejadian itu. Sepeninggal pelaku, korban Sibur pun dilarikan warga ke RSUD Langsa (36 km dari Aceh Tamiang) untuk mendapatkan pertolongan medis.

Istri pelaku sempat mengenali ciri-ciri pelaku. Satu orang kurus tinggi, satunya lagi agak pendek dan mengenakan sebo, sehingga wajahnya tak terdeteksi.

Menurut Kasat Reskrim, pelaku diduga sudah mengintai gerak-gerik korban sejak dari mengambil uang di bank sampai berhenti di depan rumah Yen, sang pemasok sawit. 

Padahal sebelumnya, kata Kasat Reskrim, pihak bank sudah mengingatkan agar Sibur meminta tolong polisi untuk pengamanan, mengingat uang yang dia bawa banyak. Namun, korban menyatakan tak perlu didampingi polisi.

Versi lain tentang kejadian itu datang dari seorang tetangga Yen. Menurutnya, korban Sibur datang ke rumah Yen untuk mengantar uang hasil keuntungan mereka berbisnis sawit. 

Setiba di depan rumah Yen, korban memakirkan mobilnya dan masuk ke rumah tersebut. Selang beberapa menit, Sibur ke luar lagi mengambil barang yang tertinggal di mobil. 

Sesampai di mobil, ia langsung ditembak oleh salah satu dari dua pelaku. Korban berlari masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan diri.
Namun, pelaku terus memburu korban hingga ke dalam rumah. 

Pelaku sempat melepaskan tembakan, lalu mengambil uang di atas meja sebesar Rp 100 juta. Sedangkan yang Rp 50 juta lagi diambil paksa dari tas korban. 

Warga setempat yang mendengar letusan senjata di siang bolong itu ketakutan. “Saya malah sempai mengendap-endap mencari perlindungan,” ujar warga setempat.

Dari Langsa tadi malam dilaporkan bahwa Sibur benar dirawat di RSUD Langsa, tepatnya di ruang super VIP kamar 4. 

Sumber Serambi menyebutkan, di perut korban terdapat tiga liang bekas peluru. Satu peluru ditembakkan pelaku dari arah samping kanan, sehingga menembus lambung kiri korban. 

Peluru kedua mengenai lambung kanan ke arah pinggang, tapi pelurunya bersarang di lambung korban. Dalamnya kurang lebih 5 cm. Hari ini akan dioperasi.Istri korban tampak menemani suaminya selama dirawat. 

Namun, belum dizinkan perawat untuk diwawancarai, sehingga belum diketahui pasti versi mana yang benar mengenai jalan cerita perampokan bersenpi itu. (md/zb/serambinews)