HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pasien Keluhkan Pelayanan RSUD Atam

suara-tamiang.com , KARANG BARU -- Diduga hanya sakit pinggang biasa susah buang air besar dan air kecil hingga Saiful Bahri (39) warga De...

suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Diduga hanya sakit pinggang biasa susah buang air besar dan air kecil hingga Saiful Bahri (39) warga Desa Suka Mulia Kecamatan Rantau didampingi istri nya berobat dan opname di Ruang Muda Sedia Kamar Mekah Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tamiang. Minggu 14/06.

Hingga kamis 18/06 Saiful Bahri belum mengetahui pasti apa penyakit yang diderita nya bahkan merasakan penyakitnya menjadi tambah parah dan mengerang kesakitan karena mengalami demam tinggi dan sebahagian kemaluannya melepuh yang menurut Saiful Bahri akibat meminum obat yang diresepkan oleh oknum dokter yang silih berganti menanganinya.


Saiful Bahri merasa heran dirinya merasa bagai bahan percobaan sebab setiap dokter yang masuk menanyakan keluhannya meskipun demikian penyakit yang dideritanya tetap saja tidak diketahui namun obat terus saja setiap hari diberikan baik berupa sirup, pil dan suntikan, barulah hasilnya diketahui sakitnya bertambah parah ketika melihat kemaluannya melepuh hitam bagai terbakar akibat mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter tersebut.


Sebelum dilakukan pengobatan Saiful Bahri mengaku telah memberi tahu bahwa dirinya ada alergi obat yang menurutnya adalah obat lambung namun menurut Juli Ass Dokter menjelaskan hasil diagnosa akhir dari dokter Ifan bahwa Saiful Bahri justru menderita lambung sehingga diberikan obat lambung antacyt dan asam mefenamat juga obat anti biotik. Obat inilah yang terindikasi alergi bagi pasien Saiful Bahri maka pemberian obatpun dihentikan dan diganti dengan obat salap.


Juli (30) petugas RSUD Atam mengaku penanganan pasien a/n Saiful Bahri oleh tiga dokter yakni Dokter spesialis bedah Irfan, Dokter Umum Eka Mahendra dan Dokter Umum Yosi mereka hanya menggantikan dokter Irfan yang berhalangan hadir dan menurut juli penyakit pasien Saiful Bahri sudah banyak mengalami kekurangan  selain BAB nya sudah lancar buang air kecilnyapun juga sudah lancar hanya saja yang bersangkutan mengalami alergi obat lambung sehingga mengalami efek samping.


Disisi lain Saiful Bahri meminta pertanggung jawaban dari pihak rumah sakit umum Aceh Tamiang ini akibat penyakit yang dideritanya bertambah parah dan bagian vital tubuhnya melepuh hitam bagai terbakar  ini dianggapnya kelalaian dan kesalahan mendiagnosa penyakitnya sehingga obat yang diberikanpun berefek samping yang serius. Karena tidak tahan dengan kondisi yang ada akhirnya Saiful Bahri secara terpaksa minggu pagi (21/06) pulang kerumah.


Indra Admaja (64) tokoh masyarakat Karang Baru Aceh Tamiang kepada wartawan menjelaskan pengobatan di RSUD Atam tersebut hanya bersifat Symtomatis/ mengurangi keluhan bukan menyembuhkan penyakit kalau bersifat menyembuhkan maka pengobatannyapun lebih bersifat specifik, hal inilah yang sering mengakibatkan timbulnya efek samping. Bila ini terjadi maka Pihak Rumah Sakit harus bertanggung jawab. Tegas Indra.


Selain itu Indra Admaja menjelaskan kekecewaan masyarakat tentang kinerja Direktur RSUD Aceh Tamiang Dr. Lia Imelda selain permasalahan pelayanan juga masalah minimnya obat-obatan sebab obat yang diresepkan dokter poliklinik, selalu tidak pernah ada, semestinya kalau obat tidak ada pasien harus diberikan copy resep bukan etiket obat yang lengkap dengan plastik kosong. Itu aneh  Rumah sakit apa seperti ini sebut Indra. (Saiful Alam, SE/STC).