HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Material untuk Proyek Jalan Dua Jalur di Tamiang Buruk

Foto : pembangunan jalan jalurdua(dede/stc)  suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Kalangan masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang menilai r...

Foto : pembangunan jalan jalurdua(dede/stc) 
suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Kalangan masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang menilai royek jalan dua jalur yang menelan anggaran puluhan miliar meliputi Desa Bundar, Karang Baru, sampai ujung jembatan Kota Kualasimpang sepanjang lebih kurang 1 km dikerjakan asal jadi.

Material yang digunakan kontraktor pelaksana seperti material timbunan dan basecous/batu pecah dinilai buruk, diduga tidak sesuai bestek.

"Proyek jalan lintas provinsi masa dikerjakan tidak berkualitas. Lihat saja sendiri, sebagian material yang sedang ditimbun dan sudah dipadatkan menggunakan tanah abu sisa bakaran," kata seorang warga Simpang Kede Besi, Suparin, Selasa (23/6) di Karang Baru.

Dugaan timbunan tanah minim batu yang berasal dari sisa bakaran sampah tersebut dapat dilihat dari depan Masjid Suhada Desa Bundar yang kini sudah dihampar menjadi badan jalan dua jalur di kawasan itu.

Menurut Parmin yang didampingi rekanya Aliandi, material timbunan yang secara kasat mata banyak mengandung tanah hitam bekas bakaran sampah, didatangkan dari kawasan ujung jembatan Kualasimpang , tepatnya di depan kantor Mandala Finace yang notabene bekas galian pelebaran sisi jalan. Kemudian tanah dimaksud untuk menimbun badan jalan dua jalur di kawasan Desa Bundar.

"Kalau dilihat sekilas memang tanah itu ada campuran kerikilnya, tapi saat digenangi air menjadi lumpur berwarna hitam, seperti terjadi di depan kawasan Asrama Kompi A 111/Raider Karang Baru," ungkapnya.

Warga lain, Syaiful Alam SE mengatakan, material basecaus untuk pemadatan badan jalan tersebut justru diduga menggunakan batu kali, bukan batu cadas yang telah dipecah menggunakan mesin pemecah batu.

Saat ini material yang diduga batu kali itu sudah tersedia di berbagai titik di sepanjang proyek jalan dua jalur, persisnya dari depan kantor PN Kualasimpang hingga asrama Kompi A TNI AD Karang Baru, siap untuk dihampar.

"Selain bentuk batunya masih banyak ditemukan bulat-bulat, warnanya pun kuning seperti habis dikorek dari sungai," sebut mantan datok penghulu Desa Tanjung Seumentoh ini.

Sementara Rahmat, PPTK Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Aceh Tamiang, saat ditanyai soal tersebut mengungkapkan, Dinas PU Aceh Tamiang sama sekali tidak ikut dilibatkan dalam pembangunan proyek jalan dua jalur tersebut, sehingga pihaknya tidak bisa memberi penjelasan.

"Kami di daerah sama sekali tidak dilibatkan, karena proyek itu merupakan wewenang Dinas PU provinsi," ungkapnya. (dede/stc)