suara-tamiang.com , TUALANG CUT -- Proyek Higher Education Leadership and Management (HELM) yang didanai oleh U nited S tates A gency I ...
suara-tamiang.com, TUALANG CUT -- Proyek Higher Education Leadership and
Management (HELM) yang didanai oleh United States Agency International Development
(USAID) mengadakan pelatihan Training of Trainer (TOT) dan dukungan
dalam bidang pengembangan ketenagakerjaan dan kewirausahaan yang ditujukan
kepada para pengajar dan staf serta memperkenalkan praktik bisnis dan skema
kemitraan di Akademi Komunitas (AK) Tamiang tanggal 18 – 23 Mei 2015.
Kegiatan ini merupakan bagian dari
program AK Tamiang untuk memperkuat kurikulum institusi guna mempersiapkan
alumni untuk siap bekerja di industri lokal serta memasuki dunia ekonomi lokal
sebagai wirausahawan.”Selaku pembina AK Aceh Tamiang, saya berharap kegiatan
ini dapat merubah mindset para mahasiswa kita untuk mampu berwirausaha atau
mandiri”ujar Izwardi, S.IP yang juga mewakili Bupati saat membuka lokakarya ini
diaula kampus AK Aceh Tamiang.
Sementara, HELM Chief of Party, Dr. Andrea Bosch, “Kinerja HELM
untuk mendukung sistem akademi komunitas diawali dengan pelatihan kewirausahaan
dan kepemimpinan. Siswa, pengajar, serta staf administrasi yang ingin menjadi
pelaku bisnis akan mampu membangun hubungan kerja yang lebih baik dengan
industry dan pasar, serta membantu mereka untuk memperkuat sistem akademi
komunitas”.
Pada lokakarya kewirausahaan ini Tim
HELM yang terdiri dari Spesialis Kepemimpinan, M.Iskandar Nataamijaya, dan
Spesialis Kolaborasi Eksternal, Antya Widita didampingi oleh dua fasilitator
yang memiliki sertifikat Master Trainers dari International Labor Organization
(ILO), Ir. John Nefri, M.Si dan Ir. Muflihayati, M.Si dari PN Pertanian
Payakumbuh. Tim dari USAID HELM ini akan memberikan program pelatihan sesuai
dengan materi yang disusun oleh ILO “Memahami Bisnis: Pendidikan Kewirausahaan
di Sekolah dan Institusi Pelatihan Vokasi” sekaligus berkolaborasi dengan para
pemimpin AK Tamiang untuk meningkatkan praktik bisnis. 24 pengajar dan 12 mahasiswa/ alumni dari AK
Tamiang juga dijadwalkan untuk mengikuti lokakarya 6 hari ini.
Dalam lokakarya ini para fasilitator
terlebih dahulu menyampaikan berbagai materi yang berkenaan dengan isu
kewirausahaan dan kaitannya dengan metode pengajaran yang berfokus pada student
centered learning. Berbagai materi yang disampaikan juga dimaksudkan untuk
membuka wawasan para peserta mengenai pentingnya untuk menanamkan nilai-nilai
kewirausahaan.kepada mahasiswanya. Penyampaian materi kemudian diikuti dengan
kegiatan yang disebut microteaching dan berbagai simulasi bisnis untuk
memberikan praktik nyata kewirausahaan yang sesuai dengan materi yang
sebelumnya disampaikan.
Azhar SKM, M.Kes yang merupakan salah
satu pengelola AK Tamiang dan juga Kepala Sub Bidang Pengembangan Produksi dan
Produktivitas Bappeda Kabupaten Tamiang mengapresiasi kegiatan lokakarya yang
diselenggarakan oleh USAID HELM. “Pelatihan ini sejalan dengan upaya
peningkatan kompetensi SDM dalam pendidikan vokasi di Akademi Komunitas
sehingga pendidikan vokasi bisa memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat.”
Dengan adanya pelatihan kewirausahaan ini, para pengajar dibekali dengan
kemampuan mengajar materi kewirausahaan yang akan disampaikan kepada para
mahasiswa sebagai bekal mereka setelah kelulusan.
Pada akhir program ini, para pengajar
dari AK Tamiang diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk mengajar kelas-kelas
kewirausahaan dengan cara yang lebih baik dan lebih sistematis. AK Tamiang juga
akan memulai pembentukan sebuah Unit Pelatihan Kewirausahaan atau Unit Inkubasi
Bisnis guna mengembangkan bisnis para alumninya dan sekaligus meningkatkan
pendapatan AK.