Foto : Ilustrasi/google suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Meski harga udang gala terbilang mahal untuk kalangan masyarakat ekonomi m...
Foto : Ilustrasi/google |
Pembeli umumnya pelintas dari dua arah, baik pengendara kendaraan roda dua maupu roda empat. Mereka parkir sejenak untuk membeli komoditas udang kaki biru tersebut.
Juaini, warga Kota Langsa saat disambangi Selasa (19/5) mengatakan, sejak pukul 08.00 WIB dia sudah menggelar daganganya di depan kantor Pengadilan Negeri Kualasimpang, hingga menjelang siang hari.
Terkadang dalam sehari dia bisa menjual 10 hingga 15 kg udang gala. "Ada dua macam, udang gala seukuran lengan anak-anak harganya Rp 150.000/kg, dan udang gala seukuran ibu jari Rp 60.000/kg," terang Juaini.
Namun Juaini mengaku akhir-akhir ini sulit mendapatkan udang gala dari pengusaha tambak. Sebab banyak petambak enggan menabur benur udang gala dikarenakan harus mengeluarkan modal besar.
"Di Langsa setahu saya yang pelihara udang gala tidak ada. Di Aceh Tamiang, hanya ada di Sungaiyu, Kecamatan Bendahara, kemudian di Kabupaten Aceh Timur saya beli dari Desa Bayeun," ungkapnya.
Pria yang mengaku sudah satu tahun berjualan udang gala tersebut menyatakan tidak pernah berjualan di pasar, hanya di pingir jalan raya. (dede/stc)