Foto: Rahma Ayunda Putri (Suparmin/STC) suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Sungguh malang nasip Rahma Ayunda Putri (13), putri sulun...
Foto: Rahma Ayunda Putri (Suparmin/STC) |
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Sungguh malang nasip
Rahma Ayunda Putri (13), putri sulung dari 3 bersaudara ini harus meninggalkan
bangku sekolah kelas II dan teman-temannya di SMP Negeri 1 Kejuruan Muda,
Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Rahma
Ayunda Putri yang selalu disapa ayu ini terhenti mengenyam pendidikannya sejak
7 bulan lalu tatkala penyakit tumor saraf
kian mengganas menyerang dan menggerogoti daging tubuh mungil Ayu.
Putri sulung dari buah perkawinan Syamsul Bahri (39) dan Linda
wati (38) kondisinya semakin tidak memiliki daya lagi untuk bergerak dan duduk,
terkecuali hanya berbaring lemah diatas kasur yang dibentang diruang tengah
sebuah rumah sewa kecil yang dihuni keluarga Syamsul Bahri dibilangan Dusun
Bukit Suling Desa Rantau Pauh Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang.
Dikonfirmasi Sabtu (2/4) dikediamannya, kedua orang tua Ayu
menjelaskan, berawal pada 26 September 2014, saat Ayu berada disekolahnya untuk
mengikuti aktifitas rutinnya menimba ilmu, tiba-tiba muncul benjolan
dikeningnya yang dibarengi kedua bola matanya menjadi juling seketika, melihat
kejadian yang dianggap aneh dan diluar dari kewajaran, maka seketika itu juga
Ayu diantar pulang dan diserahkan kepada orang tuanya oleh sejumlah guru SMPN 1 Kejuruan Muda.
Sepuluh hari kemudian, tepatnya pada 5 Oktober 2014, kata Linda
Wati, benjolan lain juga mucul didada sebelah kanan Ayu yang kemudian didaerah
kewanitaan Ayu juga keluar benjolan lagi. Atas rujukan dari RSU Tamiang, Karang
Baru, akhirnya Ayu menjalani perawatan dan ditangani dokter di RSU H.Adam
Malik, Medan.
Lebih jauh lagi, Linda wati menjelaskan tentang penyakit yang
diidap putrinya, ujar Linda medis telah menyimpulkan sumsum tulang menunjukkan
semua sistem terdesak dan sistem dijumpai sebaran sel atifikal yang luas,
sesuai Neuroblastoma stad III-IV.
“Sejak saat itulah anak kami Ayu mengalami lumpuh total dan bahkan
mengalami tidak bisa buang air kecil dan besar. Oleh dokter Ayu diponis telah
menderita penyakit Neuroblastoma (Tumor saraf ganas) stadium empat dan hingga
sampai saat ini Ayu sudah menjalani kemotherapi”, ujar Linda sembari sesekali
menyeka airmatanya..
Dikatakannya, untuk menindak lanjuti perawatan medis Ayu ke RSU
H.Adam Malik di Medan, Syamsul yang hingga kini masih belum mendapatkan
pekerjaan tersebut masih merasa bingung dengan yang namanya dana. Terutama
untuk biaya transfortasi dan biaya hidup selama diMedan.
“Hal itu hanya disebabkan oleh faktor ekonomi. Disamping kami
ingin anak kami segera sembuh seperti sediakala, upaya saya untuk mendapatkan
lapangan kerja juga belum terpenuhi, sementara si Ayu harus mengerang kesakitan
sepanjang hari dan malam secara terus menerus”, selah Syamsul menimpali.
Sesekali Rahma Ayunda Putri mau menjawab pertanyaan beritalima,
selain hanya bersabar, Ayu juga tetap berharap agar Allah SWT segera mencabut
penyakit tumor saraf yang ada didalam tubuhnya.
“Ayu ingin sekolah lagi”, ujar Ayu lirih. Selain menderita tumor
yang bersarang dibeberapa titik dalam tubuh Ayu, pada bagian pinggul bagian
samping kiri dan kanan Ayu juga mengalami luka yang sangat serius.
Untuk mewujudkan anaknya yang tergolong pintar disekolahnya itu,
Syamsul dan Linda berharap bantuan dari para dermawan maupun dari pihak
Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang agar memberikan uluran tangannya untuk
meringankan beban dalam proses penyembuhan putrinya yang tubuhnya sudah
mengurus. (Soeparmin/STC)