HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Petani Pisang Frustasi dengan Persoalan Hama

Foto : Petani Pisang(dede/stc)  suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Seorang petani pisang mengaku frustasi menghadapi serangan hama sepe...

Foto : Petani Pisang(dede/stc) 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Seorang petani pisang mengaku frustasi menghadapi serangan hama seperti monyet dan babi hutan yang mengganas di areal pertaniannya, di Desa Tanjung Geulumpang, Kecamatan Sekrak, Aceh Tamiang.

Akibat intensitas serangan hama meningkat, hasil panen menurun drastis, bahkaan sampai petani itu mengalami kerugian biaya oprasional sehari-hari.

"Biasanya dalam dua hari sekali mampu keluar 100 sisir atau sekitar 15 tandan. Namun karena banyak dimakan monyet dan babi hutan, hasil panen anjlok jadi 50 hingga 60 sisir saja," ungkap Ishak (50), petani pisang yang hendak melakukan transaksi jual beli dengan agen pengumpul di kawasan Karang Baru, Selasa (19/5).

Ishak menuturkan, dua jenis hewan tersebut datang di waktu berbeda, membuatnya kerepotan menjaga buah pisang di ladangnya. 

Ia pun mengaku baru satu tahun banting setir menjadi petani pisang, pascaharga karet dan sawit anjlok dalam jangka waktu lama.

Kemudian areal kebunnya yang masih kosong ditanami pohon pisang demi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. 

"Jika hujan cukup, maka hasil dari bertani pisang sangat menjanjikan. Dari luas dua hektare, mampu panen antara 100 hingga 150 sisir dalam dua hari sekali. 

Namun ancaman hama semakin tidak bisa dibendung, kalau siang diserang monyet, malam digasak babi," paparnya.

Menurut Ishak, sealin ganguan hama, harga pisang di pasar Kota Kualasimpang juga tidak stabil. Seperti pisang barangan biasanya ditampung Rp 9.000/sisir, kini hanya Rp 7.000 di tingkat agen. 

Sementara di kebunnya seluas dua hektare tersebut, Ishak menanam berbagai jenis pisang yaitu pisang panjang, barangan, raja dan pisang elang.

Menurut dia, jenis pisang elang yang harganya paling mahal, tapi persedian jenis ini sangat terbatas disebabkan lambat berbuah.

Ishak berharap perhatian dari pemerintah daerah melalui dinas terkait, untuk membantu jaring kawat dan jaring tali guna meminimalisir gangguan hama tersebut.

Irwan, seorang agen pisang membenarkan harga pisang turun, tapi tidak dibarengi dengan minat pembeli. Di pasar Kualasimpang khususnya, persedian pisang terus melimpah, tapi sepi pembeli.

"Sulit sekarang memasarkan pisang, karena pisang masih melimpah di pasar. Ya, paling untungnya tipis," kata Irwan.

Sementara Datok Penghulu Desa Tanjung Geulumpang, Burhanudin menyampaikan, ekonomi masyarakat di desanya semakin sulit, seiring merosotnya harga sejumlah komoditas seperti karet, kelapa sawit, bahkan tanaman palawija termasuk pisang. (dede/stc)