HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Paya Bedi Siap Menjadi Kampung Destinati Wisata Kerajinan

Foto : medanbisnis  suara-tamiang.com , KUALASIMPANG -- Pelepah sawit merupakan limbah, pemanfaatannya sebatas untuk sapu lidi, pagar ...

Foto : medanbisnis 
suara-tamiang.com, KUALASIMPANG -- Pelepah sawit merupakan limbah, pemanfaatannya sebatas untuk sapu lidi, pagar kebun, dan lebih banyak menumpuk ditempat pembuangan sampah, setelah kering dibakar, hal itu sudah berlangsung puluhan tahun.

Kelompok Karya Muda, Kampung Paya Bedi, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. Berada dalam Kampung yang memiliki lingkungan berbatasan dengan Perusahaan perkebunan sawit. Melihat tumpukan limbah pelepah sawit yang menumpuk dan tidak termanfaatkan, memunculkan ide, bagaimana caranya untuk memanfaatkan limbah kelepah sawit menjadi karya kerajinan.

Gayung bersambut, pada tahun 2013 PT.Pertamina EP Field Rantau,  memberikan bantuan berupa pelatihan tepas, mesin coper (pencacah pelepah sawit), dan pada tahun 2015, memberikan bantuan berupa pelatihan anyaman lidi, study banding budidaya sapi, serta pendampingan tata kelola organisasi oleh Lembaga Pengkajian dan Konsultasi (LP2K), yang merupakan LSM mitra PT.Pertamina EP Field Rantau.

Berakhirnya waktu pelatihan anyaman lidi, dengan durasi 8 (delapan) kali pertemuan pelatihan. Kelompok Karya Muda dan Pemerintahan Kampung, mengkemas acara penutupan pelatihan. Acara penutupan pelatihan anyaman lidi dan pameran produk berupa tepas, piring dan keranjang buah berbahan lidi serta pengolahan pakan ternak yang sudah melewati tahapan permentasi.

Acara penutupan diselengarakan pada tanggal 20 Mei 2015, bertempat di Balai Pertemuan Serba Guna, Kampung Paya Bedi, di hadiri oleh Ir. Razuardi, MT (Sekda Aceh Tamiang), Juanda, S.IP (Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang), Agus Amperianto (Field Manager PT. Pertamina EP Field Rantau) beserta staf,  Sekcam Kecamatan Rantau, Mukim Iman Balai, Unsur Pemerintahan Kampung Paya Bedi, LP2K dan Pengurus Kelompok penerima manfaat program CSR PT.Pertamina Rantau, yang berasal dari Kecamatan Rantau dan Karang Baru.

Sekda,  dalam kata sambutannya diacara tersebut menyampaikan, Sangat memberikan Apresiasi terhadap kelompok Karya Muda, telah mampu mengolah limbah sawit yang tidak berguna menjadi barang kerajinan indah yang bernilai ekonomis. Pemasaran dan promosi produk harus menjadi prioritas yang dilakukan kelompok, dengan berkoordinasi dengan SKPD yang berhubungan dengan usaha yang sedang ditekunin.  Akan menghubungkan dengan pihak BANK sebagai donatur dan peran promosi produk. Melalui APBK-P 2015 akan mengusahakan pengasapalan jalan sepanjang 1 km, yang bertujuan untuk mempermudah akses menuju Balai pertemuan, serta mengusahakan pengadaan lembu untuk Kelompok dan penambahan durasi waktu pelatihan anyaman lidi dengan tujuan agar Kelompok pengrajin dapat benar-benar mahir dan handal.

Juanda, S.IP, dalam kata sambutannya menyampaikan, Sangat berkomitmen dan akan memberikan perhatian terhadap kelompok-kelompok kreatif seperti Kelompok Karya Muda. Saya ikut pada kegiatan study banding kelompok Karya muda ke kelompok pembudidaya sapi di Kecamatan Tenggulun. Destinasi wisata kerajinan dan produk olahan berbahan limbah sawit, Mungkin saja dapat direalisasikan di Kampung Paya Bedi. Karena idealnya, Aceh Tamiang harus memiliki identitas produk yang mewakili 1 (satu) Kampung (One Vilage One Produk).

Dengan jalan program industri kreatif berupa kerajinan, berbasis sinergisitas seluruh warga masyarakat secara kolektif. Dampaknya, pasti  akan terjadi peningkatan tarap hidup masyarakat dan secara otomatis memberikan kontribusi terhadap PAD Aceh Tamiang. Wakil Ketua DPRK ATAM, mendukung yang disampaikan oleh Sekda, sebab itu merupakan program baik dan dibutuhkan oleh masyarakat.

Agus Amperianto (Field Manager PT.Pertamina EP Field Rantau), didampingi RantauLegal & Relation Ast. Manager Jufri mengatakan sangat senang dan bangga atas kehadiran unsur Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang, serta kuatnya dukungan dari Pemerintahan Kampung Paya Bedi, terhadap Kelompok Karya Muda, hal tersebut dibuktikan ramainya jumlah kehadiran pada acara penutupan pelatihan ini. Tanggung jawab terhadap bantuan yang diterima, tingginya kreatifitas dan kuatnya keinginan Kelompok Karya Muda dalam mewujudkan cita-cita, harus dapat dicontoh. Berkaitan dengan tanah Pertamina yang berada dilokasi jalan menuju balai, yang direncanakan adanya program pengaspalan. Secara prinsip kami sepakat selagi itu untuk kepentingan umum, namun akan kami tinjau terlebih dahulu, kuatirnya terdapat instalasi pipa. PT Pertamina EP Field Rantau. Melalui program CSR, menjunjung tinggi komitmen Perusahaan Tumbuh Bersama untuk Indonesia.

Sementara itu Sugiono, Kabid Pemberdayaan dan Advokasi LP2Kmengatakan, Kampung Paya Bedi dapat dipersiapkan sebagai Destinasi Wisata kerajinan berbahan limbah sawit, dan itu harus mendapatkan dukungan dari semua pihak. Dampak besar pasti akan dirasakan oleh Kampung Paya Bedi, terutama dibidang ekonomi yang kita harapkan bisa mensejahterakan warga, melalui kegiatan Kolektif. Pertemuan seperti ini sangat baik dan dapat dijadikan tradisi, yang mana antara Kelompok masyarakat dengan pengambil kebijakan dilevel Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang dapat langsung tatap muka, diskusi dan menyerap aspirasi langsung.

Di akhir acara pameran produk anyaman lidi aneka kerajinan seperti keranjang buah, piring lidi aneka bentuk dan ukuran dan sapu, banyak yang terjual, pastinya menambah semangat Kelompok untuk berkreasi dan memproduksi lagi. Pakan olahan untuk makanan sapi, sewaktu dibuka dari tong penyimpanan menghasilkan pakan fregmentasi yang sempurna. (redaksi)