HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Mengejar Klim BPJS Kepala Dinkes Kangkangi Qanun Nomor 4 Tahun 2008

Foto : Ilustrasi (finansial.bisnis.com) suara-tamiang.com , LANGSA -- Keasikkan Mengurus Klinik Kesehatannya, diduga Kadis Kesehatan l...

Foto : Ilustrasi (finansial.bisnis.com)
suara-tamiang.com, LANGSA -- Keasikkan Mengurus Klinik Kesehatannya, diduga Kadis Kesehatan lupa akan tugas dan wewenangnya yang  melaksanakan  tugas  umum  pemerintahan, pembangunan  dan  pelayanan  masyarakat  di  bidang  kesehatan  sesuai  dengan Peraturan Perundang-undangan, hal itu terlihat dengan meningkatnya bayi yang meninggal ditempat melahirkan tanpa adanya pelayanan dari bidan yang bertugas di Desa desa.

Dalam rentan waktu dua bulan di tahun 2015 ini banyak korban terhadap bayi lahir di Kota Langsa meninggal ditempat kejadian, diantara seperti yang terjadi pada hari Sabtu 25 April yang lalu menimpa seorang warga GampongJawa, dimana disaat kejadian Ibu hamil tua ini dirinya telah pindah ke Gampong Baru Langsa Lama, sebut salah seorang warga yang enggan dipublikasikan namanya.

Menurut warga tadi, bahwa pada hari sabtu itu istrinya merasa sakit tanda-tanda mau melahirkan, melihat hal itulalu dia menjemput seorang Bidan yang praktek di Gampong Daulat Inisial M, setibanya M dirumah pasien lalu M memangil rekanya inisial N, kemudian kedua bidan tersebut memberi pertolongan di rumah pasien hingga bayi lahir normal, namum sayang bayi meninggal di tempat.

Menurut suami pasien para bidan itu tidak ada menyarankan istrinya supaya dibawa ke rumah sakit, menurut bidan N, dia datang ke tempat pasien tersebut karna dimintai tolong oleh bidan M, sesampainya saya ketempat melihat pasien kondisinya sudah ngak mungkin di evakusi ke Rumah Sakit, semestinya bidan M, tidak perlu jemput dirinya tapi langsung saja bawa pasien ke Rumah Sakit, sebut bidan N pada wartawan  melalui  telpon seluler.

Seorang tokoh pemuda Kota Langsa berinisial Tfa, yang juga tercatat sebagai wakil ketua KNPI Kota Langsa, sangat menyesalkan adanya kejadian-kejadian bayi lahir meninggal, kalau kita cermati pasien persalinan tersebut tidak  ter awasi dengan baik oleh para Petugas dari Dinas Kesehatan Kota langsa, para Bidan-Bidan tersebut hanya mementingkan paskes klaim dana BPJS ke Knik Dr Syarbaini, ketimbang menyelamatkan nyawa orang, semestinya para bidan tidak boleh menolong persalinan di rumah pasien, Kepala Dinas Kesehatan Kota Langsa lebih mementingkan Bisnis pribadinya dari pada kepentingan nyawa warga Masyarakat, timpal Tfa geram.

Melihat banyaknya kejadian bayi lahir meninggal, masyarakat Kota Langsa sangat terancam keselamatannya kususnya bagi ibu-ibu Hamil, sepertinya Wali Kota Langsa tidak perduli dengan kepentingan kesehatan masyarakatsesuai Qanun yang telah ditanda tanganinya bersama Legeslatif tahun 2008, padahal kinerja Kadiskes sudah sangat bobrok seperti itu, tapi tidak ada tindakan apapun, diduga Wali Kota Sering kebagian upeti dari Pak Ben ( Kadinkes) demikian sebut pegiat LSM Perintis. Wali Kota hanya rajin tinjau ke Rumah Sakit. Karena rumah sakit itukan diduga jadi lahan bisnis dapat mengalirkan pundi-pundi Rupiah memenuhi brangkas pribadi. Dengan berbagai kegiatan yang menguntungkan seperti proyek fisik dan berbagai pengadaan.


Sangat disayangkan jika seorang walikota Langsa mau berbuat seperti itu mengingat Qanun nomor 4 harus dijalankan sesuai harapan, untuk itu untuk mewujudkannya, maka seluruh SDM Kesehatan yang ada di Kota Langsa perlu segera di evaluasi kinerjanya dari kepala dinas hingga ke kepala puskesmas yang telah berkroni dengan Kadiskes diresafel seluruhnya guna menjalankan tugas tugas dan fungsinya sesuai dengan peran masing masing.(Saiful Alam, SE/STC).