Foto : Ilustrasi (finansial.bisnis.com) suara-tamiang.com , LANGSA -- Keasikkan Mengurus Klinik Kesehatannya, diduga Kadis Kesehatan l...
![]() |
Foto : Ilustrasi (finansial.bisnis.com) |
suara-tamiang.com, LANGSA -- Keasikkan Mengurus Klinik Kesehatannya, diduga Kadis Kesehatan lupa akan tugas dan wewenangnya yang
melaksanakan tugas umum pemerintahan, pembangunan
dan pelayanan masyarakat di bidang
kesehatan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, hal itu
terlihat dengan meningkatnya bayi yang meninggal ditempat melahirkan tanpa
adanya pelayanan dari bidan yang bertugas di Desa desa.
Dalam rentan waktu dua bulan di tahun 2015 ini banyak korban
terhadap bayi lahir di Kota Langsa meninggal ditempat kejadian, diantara seperti
yang terjadi pada hari Sabtu 25 April yang lalu menimpa seorang
warga GampongJawa, dimana disaat kejadian Ibu hamil tua ini dirinya
telah pindah ke Gampong Baru Langsa Lama, sebut salah
seorang warga yang enggan dipublikasikan namanya.
Menurut warga tadi, bahwa pada hari sabtu itu istrinya
merasa sakit tanda-tanda mau melahirkan, melihat hal itulalu dia menjemput
seorang Bidan yang praktek di Gampong Daulat Inisial M,
setibanya M dirumah pasien lalu M memangil rekanya inisial N, kemudian
kedua bidan tersebut memberi pertolongan di rumah pasien hingga bayi lahir
normal, namum sayang bayi meninggal di tempat.
Menurut suami pasien para bidan itu tidak ada menyarankan
istrinya supaya dibawa ke rumah sakit, menurut bidan N, dia datang ke tempat
pasien tersebut karna dimintai tolong oleh bidan M, sesampainya saya ketempat
melihat pasien kondisinya sudah ngak mungkin di evakusi ke Rumah Sakit,
semestinya bidan M, tidak perlu jemput dirinya tapi
langsung saja bawa pasien ke Rumah Sakit, sebut bidan N pada wartawan
melalui telpon seluler.
Seorang tokoh pemuda Kota Langsa berinisial Tfa, yang juga tercatat sebagai
wakil ketua KNPI Kota Langsa, sangat menyesalkan adanya kejadian-kejadian bayi
lahir meninggal, kalau kita cermati pasien persalinan tersebut tidak ter awasi
dengan baik oleh para Petugas dari Dinas Kesehatan Kota langsa, para
Bidan-Bidan tersebut hanya mementingkan paskes klaim dana BPJS ke Knik Dr
Syarbaini, ketimbang menyelamatkan nyawa orang, semestinya para bidan tidak
boleh menolong persalinan di rumah pasien, Kepala Dinas Kesehatan Kota Langsa
lebih mementingkan Bisnis pribadinya dari pada kepentingan nyawa warga
Masyarakat, timpal Tfa geram.
Melihat banyaknya kejadian bayi lahir meninggal, masyarakat Kota Langsa
sangat terancam keselamatannya kususnya bagi ibu-ibu Hamil, sepertinya Wali
Kota Langsa tidak perduli dengan kepentingan kesehatan masyarakatsesuai Qanun
yang telah ditanda tanganinya bersama Legeslatif tahun 2008, padahal kinerja
Kadiskes sudah sangat bobrok seperti itu, tapi tidak ada tindakan apapun,
diduga Wali Kota Sering kebagian upeti dari Pak Ben ( Kadinkes) demikian sebut
pegiat LSM Perintis. Wali Kota hanya rajin tinjau ke Rumah Sakit. Karena rumah
sakit itukan diduga jadi lahan bisnis dapat mengalirkan pundi-pundi Rupiah
memenuhi brangkas pribadi. Dengan berbagai kegiatan yang menguntungkan seperti
proyek fisik dan berbagai pengadaan.
Sangat disayangkan jika seorang walikota Langsa mau berbuat seperti itu
mengingat Qanun nomor 4 harus dijalankan sesuai harapan, untuk itu untuk
mewujudkannya, maka seluruh SDM Kesehatan yang ada di Kota Langsa perlu segera
di evaluasi kinerjanya dari kepala dinas hingga ke kepala puskesmas yang telah
berkroni dengan Kadiskes diresafel seluruhnya guna menjalankan tugas tugas dan
fungsinya sesuai dengan peran masing masing.(Saiful Alam, SE/STC).