HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kutipan di SMAN 2 Kejuruan Muda Untuk Beli Meja, Kursi dan Bangun Toilet

Foto : Ilustrasi suara-tamiang.com , KUALASIMPANG -- Melihat lokasi SMAN 2 Kejuruan Muda yang berada diareal perbukitan maka sudah sew...

Foto : Ilustrasi
suara-tamiang.com, KUALASIMPANG -- Melihat lokasi SMAN 2 Kejuruan Muda yang berada diareal perbukitan maka sudah sewajarnya dibangun toilet (WC) baru di lingkungan bagian atas. Guna menanggulangi permasalahan keluhan para siswa itu, maka pihak sekolah bersama komite sekolah bermusyawarah dengan para wali murid.

Hasil musyawarah pada 20 september 2014 lalu, para wali murid sepakat memberikan bantuan Rp 500 ribu per siswa dengan cara mencicil sebanyak 5 kali. Hal ini diungkapkan Drs. Suheri, MM Kepala SMAN 2 Kejuruan Muda, pada selasa (12/5) lalu.

Lebih jauh Suheri menjelaskan, pengutipan uang tersebut akan digunakan untuk pembelian meja dan kursi siswa serta pembiayaan pembangunan toilet. “Karena selama ini toilet hanya berada dibawah, maka untuk memudahkan para siswa kita mencoba membangun toilet di atas”terang Heri sapaan akrabnya.

Memang tambah Heri jumlah siswa yang para orang tua yang berminat membantu sebanyak 135 siswa, namun dikarenakan cicilan maka uang yang masuk secara bertahap itu digunakan untuk membiayai pembangunan toilet dan perlengkapan kelas. Pekerjaan pembangunan toilet saat ini sudah mencapai  45%, sementara dana yang masuk baru seperempat dari anggaran yang dialoksikan untuk pekerjaan tersebut.

Hal ini dikarenakan pihak sekolah bersama komite tidak memaksakan kepada para wali murid yang tidak mampu, hanya kepada para wali murid yang memiliki kemampuan ekonomi dan peduli pada dunia pendidikan. Heri juga mengakui terkait pembangunan toilet inilah maka banyak yang berfikir konotasi negatif seakan-akan sekolah melakukan pengutipan untuk ke kantong pribadi Kepala Sekolah dan para guru serta Komite Sekolah.

Maka bantuan yang dimintakan dalam musyawarah hanya bagi yang mau memberi dan mampu. “Kita juga pernah mengembalikan uang yang diberikan orang tua /wali siswa yang tidak mampu, namun mencoba berpartisipasi terhadap pembangunan dan kemajuan sekolah tempat anaknya didik”jelas Heri. Jadi bila ada yang merasa para wali siswa yang merasa keberatan silahkan melaporkan sama Komite Sekolah atau Kepala Sekolah untuk dimusyawarahkan kembali, jangan kepada wartawan ungkapnya.(Andi/STC)