HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Juanda, SIP : Wujudkan Pembangunan secara Merata Melalui Reses

suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG --   Juanda, SIP kembali melakukan reses tunggalnya kesejumlah Desa di Daerah Pemilihan (Dapil) satu. S...

suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Juanda, SIP kembali melakukan reses tunggalnya kesejumlah Desa di Daerah Pemilihan (Dapil) satu. Sebagai putra daerah Aceh Tamiang yang memiliki impian ingin membangun daerahnya, sosok Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Aceh Tamiang tersebut, tetap tidak pernah lalai dengan segala programnya yang selama ini menjadi impiannya.

Dalam resesnya tersebut, Selasa (5/5), Juanda, SIP menyambangi sejumlah Desa yang meliputi empat kecamatan, yakni Kecamatan Karang Baru, Kota Kualasimpang, Rantau dan Sekrak. Sebagai Wakil Ketua DPRK yang juga Ketua DPD PAN Aceh Tamiang, Juanda, SIP meninjau desa pedalaman yang mengalami krisis air bersih dan ketertinggalan infrastruktur yakni, di Desa Alur Selalas, kecamatan Karang Baru.

Juanda langsung disambut puluhan warga yang sudah lama menunggu kedatanganya di kantor Desa Alur Selalas. Sekaligus beramah tamah dengan mayarakat setempat, dalam pertemuannya itu, secara langsung Juanda juga telah menyerap segala aspirasi dari warga.

Dari hasil keterangan yang disampaikan warga dari tiga dusun di desa itu, mereka keluhannya bahwa dikampung mereka selama ini mengalami krisis air bersih. Warga menyampaikan, selama ini sumber mata air seperti sumur bor, sumur galian air tanah dan air parit yang ada di desa tersebut seluruhnya mengering ketika musim kemarau tiba. Sehingga untuk kebutuhan air minum dan MCK warga terpaksa membeli air bersih dari agen air keliling dengan harga Rp 5000 per jerigen.

“Musim kemarau juga membuat hasil produksi getah (karet) dan kelapa sawit kami jadi menurun, ditambah harga getah yang belum stabil membuat ekonomi kami semakin terjepit. Bayangkan saja harga getah hanya Rp 5000 per kilogram hanya bisa untuk beli air minum satu jerigen,” keluh Sukirno, warga Dusun Pipa, Desa Alur Selalas kepada Juanda.

Menurut Sukirno, didaerahnya pernah dibangun sumur bor sebanyak empat titik pada tahun 2008 silam. Namun kondisinya saat ini, sumur tersebut menjadi bangunan tua akibat tidak dapat difungsikan.

“Seluruh sumur bor yang pernah di bangun oleh dinas PU pada masa itu tidak keluar airnya,” imbuhnya.

Usai diskusi dengan warga, Juanda yang didampingi Ajudan Syaifan Nur, sejumlah perangkat desa dan warga meninjau langsung lokasi sumur bor yang pernah dibangun pemda semasa kepemimpinan Bupati Drs H. Abdul Latief. Salah satu sumur bor yang tidak berfungsi lagi tepatnya di dusun Pipa Selatan, desa Alur Selalas rencananya akan dihancurkan oleh warga untuk perluasan pembangunan Musholah.

Selanjutnya Juanda bergerak melihat kondisi terkini di SDN Alur Selalas yang sebelumnya dilaporkan tidak memiliki bangunan MCK. Juanda mengaku terkejut ketika berada di SDN Alur Selalas tersebut. Sebab melihat siswanya buang air kecil disembarangan tempat.

“Inilah potret dunia pendidikan kita, sudah bertahun sekolah berdiri masa belum dilengkapi bangunan MCK guru dan siswa, jika kebelet mau kemana lari nanti,” kata Juanda kagum.

Kepala SDN Alur Selalas, Misran mengaku sudah pernah mengusulkan pembangunan MCK dan pagar untuk SDN Alur Selalas ke dinas terkait, namun hingga kini belum dapat terealisasi. Sedangkan, menurut salah seorang guru, jumlah murid SD tersebut total sebanyak 98 orang.

“Kalau mau buang air, ya selama ini numpang-numpang dirumah warga terdekat,” ungkapnya.

Datok penghulu Kampung (Kepala Desa) Alur Selalas, Tumiran didampingi Ketua MDSK    Fatahila dan perangkat lainya mengiringi Wakil Ketua DPRK Juanda itu melihat lokasi rencana pembangunan rabat beton di dusun Pipa sepanjang sekitar 200 meter melalui dana aspirasi Juanda.     Politisi PAN ini memastikan, paket rabat beton dapat dibangun pada tahun ini untuk warga dusun Pipa. Juanda menuturkan, sangat banyak aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. “Nantinya aspirasi dari warga tersebut akan menjadi PR bagi saya untuk dikawal dan di usulkan melalui Musrenbang anggaran perubahan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam sehari sebelumnya, pihaknya melakukan reses di dua desa di kecamatann Karang Baru yakni desa Alur Selalas dan Selele. Kemudian pada hari Rabu 6 Mei 2015, reses dilanjutkan di desa Paya Bedi dan Jamur Labu, kecamatan Rantau.


“Kita ingin pembangunan secara merata bisa terwujud sampai ke pedalaman desa”, ujar Juanda. (Suparmin/STC)