suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Juanda, SIP kembali melakukan reses tunggalnya kesejumlah Desa di Daerah Pemilihan (Dapil) satu. S...
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Juanda, SIP kembali melakukan reses tunggalnya kesejumlah Desa di
Daerah Pemilihan (Dapil) satu. Sebagai putra daerah Aceh Tamiang yang memiliki
impian ingin membangun daerahnya, sosok Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
(DPRK) Aceh Tamiang tersebut, tetap tidak pernah lalai dengan segala programnya
yang selama ini menjadi impiannya.
Dalam resesnya tersebut, Selasa (5/5), Juanda, SIP menyambangi
sejumlah Desa yang meliputi empat kecamatan, yakni Kecamatan Karang Baru, Kota
Kualasimpang, Rantau dan Sekrak. Sebagai Wakil Ketua DPRK yang juga Ketua DPD
PAN Aceh Tamiang, Juanda, SIP meninjau desa pedalaman yang mengalami krisis air
bersih dan ketertinggalan infrastruktur yakni, di Desa Alur Selalas, kecamatan
Karang Baru.
Juanda langsung disambut puluhan warga yang sudah lama menunggu
kedatanganya di kantor Desa Alur Selalas. Sekaligus beramah tamah dengan
mayarakat setempat, dalam pertemuannya itu, secara langsung Juanda juga telah
menyerap segala aspirasi dari warga.
Dari hasil keterangan yang disampaikan warga dari tiga dusun di
desa itu, mereka keluhannya bahwa dikampung mereka selama ini mengalami krisis
air bersih. Warga menyampaikan, selama ini sumber mata air seperti sumur bor,
sumur galian air tanah dan air parit yang ada di desa tersebut seluruhnya mengering
ketika musim kemarau tiba. Sehingga untuk kebutuhan air minum dan MCK warga
terpaksa membeli air bersih dari agen air keliling dengan harga Rp 5000 per
jerigen.
“Musim kemarau juga membuat hasil produksi getah (karet) dan
kelapa sawit kami jadi menurun, ditambah harga getah yang belum stabil membuat
ekonomi kami semakin terjepit. Bayangkan saja harga getah hanya Rp 5000 per
kilogram hanya bisa untuk beli air minum satu jerigen,” keluh Sukirno, warga
Dusun Pipa, Desa Alur Selalas kepada Juanda.
Menurut Sukirno, didaerahnya pernah dibangun sumur bor sebanyak
empat titik pada tahun 2008 silam. Namun kondisinya saat ini, sumur tersebut
menjadi bangunan tua akibat tidak dapat difungsikan.
“Seluruh sumur bor yang pernah di bangun oleh dinas PU pada masa
itu tidak keluar airnya,” imbuhnya.
Usai diskusi dengan warga, Juanda yang didampingi Ajudan Syaifan
Nur, sejumlah perangkat desa dan warga meninjau langsung lokasi sumur bor yang
pernah dibangun pemda semasa kepemimpinan Bupati Drs H. Abdul Latief. Salah
satu sumur bor yang tidak berfungsi lagi tepatnya di dusun Pipa Selatan, desa
Alur Selalas rencananya akan dihancurkan oleh warga untuk perluasan pembangunan
Musholah.
Selanjutnya Juanda bergerak melihat kondisi terkini di SDN Alur
Selalas yang sebelumnya dilaporkan tidak memiliki bangunan MCK. Juanda mengaku
terkejut ketika berada di SDN Alur Selalas tersebut. Sebab melihat siswanya
buang air kecil disembarangan tempat.
“Inilah potret dunia pendidikan kita, sudah bertahun sekolah
berdiri masa belum dilengkapi bangunan MCK guru dan siswa, jika kebelet mau
kemana lari nanti,” kata Juanda kagum.
Kepala SDN Alur Selalas, Misran mengaku sudah pernah mengusulkan
pembangunan MCK dan pagar untuk SDN Alur Selalas ke dinas terkait, namun hingga
kini belum dapat terealisasi. Sedangkan, menurut salah seorang guru, jumlah
murid SD tersebut total sebanyak 98 orang.
“Kalau mau buang air, ya selama ini numpang-numpang dirumah warga
terdekat,” ungkapnya.
Datok penghulu Kampung (Kepala Desa) Alur Selalas, Tumiran
didampingi Ketua MDSK Fatahila
dan perangkat lainya mengiringi Wakil Ketua DPRK Juanda itu melihat lokasi
rencana pembangunan rabat beton di dusun Pipa sepanjang sekitar 200 meter
melalui dana aspirasi Juanda. Politisi
PAN ini memastikan, paket rabat beton dapat dibangun pada tahun ini untuk warga
dusun Pipa. Juanda menuturkan, sangat banyak aspirasi yang disampaikan oleh
masyarakat. “Nantinya aspirasi dari warga tersebut akan menjadi PR bagi saya
untuk dikawal dan di usulkan melalui Musrenbang anggaran perubahan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, dalam sehari sebelumnya, pihaknya
melakukan reses di dua desa di kecamatann Karang Baru yakni desa Alur Selalas
dan Selele. Kemudian pada hari Rabu 6 Mei 2015, reses dilanjutkan di desa Paya
Bedi dan Jamur Labu, kecamatan Rantau.
“Kita ingin pembangunan secara merata bisa terwujud sampai ke
pedalaman desa”, ujar Juanda. (Suparmin/STC)