HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Gara-Gara Shalat Jumat, Sekuriti Bank Danamon Dipecat

Foto : security  suara-tamiang.com, MEDAN -- Tindakan yang dinilai memicu amarah umat Islam, diduga dilakukan oleh Corporate Safety Man...

Foto : security 
suara-tamiang.com, MEDAN -- Tindakan yang dinilai memicu amarah umat Islam, diduga dilakukan oleh Corporate Safety Management (CSM) Bank Danamon M Syaiful Azhar. 

Pasalnya, Syaiful memecat seorang sekuriti yang ditempatkan di kantor wilayah Bank Danaman, Jalan Diponegoro  Medan, hanya gara-gara melaksanakan ibadah salat Jumat.

Hendri Waluyo, sekuriti Bank Danamon yang dipecat itu, kepada wartawan dan sejumlah aktivisi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Medan, Selasa (12/5) bercerita betapa sakit perasaannya, manakala ia diberhentikan tanpa alasan yang jelas sebagai sekuriti bank tersebut.

Pria yang beralamat di Komplek Sri Gunting Medan ini mengaku, seusai melaksanakan salat Jumat pada 8 Mei lalu, dia langsung dipecat dan dikembalikan kepada PT Bravo Satria Perkasa selaku penyalur sekuriti di Bank Danamon.

“Usai saya melaksanakan shalat Jumat (8/5) lalu, saya dipanggil Pak Syaiful selaku CSM. Dengan nada keras dan terkesan arogan Syaiful memaksa saya berhenti sebagai sekuriti hari itu juga. 

Saya sempat bertanya apa kesalahan yang saya perbuat sehingga langsung diberhentikan. Saya cuma shalat Jumat. Itu pun di bescamp gedung. 

Padahal di saat saya salat sudah ada yang menggantikan saya yakni Rifai, Leo Candra dan Husren. Tapi Pak Syaiful tak memberi waktu buat saya untuk sekadar bela diri,” beber Hendri.

“Kamu meninggalkan tugas, selaku Danru (komandan regu) dilarang meninggalkan tugas, kamu tidak punya tanggung jawab. Hari ini juga kamu saya kembalikan ke PT Bravo, di sana saja kamu banyak-banyak sholat, dan mengadulah kepada Tuhan kamu,” ujar Hendri menirukan ucapan Syaiful.

Mendengar pengakuan Hendri yang pemberhentiannya berkaitan dengan penghinaan terhadap agama, sejumlah LSM merasa geram. 

Komite Integritas Anak bangsa (KIRAB) Sumatera Utara, LSM Lapsus,  serta Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara merasa terpanggil jika memang pemberhentian Hendri Waluyo benar semata karena menjalankan salat Jumat.

Kepada wartawan, Direktur Kirab Indra Buana Tanjung mengaku merasa terusik mana kala kejadian yang menimpa sekurit adalah murni karena pelarangan salat.

“Kami siap membela dan menerjunkan ribuan massa untuk melakukan demo ke pihak Bank Danamon manakala kejadian itu benar adanya. 

Ini semacam pelanggaran hak orang muslim yang perlu dibela, jika ada satu muslim yang merasa terzalimi haknya untuk beribadah, sesama muslim lainnya merasa tersakiti. Kita dalami dulu benar tidaknya masalah ini,” cetus Indra Buana, Selasa (12/5) di Medan.

Hartono selaku pimpinan Bank Danamon Sumut yang berusaha dikonfirmasi wartawan di Kantor Wilayah Bank Danamon Jalan Diponegoro, Selasa (12/5) siang, tak berhasil ditemui. Sementara M Syaiful Azhar selaku CSM yang disebut sebut sebagai eksekutor pemberhentian Hendri, membantah melakukan pemberhentian.

“Itu bukan pemberhentian, tetapi mengembalikannya ke PT Bravo Satria Perkasa selaku outsorsing. 

Saya sudah melakukan SOP dalam pengembalian Hendri, sesuai tupoksi kami. Dia lalai dalam menjalankan tugas, meninggalkan tanggung jawab di saat jam jam rawan, terlebih dia selaku Danru. 

Tidak ada pemecatan, itu hanya pengembalian saja, kami terima Hendri dari PT Bravo, jadi kami kembalikan lagi ke Bravo” ujar Syaiful saat dikonfirmasi di lantai tiga Gedung Bank Danamon, Selasa (12/5) siang.

Menyinggung tentang pemberhentian hanya karena salat Jumat, Syiaful yang terlihat sedikit temperamental ini juga membantah. 

“Tak ada kaitan dengan shalat atau tidak, karena di jam-jam itu adalah waktu yang rawan. Jadi tolong jangan kaitkan pengembalian Hendri ke PT Bravo dengan shalat”. Saya Muslim, mana mungkin saya larang orang beribadah,"  ujarnya dengan nada tinggi.

Akan tetapi saat disinggung tentang adanya ucapan yang dinilai dapat menyinggung perasaan umat Islam, Syaiful juga tak mengakui.

Saat ditanya wartawan apakah ada ucapan arogan kepada Hendri, “di sana saja kamu banyak-banyak sholat, dan mengadulah kepada Tuhan kamu”, Syaiful terlihat tersentak.

“Tak ada ucapan itu, saya juga muslim mana mungkin saya larang orang beribadah, tolong jangan dipermasalahkan masalah ini. Tapi mana kala ada ucapan saya yang menurutnya begitu, saya mohon maaf. 

Saya mohon maaf kepada Hendri dan keluarganya kalau ucapan itu ada dari mulut saya. Jika perlu saya datang ke rumahnya untuk minta maaf,” ujar Syaiful. (HAM/andalas)