HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dua Daerah Jadi Percontohan Pengembangan Udang Windu

Foto : Ilustrasi/pengembangan udang windo  suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Bate, Pr...

Foto : Ilustrasi/pengembangan udang windo 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Bate, Provinsi Aceh, menargetkan dua kabupaten yakni Aceh Tamiang dan Bireuen menjadi pilot project atau percontohan dalam pengembangan udang windu.

"Terutama Kabupaten Aceh Tamiang, dilihat dari kesedian kelompok petaninya, tambak dan kesiapan pemerintah daerahnya dalam rangka memajukan daerah serta upaya peningkatan perekonomian rakyat," ungkap Kepala BPBAP Ujung Bate, Abidin Nur Abidin, usai melakukan penaburan 1 juta benur udang windu, di areal tambak Kelompok Tani Subur Jaya, Kampung Matang Seping, Kecamatan Bendahara, Senin (11/5).

Dikatakan Abidin, program pengembangan udang windu di kawasan Matang Seping ini sudah direncanakan sejak satu tahun lalu, pihaknya turut membantu sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan Kelompok Subur Jaya yang memiliki luas tambak berkisar delapan hectare, yang sudah mulai melakukan produksi.

Namun, dia mengatakan, kendala selama ini hanya belum tersedianya arus listrik. Maka perlu perhatian semua pihak untuk pemenuhannya sehingga kelompok tani tambak dapat bergerak lebih baik.

"Pemerintah Aceh Tamiang melalui Dinas Kelautan dan Perikanan dapat memberikan perhatian lebih, terutama motivasi bagi kelompok tani tambak ini, sehingga hasil panennya lebih baik dan sesuai yang diharapkan," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Tamiang Agustin mengatakan, pihaknya merasa bersyukur dengan menjadi daerah penerima manfaat yang disalurkan BPBAP Ujung Bate. 

Namun, di kabupaten itu masih terdapat sekitar 3.500 hektare tambak masyarakat yang terlantar akibat konflik dan ketidakberdayaan petaninya untuk melakukan perbaikan.

"Impian kami produksi udang windu dapat berhasil dengan jumlah besar dan baik, sehingga dapat memacu kelompok tani tambak lain membangkitkan semangatnya untuk mengembangkan udang windu sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir," kata Agustin. (indra/stc)