Foto : Ilustrasi suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Pemandangan menyedihkan terlihat pada hari Rabu (29/4) di Rumah Sakit Umum Daerah ...
Foto : Ilustrasi |
Pasien yang telah datang sejak pukul 10.30 WIB, hingga siang tidak terlayani, mereka memenuhi ruang poliklinik.
Bahkan sejumlah pasien terpaksa duduk di lantai bahkan tertidur di kursi menunggu penanganan.
Asniati, warga Seruway yang hendak berobat jalan di poliklinik neurologi menyatakan sangat kecewa tidak mendapat pelayanan dari dokter yang justru lebih mementingkan bertemu dengan anggota DPRK.
"Hak kami sebagai masyarakat yang lebih membutuhkan seakan tersisihkan, bahkan terampas," ketus Asniati.
Hal senada dikatakan Ernawati dan Umar, yang sangat kecewa karena dokter meninggalkan tempat tugasnya untuk memenuhi panggilan anggota DPRK.
Sementara Wawan yang mengantar orang tuanya untuk berobat paru-paru , menyakahkan anggota dewan, yang seharusnya lebih memikirkan nasib masyarakat yang butuh pertolongan.
"Semantara mereka rapat di saat masyarakat membutuhkan layanan pengobatan. Ini persoalan nyawa orang," kata Wawan.
Menurutnya, kalau DPRK merasa perlu dengan para dokter, seharusnya turun langsung ke rumah sakit, bukan malah memanggil dokter ke kantornya saat jam tugas. "Katanya wakil rakyat, kok malah bikin susah rakyat," ujarnya sinis.
Ketua Komisi C DPRK Jumiati yang dikonfirmasi mengaku tidak menduga masalah yang akan timbul sejauh itu.
Menurut Jumiati, sebelumnya Direktur RSUD dr Lia Imelda Siregar sudah mengonfirmasi tidak akan ada masalah. Lagi pula pihak RSUD yang meminta audensi," kata Juniati.
"Audensi berlangsung siang, sekitar pulul 11.30 WIB, dianggap tidak mengganggu pelayanan," jelasnya.
Sementara Direktur RSUD Lia Imelda saat ditanyai soal itu, mengatakan singkat, bahwa dr Ros yang menangani poliklinik saat itu langsung kembali ke tempat tugasnya menangani pasien. (indra/stc)