HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dinas Kesehatan Aceh Tamiang Kurang Perhatikan Penderita Gizi Buruk

Foto : bocah pederita giji buruk di desa kota lintang atas  suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang (...

Foto : bocah pederita giji buruk di desa kota lintang atas 
suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang (Atam) dinilai kurang memperhatikan bocah penderita gizi buruk, yang dialami oleh Dini (5) yang tinggal di Gang Jawa Dusun Arahim Kampung Kota Lintang Atas Kecamatan Kota Kuala Simpang kabupaten setempat.

“Saat ini anak saya sudah berumur lima tahun, namun belum dapat berjalan dan berbicara. Kondisinya ya seperti yang bapak liat saat ini,” kata Dahlia ibunya Dini kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang, Juanda saat berkunjung di kediaman Dini, Kamis (7/5).
Dahlia menyampaikan kepada Wakil Ketua DPRK dengan gamblang tanpa ada yang ditutupi. 

“Saya pasrah, dengan kondisi anak saya saat ini, anak saya kurang mendapatkan penanganan serius dari dinas kesehatan maupun puskesmas,” ungkap Dahlia pasrah.

Sementara itu, Juanda yang juga merupakan Ketua DPD PAN Aceh Tamiang itu, berjanji akan menyampaikan kepada dinas kesehatan agar segera memberikan penanganan serius kepada Dini.

“Sabar ya bu. Saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk anak ibu mendapatkan penanganan serius dari dinas kesehatan, agar kondisi yang dialami anak ibu tidak seperti saat ini lagi,” janji Juanda sembari memberi bantuan berupa beras, gula, roti, susu dan kacang hijau untuk Dini yang diterima lansung oleh Dahlia.

Juanda kepada wartawan mengatakan, dia merasa kecewa karena ada penderita gizi buruk di daerah perkotaan yang tidak mendapatkan penanganan serius dari dinas kesehatan maupun puskesmas setempat.

“Ini aneh, biasanya bila ada penderita gizi buruk yang tidak mendapatkan penanganan serius dari pihak kesehatan. Sering terjadi di daerah pelosok pedalaman. Tapi, hal itu malah terjadi di daerah perkotaan,” kesal Juanda.

Juanda mengharapkan kepada semua pihak, untuk bisa peduli dan memikirkan bagaimana agar presentase kasus gizi buruk di Aceh Tamiang bisa berkurang. Dan tidak terjadi lagi dialami oleh masyarakat.

Menurutnya, faktor timbulnya kasus gizi buru yang dialami oleh masyarakat, karena minimnya ekonomi pendapatan yang dialami oleh masyarakat. “Selaku wakil rakyat, tentu saya punya tanggungjawab moral untuk memikirkan nasib rakyat. 

Dan saya berharap, semua pihak bisa berduli dalam memberikan perhatian serius terhadap persoalan gizi buruk yang terjadi di tengah–tengah masyarakat kita,” harap Juanda.

Bila persoalan gizi buruk sambungnya, terus melanda masyarakat tentu generasi anak bangsa akan mengalami layu sebelum berkembang. 

“Kita mengupayakan penambahan dana dalam pembahasan APBK untuk penanganan kasus gizi buruk di daerah kita ini,” cetus Juanda. (ERW/andalas)