HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dampak Penambangan Sirtu, Sungai Tamiang Keruh

Foto : galian c /ilustrasi  suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Maraknya aktivitas penambangan material pasir dan batu (sirtu) di sepanj...

Foto : galian c /ilustrasi 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Maraknya aktivitas penambangan material pasir dan batu (sirtu) di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Tamiang diduga menjadi pemicu air sungai tersebut keruh bercampur endapan tanah kuning.

Kondisi air seperti itu, bila dikonsumsi dalam jangka panjang oleh masyarakat, termasuk pelanggan PDAM Tirta Tamiang, dampaknya bisa terkena penyakit kanker hati.

"Sungai Tamiang merupakan satu-satunya sumber air yang diproduksi PDAM Titra Tamiang hingga layak dikonsumsi masyarakat. 

Namun jika kondisi air sangat keruh, secara otomatis PDAM akan mencampur tawas lebih banyak untuk menjernikan air, bahkan melebih standart. 

Padahal penyertaan bahan tawas secara berlebihan bisa berdampak pada kesehatan, antara lain terganggunya kesetabilan pencernaan dan menyebabkan kanker hati," papar tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (KPSDA) wilayah sungai Tamiang-Langsa, Sayed Zainal SH.

Sayed yang juga Sekretaris Bidang Konservasi Sumber Daya Air Aceh, Senin (4/5) di Karang Baru, mengatakan ribuan warga menjadi pelanggan PDAM Tirta Tamiang. Kanker hati mengancam mereka jika kondisi seperti ini berlangsung terus.

"Untuk menghindari kekhawatiran pelanggan PDAM, kami minta Distamben (Dinas Pertambangan dan Energi) segera menertibkan segala aktivitas penambangan sirtu di kawasan DAS Tamiang. 

Kemudian pihak PDAM harus segera melakukan koordinasi dengan Distamben untuk bersama menjaga kandungan air sungai agar tidak tercemar," saran Sayed.

Dihubungi terpisah, Direktur PDAM Tirta Tamiang Suheri SE membenarkan kondisi air Sungai Tamiang semakin keruh. 

Kondisi seperti yang dipaparkan sayed juga sudah dia sampaikan ke pihak Distamban.
Hanya saja dia belum bisa member keterangan soal kadar tawas untuk menjernihkan air PDAM. 

"Saya belum tahu pasti berapa banyak tawas yang musti digunakan. Nanti tanyakan saja kepada staf saya," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tamiang dr Fajri yang dimintai tanggapannya menjelaskan, dampak campuran tawas yang melebihi standar belum mengarah ke kanker hati.

"Namun jika mengonsumsi air bercampur tawas melebihi standar bisa menyebabkan ketidakkestabilan pada pencernaan," jelasnya. (dede/stc)