Foto : Ilustrasi/kelompok tani suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Pengurus Kontak Tani Nelayan Adalan (KTNA) Aceh Tamiang kecewa tidak...
 |
| Foto : Ilustrasi/kelompok tani |
Informasi yang diperoleh Rabu (12/5), tim Kementan datang dalam kaitan program Gerakan Penerapan Pengelolaaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) 2015 tanaman kedelai.
Sebelumnya tim dijadwalkan bertemu sejumlah pengurus KTNA Aceh Tamiang, dan ini sudah dikonfirmasi oleh Dirjen Tanaman Pangan Dr Hasil Sembiring melalui SMS ke pengurus KTNA.
Wakil Ketua KTNA Aceh Tamiang Sugiono menyatakan, kenyataannya terjadi ulur waktu pertemuan yang awalnya direncanakan pukul 10.00 WIB, namun dimundurkan jadi pukul 21.00 WIB.
Dengan berbagai pertimbangan, pengurus KTNA menjadwalkan ulang pertemuannya keesokan harinya . "Tapi dinanti dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, tak kunjung bisa bertemu," ungkapnya.
Menurut Sugiono, pertemuan KTNA dengan tim Kementan sangat penting karena permasalahan yang dialami petani terutama dugaan oplosan benih kedelai yang merupakan program GP-PTT, dan sebelumnya sudah diadukan KTNA Aceh Tamiang sewaktu pertemuan Rembug KTNA Nasional di Banda Aceh, beberapa waktu lalu.
"Jika ada itikad baik dan ingin mencari data yang objektif terkait dugaan adanya benih kedelai oplosan, seharusnya pihak Dirjen mencari infonya ke KTNA terlebih dahulu.
Dalam hal ini KTNA tidak ingin mencari masalah dan sensasi, serta memusuhi pribadi Kepala Dinas Pertanian," kata Sugiono.
Mereka kecewa, momen baik itu seharusnya dapat diterima tim kementerian, guna mendengarkan langsung dan memperoleh masukan lainnya terkait persoalan petani. "Serta demi kemajuan sektor pertanian,"ujar Sugiono. (indra/stc)
