HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Tanaman Kedelai di Ingin Jaya Hanya Tumbuh 30%

 meninjau langsung ke lahan tanaman kedelai petani di Desa Ingin Jay   suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Akibat benih kurang bagus, k...

 meninjau langsung ke lahan tanaman kedelai petani di Desa Ingin Jay  
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Akibat benih kurang bagus, kacang kedelai milik petani Desa Ingin Jaya, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang yang ditanam di lahan seluas 115 haktare pada tahun ini, hanya tumbuh sekira 30%. Sebanyak 30% itu tumbuh dengan baik, selebihnya kalaupun tumbuh tetapi dalam kondisi kerdil.

Benih kedelai yang diterima petani tahun ini dari distributor ditengarai kurang bagus dibandingkan benih yang diberikan tahun sebelumnya. 

Terkait hal itu, petani sudah berusaha menolak benih kedelai tersebut, namun karena sudah memasuki masa tanam akhirnya mereka terpaksa menerima juga.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Senin (13/4), penanaman kacang kedelai oleh Kelompok Tani Bersama dan Tani Keluarga, mendapat perlakuan yang sama dari petani. 

Namun terlihat sebagian kedelai dengan umur tanam berkisar dua bulan tumbuh subur dengan tinggi 50 cm dan dalam kondisi berbunga, sementara di sebelahnya tanaman tumbuh kerdil yang ketinggian sekitar 20 cm, dan juga sudah berbunga.

Ketua Kelompok Tani Bersama, Kasan (45) dan Ketua Kelompok Tani Keluarga Saharuddin (43) kepada wartawan mengatakan, kondisi tanaman kedelai tahun ini jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Tahun 2014 pertumbuhan tanaman sangat baik, tidak ada yang kerdil.

Dikatakan Kasan, benih kedelai yang tahun lalu diberikan bagus, dibandingkan dengan tahun ini. Dilihat ketika itu, kondisi benih ada yang hitam dan busuk, serta ada bercampur dengan jagung. "Yang jelas banyak jeleknya daripada yang bagus," ungkap Kasan.

Kasan menjelaskan, Kelompok Tani Bersama dengan luas lahan 30 hektare menerima benih sebanyak 1,5 ton, sedangkan Kelompok Tani Keluarga dengan luas lahan 20 hektare sebanyak satu ton.

"Desa Ingin Jaya sebanyak enam kelompok dengan luas tanam seluruhnya 115 hektare dengan kebutuhan benih sebanyak 5,75 ton," sebutnya.

Kabid Produksi Dan Perlindungan Tanaman pada Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Tamiang, Fatimah Hanum, mengatakan benih kedelai yang ditanam petani berasal dari penangkar benih kedelai yang ada di Bandar Pusaka, dan sudah melalui uji benih di Banda Aceh.

Berkenaan dengan pertumbuhan, menurutnya, bisa berbeda dikarenakan kondisi tanah atau kekurangan air. Pihaknya sering menganjurkan kepada petani, jika ada sumur pancang dialiri air di sekitar lahan kacang kedelai. Kemudian ditutup dengan abu sekam dan disiram. 

"Seharusnya mereka melakukannya," katanya.
Terkait perbedaan pertumbuhan, sambung Hanum, di Desa Ingin Jaya ada empat kelompok, tanaman milik Kelompok Keluarga tumbuhnya bagus, namun di sebelahnya tumbuh tidak bagus padahal benihnya sama.

"Kadang perlakuan di tiap lahan berbeda.Seperti di Banda Mulai dialiri air dulu sawahnya, baru ditanam benih. Benih kedelai semuanya sama, banyak tumbuhnya bagus di antaranya di Desa Bandung Jaya, Suka Ramai. Perbedaan ada sedikit,"jelasnya. (indra/stc)