HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Langsa Fair Kurang Pengunjung

suara-tamiang.com, LANGSA -- Imeg di luar daerah Kota Langsa menakutkan dalam Penegakan Syariat Islam yang terlihat hanya ada hukuman Ca...

suara-tamiang.com, LANGSA -- Imeg di luar daerah Kota Langsa menakutkan dalam Penegakan Syariat Islam yang terlihat hanya ada hukuman Cabuk akibatnya Investor Luar Enggan berinvestasi, hal itu terlihat dari gelaran Langsa Fair yang diadakan di Komplek Islamic Center, Gampong Birem Puntong, Kec. Langsa Baro, Kota Langsa memasuki hari ke empat masih juga sepi dari para pengunjung, dan Event Organizer (EO) yang menfasilitasi acara Langsa Fair terancam merugi, pasalnya dari jumlah stand pameran sekitar 84 hanya 34 yang disewakan.

Acara Langsa Fair ini yang sebelumnya dibuka oleh Gubernur Aceh, Dr Zaini Abdullah, pada Senin (20/4) lalu yang juga bertepatan dengan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) yang dipusatkan di Kota Langsa.

Sementara itu pihak EO yang kepada Wartawan, Jum'at (24/4), mengatakan, EO (Even Organizer) terkejut, apa yang terjadi di Langsa Fair karena tidak sesuai harapan, "kedepan pasti kami tidak mau lagi menfasilitasi acara-acara seperti ini di Kota Jasa ini karena rugi," ujarnya tanpa ingin menyebutkan namanya.

Lanjutnya, juga stand yang dipamerkan dalam Langsa Fair juga kurang memikat para pengunjung baik lokal maupun luar daerah, dikarenakan produk unggulan maupun yang lainya sangat minim dipamerkan oleh SKPK Pemko Langsa.

Secara terpisah, Ketua Panitia Langsa Fair dan juga Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Langsa Drs. Abdullah Gade M. Pd, yang dikonfirmasi sejumlah wartawan, Jumat (24/4) mengatakan, Jumlah stand pameran di Langsa Fair sekitar 84, dengan ukuran besar 34 dan ukuran kecil 50 jadi totalnya 84 stand, namun untuk ukuran besar berjumlah 34 stand dikhususkan untuk Dinas atau SKPD diwilayah Pemko Langsa.

Lanjutnya, "50 stand lagi disewakan untuk investor luar yang ingin mempromosikan barang-barang mereka, ujar Abdullah Gade, tapi sayangnya, lanjut Abdullah Gade hampir 50 stand hingga hari keempat (Jum'at 24 April 2015) semenjak dibuka Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah pada hari Senin 20 April 2015, masih terlihat kosong alias tidak ada yang sewa.  

Harga sewa per stand 4 juta hingga 10 juta, kalau kita lihat dari harga sewa tidak terlalu mahal. Karena dibandingkan waktu acara stand pameran di Banda Aceh, harga sewanya mencapai 15 juta.

Masih menurutnya, kenapa sampai saat ini Langsa Fair sepi, karena menuding qanun syariat islam yang berlaku di Langsa menjadi salah satu penyebab investor tidak mau berinvestasi di Langsa," karena mereka takut dengan qanun yang menakutkan seperti pemberlakuan hukuman cambuk,"tegas Abdullah Gade.

Orang luar melihat, kalau didaerah lain banyak tempat wisata, namun disaat dibuka internet, dilihat di Langsa yang nampak orang dicambuk aja, imbuhnya.

Selain hukuman cambuk, acara hiburan banyak yang dibatasi oleh Dinas Syariat Islam, padahal warga Langsa umumnya haus hiburan.

"Saya selaku BPM Kota Langsa berharap supaya ada perbaikan imeg untuk Kota Langsa, kepada Walikota kita minta bisa menghilangkan imeg yang menakutkan bagi warga luar yang ingin berinvestor sehingga Kota Langsa bisa maju dan masyarakatnya sejahtera," demikian pungkas Abdullah Gade. (saiful alam/stc)

Teks Foto : sejumlah stand pameran Langsa Fair masih terlihat kosong dan sepi pengunjung di Komplek Islamic Center, Gampong Birem Puntong, Kec. Langsa Baro, Kota Langsa, Jum'at (24/4).