HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kopwan Mekar Indah Kelola Uang Rp 1.000 Menjadi Rp 1,5 M

suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Koperasi Wanita (Kopwan) Mekar Indah yang beralamat di Desa Paya Udang, Kecamatan Seruway, Aceh Tamian...

suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Koperasi Wanita (Kopwan) Mekar Indah yang beralamat di Desa Paya Udang, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, patut dijadikan sebagai koperasi percontohan karena kepiawaianya mengelola uang Rp 1.000 kini menjadi senilai Rp 1,5 miliar untuk modal simpan pinjam seluruh anggota.

Sepanjang kiprahnya dalam kurun waktu satu dekade terakhir, juga pernah mendapat sejumlah sirtifikat penghargaan sebagai koperasi terbaik di tingkat daerah, provinsi, bahkan sampai tingkat nasional.

Terakhir kali Kopwan Mekar Indah menerima penghargaan, yaitu mewakili Aceh ke ajang penilaian secara nasionnal pada hari jadi (HUT) ke-67 Koperasi Indonesia tahun 2014 di Medan, Sumatera Utara. Di tahun sebelumnya juga pernah menyabet penghargaan tingkat kabupaten sebanyak dua kali dan tingkat provinsi satu kali.

Perjalanan koperasi jenis simpan pinjam yang berdiri tahun 2004 ini tidak ujug-ujug berhasil menjalankan peranya. Masa-masa sulit juga pernah menghampiri koperasi yang saat itu anggotanya tidak lebih dari 60 orang.

Ditemui di kantornya, Jalan Gelung, Kecamatan Seruway, Ketua Kopwan Mekar Indah Yusnawati (47) menuturkan, waktu mendirikan koperasi jumlah anggota sekitar 60 orang dengan dibebankan membayar Rp 1.000/bulan sebagai uang wajib plus Rp 10.000 uang pokok ketika menjadi anggota. Berkat komitmen anggota mematuhi anggaran dasar maka kesulitan yang menerpa bisa diatasi.

"Jumlah pinjaman saat itu Rp 100.000 saat saya masih menjabat sebagai pengawas," ujar Yusnawati.
Singkat cerita, pada tahun 2006 pihaknya mendapat bantuan dana dari lembaga usaid iom asal Jerman sebesar Rp 200 juta diberikan secara bertahap. Dari situ juga ada penambahan uang pokok anggota menjadi Rp 25.000 tujuanya agar jumlah pinjaman dapat ditingkatkan.

"Alhamdulillah kini volume perputaran uang mencapai Rp 1,5 miliar termasuk asset yang dimiliki koperasi seperti tanah, kantor dan barang-barang di dalamnya," ungkap ibu lima orang anak ini.

"Awalnya kantor numpang di salah satu rumah, kini sudah ada kantor sendiri yang dibangun di atas tanah milik koperasi menggunakan dana APBA tahun 2013," tambahnya.

Saat ini, lanjut Wati, Kopwan Mekar Indah sudah memiliki sebanyak 211 orang anggota yang tersebar di sejumlah desa dari dua kecamatan yakni Seruway dan Rantau. Tidak tertutup kemungkinan jumlah anggota akan bertambah seiring makin kembang pesatnya koperasi tersebut.

Dikatakan, meski jumlah anggota terbilang banyak, pihaknya selalu membuka pintu terhadap anggota baru yang ingin bergabung dalam wadah koperasi, namun tetap selektif dalam perekrutan calon anggota tersebut.

"Yang terpenting kami tau tempat tinggalnya. Sehingga dana yang dipinjamkan koperasi benar-benar buat usaha," ujar Yusnawati yang turut didampingi Sekretaris Anita dan Bendahara Rusmaini.

Menurut mereka, sejauh ini pengembalian pinjaman dari anggota berjalan lancar. Anggota yang minta suntikan modal ke koperasi didominasi oleh bidang usaha bertani. Lalu nelayan dan pedagang rempah maupun olahan makanan.

Dari 211 anggota dibagi menjadi 18 kelompok yang berperan dilapangan menagih kredit macet. "Bagi anggota yang kreditnya macet tetap dikenakan sanksi dengan mengurangi besaran pinjaman berikutnya," katanya.

Dikatakan, jumlah pinjaman modal tertinggi yang diberikan koperasi saat ini baru berkisar Rp 5 juta dalam tempo pengembalian kredit selama 10 hingga 16 bulan paling singkat. 

Meski sebagian besar anggota telah mengusulkan modal pinjaman untuk ditingkatkan menjadi Rp 10 juta, namun pengurus sedang mempertimbangkanya.

"Jika ambil 10 bulan, cicilannya Rp 600.000/bulan dan 16 bulan Rp 412.500/bulan sudah termasuk uang jasa/bunga," jelas Wati.

Sekretaris Kopwan Mekar Indah Anita menambahkan, ke depan besaran pinjaman akan ditingkatkan menjadi Rp 10 juta namun dengan syarat agunan, antara lain sertifikat tanah dan buku hak milik kendaraan bermotor.

Yusnawati yang diangkat menjadi Ketua Kopwan Mekar Indah sejak tahun 2011 bersama pengurus lainya berharap, meski pihaknya sudah dianggap mandiri namun masih tetap membutuhkan peran dari dinas terkait dalam malakukan pembinaan dan memberi suntikan dana agar besaran kredit untuk anggota Kopwan yang bergerak dibidang simpan pinjam dapat terus ditingkatkan.

"Karena predikat terbaik yang kami sandang merupakan milik anggota. Kami tidak mau ada stigma pengurus sejahtera tapi anggota tidak. Jika koperasinya bisa berkembang maka usaha yang digeluti anggota harus berkembang pula, jadi kami tetap butuh pembinaan," demikian Yusnawati. (dede/stc)

Foto : Memegang Trofi Terbaik Pengurus Kopwan Mekar Indah memegang trofi penghargaan kategori sebagai koperasi jenis simpan pinjam terbaik dari tingkat daerah, provinsi dan nasional pernah diraih. Namun sayangnya dinas terkait seolah tak melirik potensi itu untuk dijadikan sebagai koperasi percontohan agar dapat menularkan prestasi terhadap koperasi lainya di Aceh Tamiang.