Foto : kenduri di hamparan lahan suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Ketua DPRK Aceh Tamiang Ir Rusman meninjau langsung lahan garapan ...
Foto : kenduri di hamparan lahan |
Rusman bersama warga dari tiga desa, yakni Desa Batu Bedulang, Pengidam dan Bengkelang, melakukan kenduri di hamparan lahan di bawah bukit Batu Bedulang.
Usai itu Tusman meninjau lahan yang diusahai masyarakat, yang telah ditanami tanaman karet, jengkol, mangga, pinang dan lainnya.
Pada kesempatan itu Rusman mengatakan, secara fakta masyarakat sudah melakukan aktivitas menggarap lahan tersebut.
"Akan tetapi masyarakat juga harus memenuhi syarat yuridis atas kepemilikan lahan ini," ujarnya.
Dia pun menyatakan siap membantu penyelesaian masalah sengketa lahan tersebut.
"Saya akan tindaklanjuti persoalan ini dengan dinas terkait. Terutama terhadap lahan masyarakat yang sudah ada sejumlah tanamannya untuk disesuaikan dengan program hutan tanaman rakyat," katanya di hadapan Datok Penghulu Kampung Bengkelang Abdul Rahman, Datok Penghulu Batu Bedulang Ahmad Jaiz, serta perwakilan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta ratusan warga.
Sementara Mukim Bandar Pusaka, Alur Jambu, Muhammad Usman mengatakan, permasalahan lahan masyarakat sudah berlangsung lama tidak kunjung ada penyelesaian.
Meski permasalahan tersebut sudah disampaikan kepada Bupati Aceh Tamiang, bahkan terkesan pihak terkait lainnya tutup mata dengan permasalahan ini.
"Terutama tabal batas antara Aceh Tamiang dengan Aceh Timur, permasalahan ini bisa menjadi semakin komplesks. Kami khwatirk bila ini tidak segera diselesaikan, akan terjadi perselisihan yang semakin serius nanti," ujar Usman.
Usman menyebutkan, masyarakat kesal karena sejak anggota dewan periode sekarang dilantik, belum ada yang datang ke permukiman masyarakat untuk melihat dan mengetahui permasalahan berikut kondisi masyarakat.
"Sesuai dengan daerah pemilihan, jumlah anggota dewan ada Sembilan orang, namun tak satu pun dari mereka pernah datang untuk mendengarkan aspirasi kami, Bagaimana kami bias menyampaikan sejumlah permasalahan masyarakat," ucap Usman.
Sebagaimana diketahui, warga dari tiga desa yakni Batu Bedulang, Pengidam dan Bengkelang terlibat sengketa lahan garapan dengan pihak perusahaan perkebunan.
Masyarakat meminta hak pengusahaan lahan diberikan kepada petani yang telah bertahun-tahun mengusahakan tanah tersebut. (indra/stc)