HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Data Luas Sawah dari Tiga Instansi Berbeda

Foto : Ilustrasi  suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Data luas areal persawahan petani di Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, dari tiga in...

Foto : Ilustrasi 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Data luas areal persawahan petani di Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, dari tiga instansi terdapat perbedaan.

Tiga instansi tersebut yakni Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Seruway, mantri tani Seruway serta Koramil Seruway.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, data yang dikeluarkan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Seruway luas lahan persawahan di kecamatan yersebut 2.631 ha, sementara data yang dimiliki mantri tani 1.952 ha dan data Koramil 1.435 ha.

Atas perbedaan tersebut, pihak Koramil meminta dinas terkait melakukan pendataan kembali secara bersama, sehingga memperoleh data luas lahan yang sama pula.

"Untuk memperoleh data luas sawah yang akurat terutama di wilayah tersebut, kami telah melakukan pendataan pada April 2015 selama satu bulan," ungkap Danramil Seruway Kapten (Inf) Widarmawan, Senin (27/4).

Menurut Widarmawan, selain melakukan pendataan luas lahan sawah, mereka juga mendapatkan perkiraan tingkat hasil produksi, baik tanaman padi, jagung maupun kedelai.

"Jika luas lahan tidak akurat, maka produksi petani juga tidak akan tercapai sesuai yang diharapkan, dan ketahanan pangan dikhawatirkan tidak berhasil," ujarnya.

Midarmawan menuturkan, kesepakatan bersama yang pernah dilakukan antara Danramil dan Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Seruway pada Februari lalu, tercatat luas lahan sawah di Kecamatan Seruway 2.631 ha. Sementara data yang disampaikan mantri tani seluas 1.952 ha.

"Hasil pendataan Babinsa justru seluas 1.435 ha," ungkapnya.
Perbedaan data tersebut, sambungnya, diperkirakan karena data lama masih digunakan. Belum dihitung peralihan fungsi lahan sawah menjadi kebun kelapa sawit atau bangunan rumah warga.

"Diharapkan pada tahun mendatang, pendataan bersama dapat dilakukan sehingga didapat data luas lahan yang akurat," katanya.

Benih Oplosan
Sementara jika masalah di Kecamatan Seruway adalah data luas lahan yang berbeda-beda, di kecamatan lain ada masalah benih kedelai yang diduga oplosan.

Petani di Kampung Ingin Jaya, Kecamatan Rantau, mengaku menerima alokasi benih kedelai untuk luas lahan 115 ha. Namun mereka mengeluhkan benih yang sesuai harapan, karena berwarna hitam, busuk serta bercampur benih jagung sehingga diduga benih tersebut oplosan.

Begitu juga di Kampung Payameta, Kecamatan Karang Baru yang menerima alokasi program GPPTT kedelai seluas 55 ha bagi tiga kelompok tani, mengalami kondisi yang nyaris sama.

Akibatnya, seperti diutarakan pengurus Kelompok Tani Sumber Harapan, Aminal, dari lahan yang ditanam seluas tiga ha, hanya satu ha yang tumbuh dengan baik.

"Saat ini sisa benih sebanyak 850 kg masih ada pada petani, mereka tidak mau menanamnya karena benih tersebut sudah kadarluarasa," ungkapnya. (indra/stc)