HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

850 Kg Bibit Kedelai Poktan Kadaluarsa

Ilustrasi  suara-tamiang.com , KUALASIMPANG --  Sebanyak 850 kg bibit kedelai program nasional Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Te...

Ilustrasi 
suara-tamiang.com, KUALASIMPANG --  Sebanyak 850 kg bibit kedelai program nasional Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) kedelai tahun 2015 milik tiga Kelompok Tani (Poktan) Sumber Harapan, Sungai Dekat dan Harapan Makmur, Desa Paya Meta Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang Expired (kadaluarsa) akibat tidak ditanam oleh petani karena musim kemarau. Sementara bibit kedelai yang ditanam dari luas sekitar lima hektare hanya sekitar satu hektare yang tumbuh. 
  
Pengurus Poktan Sumber Harapan, Aminal kepada wartawan mengatakan, jatah penanaman kedelai Poktan Sumber Harapan seluas 15 haktare, namun karena faktor cuaca, jatah tersebut mereka kurangi sendiri hanya untuk delapan hektare. Jumlah bibit kedelai untuk 8 Ha sebanyak 400 kg dengan hitungan kebutuhan untuk satu hektar 50 kg bibit kedelai. “Bibit kedelai sampai ketempat kami 27 Februari dan masa kadaluarsanya 8 Maret,” ujarnya.

Dan pada awal Maret petani langsung menanam bibit kedelai seluas lima haktare namun pertumbuhannya tidak sempurna, dari empat hektare sekitar satu hektare yang hidup sehingga sisa bibit yang tidak ditanam sebanyak 200 Kg. 

Rencananya petani menunggu sampai ada hujan namun karena menunggu menunggu akhirnya bibit tersebut habis tanggal berlakunya dan kadaluarsa. Informasi lain, benih kedelai yang kadaluarsa berada di Poktan Harapan Makmur dari jatah bibit kedelai 300 Kg,yang ditanam petani hanya 60 Kg sehingga sisanya sebanyak 240 menjadi kadaluarsa dan Poktan Sungai Dekat dari jatah kedelai 300 kg yang ditanam hanya 50 kg dan sisanya 250 Kg menjadi kadaluarsa. 
 
Bibit Berkutu
Lain halnya yang di Desa Alur Selalas, Kecamatan Karang Baru, bibit kedelai yang dibagikan untuk Poktan Makmur Desa Selalas kondisinya dimakan kutu dan kosong, sehingga petani saat akan menanam menampi bibit terlebih dahulu agar mendapat bibit yang bagus. 

Ketua Poktan Makmur, Miswanto mengatakan, bibit yang diterima kelompoknya kondisinya dimakan kutu dan ada juga bibit kedelai yang besar tapi kosong diduga karena kurang kering, sedangkan bibit yang kering walaupun kecil tidak dimakan kutu. Luas tanam kedelai Poktan Makmur seluas 10 Ha namun saat dilakukan penanaman perdana beberapa waktu lalu bibit yang tumbuh jarang - jarang sehingga petani menyisip kembali.

Agar tidak berulang kali menanam, petani berinisiatif menapih terlebih dahulu bibit kedelai sehingga bibit yang kosong terbang, dan bibit yang dipilih ini tumbuhnya lebih bagus. “Kita ambil bibit di unit BPP Karang Baru yang berada di Desa Air Tenang dalam kondisi tidak kadaluarsa,” ujar Miswanto.
 
Belum Ada Laporan
Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Tamiang, Fatimah Hanum,SP mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan ke dinas, ada stok benih pada petani karena tidak jadi menanam. Memang masa tanam bibit kedelai tidak sama dengan padi, bibit kedelai masa tanamnya tidak begitu lama sehingga bibit menjadi hitam, berbulu dan berjamur. “Tidak ada bibit yang diberikan kepada petani dalam masa kadaluarsa,” ujarnya.Selaian itu, pihaknya memiliki data tanggal pengambilan dan penanaman bibit kedelai dan waktu penanaman yang dijadwalkan mulai Februari sampai Maret. “Tapi ada benih permintaan kelompok tani pada Februari namun mereka tanam pada Maret dan benih sudah kita salurkan sesuai permintaan tanam,” ujar Hanum.

Namun dilapangan, ada petani ketika benih sudah ada mereka menunggu hujan menamannya,  ternyata tidak ada hujan 2,5 bulan lalu, sehingga tidak jadi tanam dan stok benihnya masih ada sampai sekarang.

“Kita baru tahu kalau benih tidak jadi ditanam karena sebelumnya belum ada laporan dari petani yang mengatakan masih ada benih stok pada mereka,” ujarnya.Sampai saat ini, berdasarkan realisasi benih kepada petani, dari luas tanam 4000 Ha sudah terealisasi penanaman kedelai sebanyak 2.214 Ha.Kedepan, kalau petani mau menanam kita minta mereka buat permohonan untuk menghindari benih kadaluarsa karena tidak ditanam. (M. Hendra Vramenia/STC)