HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Tolong! Anak Pemulung ini Kena Tumor Ganas dan Tak Punya Biaya

Foto: Agus Setyadi/detikcom  suara-tamiang.com , BANDA ACEH  - - Kholid Ferdiansyah terbaring di atas lantai rumahnya sambil menahan sak...

Foto: Agus Setyadi/detikcom 
suara-tamiang.com, BANDA ACEH -- Kholid Ferdiansyah terbaring di atas lantai rumahnya sambil menahan sakit. Tubuh mungilnya tak terbalut selehai benang pun. Kaki kiri bocah berusia delapan tahun ini terus membengkak. Dari raut wajahnya terlihat jelas ia tak kuasa menahan sakit. Kholid divonis menderita tumor ganas sejak enam bulan lalu.

Anak pasangan Ngaidin dan Sri Handayani ini menderita tumor setelah terjatuh saat bermain bola di sekolah. Tak lama berselang, muncul benjolan kecil di kaki kirinya dan terus membengkak.

"Waktu main bola kaki kirinya kena sepak sama kawannya, kemudian dia kami bawa ke tukang urut di kampung untuk kami obat," kata Ngaidin saat dihubungi detikcom dari Banda Aceh, Minggu (29/3/2015).

Kholid baru dibawa ke Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat setelah benjolan di kakinya terus membesar. Saat diperiksa di sana, dokter menyebutkan Kholid mengalami bengkak tulang. Dokter kemudian merujuk Kholid untuk dibawa ke Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh.

Buah hati dari keluarga miskin ini sempat dirawat di RSUZA selama satu bulan. Namun benjolan di kaki Kholid semakin membesar dan ia kemudian divonis menderita tumor ganas.

Orangtua Kholid yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung sudah tiga kali membawa buah hati mereka ke RSUZA. Tapi karena alasan ekonomi, Kholid kini hanya dirawat di rumah. Saat kakinya terasa sakit pada malam hari, Kholid hanya bisa menangis sampai pagi.

"Kami tidak punya biaya untuk mengobatinya. Dokter bilang kaki kiri anak saya harus dipotong. Saya gak mau dipotong karena masa depannya masih panjang," jelas Ngaidin.

Ngaidin berharap ada cara lain yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan buah hatinya selain dipotong. "Tapi kami tidak punya biaya untuk membawanya ke rumah sakit," ungkap Ngaidin.

Ngaidin bersama keluarga kecilnya kini tinggal di rumah bantuan tsunami yang dibangun Budha Tzu Chi, Desa Paya Peunaga, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat. 

Untuk mengobati buah hatinya yang menderita tumor ganas, membutuhkan biaya yang sangat besar. Ngaidin berharap ada dermawan yang ingin membantu. (detik)